Pemahaman Pelaku UMKM Tentang Digital Marketing Masih Minim. Digitalisasi Pemasaran Harus Terus Dipertajam

1 September 2022, 22:48 WIB
Sekretaris LPPM Unper, Lystiana Nurhayat Hakim, M.Pd menunjukan dua produk yang turut mengikuti virtual expo Unper.* /kabar-priangan.com/Irman S/

KABAR PRIANGAN - Pemahaman pelaku UMKM di Kota maupun Kab. Tasikmalaya tentang digital marketing, pemilihan kata untuk deskripsi produk yang akan dijual, hingga konten untuk promosi digital masih minim.

Buktinya ketika produk para pelaku UMKM diikutsertakan dalam virtual expo Unper ke 2 belum lama ini, banyak diantara pelaku UMKM yang mengalami kesulitan.

Hal itu menjadi fakta bahwa sebagian besar pelaku UMKM di Kota maupun di Kabupaten Tasikmalaya belum bisa menggunakan teknologi untuk memasarkan produknya, terutama mengoptimalkan penggunaan telepon genggam.

Baca Juga: Covid Melandai, Pemkot Tasikmalaya Akan Gelar Tasik Oktober Festival. Yusuf: Anggarannya Rp500 Juta

Hal itu terpotret berdasarkan hasil penelitian dan kajian yang dilakukan tim LPPM Universitas Perjuangan (Unper) dan 48 kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) offline yang berlangsung di Bulan Agustus 2022.

"Tetapi kita bersyukur dengan adanya KKN bisa mengikuti kegiatan secara offline dimana persoalan seperti itu terpotret dan menjadi tugas berat dalam mendorong kesejahteraan mereka di era Revolusi 4.0 ini," kata Sekretaris LPPM Unper, Lystiana Nurhayat Hakim M.Pd, Kamis 1 September 2022.

Makanya, di era serba digital seperti sekarang, kata dia, para pelaku UMKM harus pintar dan adaptif terhadap pemanfaatan telepon genggamnya.

Baca Juga: Tanggal Merah Bulan September 2022, Apakah Ada Libur Nasional? Cek di Sini Informasinya!

Hanya tugas berat itu, kata dia, tidak bisa cukup dilakukan sendirian, melainkan harus jadi tanggung jawab kolaboratif mulai pemerintah, pelaku UMKM, perbankan, Unper selaku Perguruan Tinggi maupun stakeholder lainnya.

Apalagi dari sisi potensi, banyak produk yang dihasilkan pelaku UMKM maupun hasil kreasi dan inovasi mahasiswa memiliki nilai komersil yang baik.

Menyadari hal itu, para pelaku UMKM di setiap desa maupun UMKM binaan Kadin, Dinas Koperindag, rumah kreatif BUMN diikutsertakan dalam acara Ngopi Gratis alias ngobrol pintar bersama artis di akhir Virtual Expo.

Baca Juga: Cegah Mogok Massal, Pemkab Garut Akan Salurkan Bansos BBM Rp250 Miliar

Acara pun turut dilengkapi acara sharing sesion atau pengalaman bisnis tentang pentingnya kekayaan intelektual produk yang diproduksi.

Dalam acara ngopi gratis misalnya, LPPM Unper mengundang Rex Marindo selaku Founder dan CEO foodizz Akademi.

Rex banyak mengulas tentang konsep Wow Effect yang berpotensi mendorong omzet bisnis para pelaku UMKM.

Baca Juga: Sejumlah Ruang Kelas SDN Tanjungsari IV Sumedang Kondisinya Dalam Keadaan Rusak

Selain makanan seperti peyek Ulat Jerman, Cemilan Keripik Bonteng (cepiteng), kecap dari air kelapa, keripik sarang burung dan beragam jenis kue, ada juga produk pupuk organik berbahan baku air seni kelinci dan lebih dari 300 produk yang turut mengikuti Virtual expo itu.

"Kita ke depan komitmen untuk terus mengawal para pelaku UMKM hingga kita berharap punya pusat inkubasi bisnis yang kelak bisa menjembatani para pelaku UMKM," Kata dia.

Ny. Minar pemilik Inuy Cookies mengapresiasi kegiatan Virtual Expo itu. "Ini jadi tambahan pengalaman bagi saya yang baru merintis pasar digital. Banyak ilmu yang diperoleh pokoknya mah, apalagi ada even lain yang offline," ujar dia.***

Editor: Zulkarnaen Finaldi

Tags

Terkini

Terpopuler