Analisis Usaha Budidaya Ikan Nila, Untung Rp 8 Juta Sekali Panen

24 Maret 2021, 11:11 WIB
Wahyu Setiawan /DOK PRIBADI/

KABAR PRIANGAN  - Seperti diketahui, sejak pemerintah gencar mengkampanyekan “Gemar Makan Ikan”, permintaan pasar akan ikan, baik ikan laut maupun ikan air tawar menjadi meningkat.

Hal ini membuat budidaya ikan menjadi lebih bergairah. Banyak petani yang semula hanya bercocok tanam, kini mulai ikut beternak ikan sebagai tambahan usaha mereka.

Dari pengalaman Wahyu Setiawan, pembudidaya ikan asal Ciawang, Leuwisari Kab. Tasikmalaya dan juga hasil pengamatan Penyuluh Pertanian Kab. Tasikmalaya, Ahmad Husaeni, untuk luas kolam 500 M2 dengan tebar benih sebanyak 5.000 ekor, ternyata bisa mendapatkan untung Rp8 juta sekali panen.

Baca Juga: Desa Cibuluh Bakal Dikembangkan Jadi Desa Wisata di Sumedang

Berikut analisa usaha budidaya ikan Nila

Persiapan:

Pematangan Lahan

Sebelum dilakukan penebaran benih, maka harus dulu dilakukan pematangan lahan agar ikan tumbuh dengan sehat dan terdapat banyak pakan alami di dalam kolam. Untuk pematangan lahan ini, yang pertam adalah dasar kolam diberi kapur CaCO3 dengan dosis 5 gr/M2.

Setelah itu, kolam diberi pupuk kandang dengan dosis 250 gr/M2, kemudian Urea 5 gr/M2 serta TSP sebanyak 2,5 gr/M2.

Dengan luas lahan sebesar 500 M2, maka bahan-bahan yang diperlukan:
Kapur 5 gr X 500 M2 = 2.500 gram atau 2,5 kg (2,5 X Rp 3.000 = Rp 7.500)
Urea 5 gr X 500 M2 = 2.500 gram atau 2,5 kg (2,5 X Rp 3000 = Rp 7.500)
Tsp 2,5 gr X 500 M2 = 1.250 gram atau 1,25 kg (1,25 X 4000 = Rp 5.000)
Pupuk kandang 250 gr X 500 = 125.000 gr atau 125 kg (5 karung X Rp 10.000 = Rp 50.000).

Upah pematangan lahan Rp 50.000.
Total biaya untuk pematangan lahan Rp120.000.

Baca Juga: Laga Panas Persib Badung Vs Bali United, Rabu (24/3/2021) Live Indosiar

Biaya benih
Untuk menghasilkan panen sebanyak 1 ton dengan luas lahan 500 M2, diperlukan benih sebanyak 5.000 ekor ukuran 10 gr – 15 gr.
Harga benih ukuran 10 gram Rp350 X 5.000 = Rp1.750.000

Biaya pakan
Untuk menghasilkan panen sebanyak 1 ton, dengan food Convertio Ratio (FCR) 1,2, maka jumlah total pakan yang dibutuh sebanya 1,25 ton.
Saat ini, harga pakan dengan kandungan protein 28-30 persen, di pasaran seharga Rp10.600 per kg. Dengan demikian, kebutuhan pakan selama masa tanam 25 bulan – 3 bulan sebesar Rp 13.250.000.

Obat-obatan
Agar ikan tumbuh sehat, maka diperlukan obat-obatan untuk dicampur dengan pakan maupun untuk pemeliharaan air. Obat-obatan standar yang digunakan adalah probiotik dan molase
Probiotik 1 liter = Rp 25.000
Molase 5 liter = Rp 60.000
Jumlah = Rp85.000.
Tenaga kerja, untuk tiga bulan kerja dengan upah Rp 600.000/bulan, maka biaya untuk tenaga kerja sebesar Rp 1.800.000.

Baca Juga: Pembangunan Situ Bagendit Dinilai Asal-asalan, GGW Minta Bupati Perintahkan Inspektorat Lakukan Pengusutan

Total Biaya
Total biaya untuk budidaya ikan nila sebanyak 5.000 ekor dengan proyeksi panen 1 ton sebesar Rp 17.005.000 atau dibulatkan menjadi Rp 17.000.000.

Panen
Untuk padat tebar sebanyak 5.000 ekor dengan rasio kematian ikan sebesar 20 persen, maka akan menghasilkan jumlah ikan sebanyak 4.000 ekor.

Dari jumlah itu, dengan masa pemeliharaan 2,5 bulan-3 bulan, diperkirakan akan menghasilkan ikan dengan bobot 250 gram per ekor. Dengan demikian, akan mendapatkan hasil panen sebanyak 1 ton.

Saat ini, harga ikan nila di pasaran berkisar antara Rp 30.000 – Rp 35.000 per kg. Jika petani bisa menjualnya langsung ke pasar, makan sekali panen akan menghasilkan uang minimal Rp 30 juta.

Baca Juga: Pemkab Tasikmalaya Ditawari Pembentukan BNN

Namun jika dijual ke pedagang di pasar atau rumah makan, maka harganya di kisaran Rp 25.000 per kg, sehingga hasil panen peternak sebesar Rp 25 juta.

Sedangkan kalau dijual ke bandar atau tengkulak, harganya paling mahal di angka Rp 22.000 per kg, sehingga hasil panen petani hanya mendapatkan Rp 22 juta.

Dipotong dengan modal usaha sebesar Rp 17 juta, maka jika dijual dengan harga Rp 25.000 dijual ke rumah makan atau pasar, keuntungannya sekali panen sebesar Rp 8 juta.

Baca Juga: Inovasi Beternak Sapi dengan Membuat Bank Pakan Silase di Pangandaran

Sementara jika dijual ke bandar atau tengkulak, keuntungan yang didapat paling tinggi hanya Rp 5 juta.*

Editor: Dede Nurhidayat

Tags

Terkini

Terpopuler