Penjualan Hewan Kurban di Kota Tasikmalaya Diprediksi Merosot Hingga 60 Persen

29 Juni 2021, 15:44 WIB
Penjualan sapi kurban tahun ini diprediksi mengalami penurunan hingga 60 persen dibanding penjualan musim yang sama tahun tahun sebelumnya. /kabar-priangan.com/Asep MS/

KABAR PRIANGAN - Jelang pelaksanaan ibadah kurban yang masih sekitar dua puluh hari lagi, para penjual sapi kurban musiman telah banyak terlihat diberbagai tempat di Kota Tasikmalaya.

Bagi para pengusaha atau penjual hewan sapi kurban, momentum pelaksanaan ibadah kurban yang dilaksanakan setiap tahunnya merupakan momentum yang sangat ditunggu dikarenakan bisa menghasilkan keuntungan besar dari sisi penjualan.

Bahkan selama musim kurban, banyak penjual sapi mengaku mampu mendapatkan omset penjualan hingga milyaran rupiah.

Baca Juga: Masih Terjadi Lonjakan Covid-19, Pemkab Sumedang Kembali Perpanjang PPKM Mikro

Namun berbeda dengan penjualan sapi musim kurban tahun ini yang masih dalam kondisi Covid-19. Banyak pedagang sapi kurban yang mengaku penjulannya jauh menurun dibanding tahun tahun sebelumnya.

Ujang (53), salah seorang penjual sapi warga Jl. Sutsen Tasikmalaya mengaku, untuk penjualan sapi kurban tahun ini diprediksi mengalami penurunan hingga 60 persen dibanding penjualan musim yang sama tahun tahun sebelumnya.

Hal itu kata dia, terilihat dari jumlah pesanan yang mengalami penurunan hingga 60 persen.

Baca Juga: Vaksinasi Anak akan Segera Dilaksanakan, Menteri PPPA: Langkah Nyata Bentuk Perlindungan Negara

"Kalau untuk penjualan sapi kurban biasanya memang mengandalkan pesanan dari pelanggan yang sudah biasa, kalau yang beli dadakan sangat jarang," kata Ujang, Selasa (29/6/2021).

Biasanya kata dia, dua minggu jelang pelaksanaan idul Adha, hewan kurban yang terjual atau sudah dipesan bisa lebih dari seratus ekor, sehingga jumlah sapi yang disediakan juga cukup banyak atau bisa mencapai 300 ekor.

"Kalau sekarang dari 90 ekor sapi yang disediakan, baru sekitar 30-an ekor yang sudah terjual," katanya.

Baca Juga: Banyak Warga Langgar Prokes, Wali Kota Banjar: Apa Susahnya Pakai Masker

Kondisi tersebut lanjut Ujang, merupakan dampak dari pandemi Covid-19 yang telah menyebabkan terdampak nya perekonomian masyarakat.

"Sekarangmah ekonominya lagi susah Pak, semua juga terdampak," kata Ujang.

Ujang mengatakan, walaupun penjualan menurun, dirinya tidak bisa menurunkan harga sapi sehingga harga hewan kurban tahun ini harganya relatif sama dengan harga hewan kurban tahun lalu.

Baca Juga: PLN Salurkan Dana CSR, Bantu Kembangkan Usaha Gula Aren

"Harusnya sih harganya naik, tapi mau naik gimana yang belinya juga tidak ada," katanya.

Hal senada juga diakui penjual hewan kurban lainnya di Kota Tasikmalaya, H. Ade salah seorang penjual sapi kurban di Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya mengatakan, penjualan sapi tahun ini relatip sepi.

Padahal ujar dia, tahun tahun sebelumnya setiap momentum Idul Adha, omzet penjualan sapi yang dijualnya tidak kurang dari Rp 2 miliar hingga Rp 3 miliar.

Baca Juga: Gerai Vaksin Presisi di Ciawi Ramai Didatangi Warga

"Selama musim kurban tahun kemarin sapi yang berhasil terjual mencapai 150 ekor lebih sapi dengan omset penjualan melebihi angka Rp 2 miliar. Tahun ini mah gak Pak, saya sudah banyak menghubungi para pelanggan tapi mereka belum pada mau pesan," ujarnya.

Selain melemahnya daya beli masyarakat akibat pandemi Covid ujar Ade, meosotnya penjualan hewan kurban tahun ini juga karena harga jual sapi mengalami kenaikan sekitar Rp 3 juta per kg.

Pada musim kurban tahun ini kata Ade, untuk satu kilo gram sapi hidup harganya dijual Rp 65.000.

Baca Juga: Uus: Kesehatan Plt Walikota Tasik Terus Membaik

Harga tersebut cenderung naik dari harga sapi kurban tahun lalu. Sedangkan untuk harga satuan, dirinya menjual sapi mulai harga Rp 20 Juta hingga Rp 50 juta per ekor.***

Editor: Dede Nurhidayat

Tags

Terkini

Terpopuler