Konsumen yang didominasi penjualan dalam jaringan (daring), sejauh ini diakui dia sudah mendekati ekspektasi.
"Alhamdulillah sih, tingkat penjualan sudah cukup lumayan. Order antara 25 hingga 50 gelas saban hari rata-rata datang, fluktuatif sih. Kebanyakan sih lewat daring, karena kita buka gerai di kawasan perumahan. Jadi pembeli langsung hanya warga sekitar saja dan wilayah terdekat saja," kata Dena.
Baca Juga: Sejumlah Komunitas Kasundaan Ngabako Saamparan di Situs Gandoang Ciamis
Tren bisnis minuman boba ternyata tidak hanya memengaruhi para pelaku bisnis dan konsumen yang menikmati.
Masih ada satu pihak yang merasakan efeknya, yaitu penyedia layanan online food delivery.
Sebetulnya hal ini tidak hanya terjadi pada minuman ini, tapi juga tren-tren kuliner lainnya.
Baca Juga: Warga Masih Abai Prokes, Penyebaran Covid-19 Tinggi
Hal itu, kata pengusaha kelahiran Ciamis itu terjadi karena kecenderungan masyarakat kekinian sekarang yang tak mau ribet untuk memenuhi keinginannya.
Dena pun mengaku terbantu dengan salah satu layanan online food delivery yang jadi mitranya.
Terlebih, mitra kerjanya yang dipilih tergolong militan, dimana mereka langsung respon ketika ada pesanan kendati cuaca kurang bersahabat.