Hal itu sempat disampaikan langsung Gilman ketika mengikuti rapat dengar pendapat dengan pihak BPRS Al Madinah yang kini di nakhodai M. Kaharudin Yasin, belum lama ini.
"Saya prihatin dengan situasi pelaku usaha mikro yang saban hari gelisah karena ditunggu rentenir setiap hari untuk membayar cicilan. Perekonomian mereka sulit terangkat bila modal usaha mereka diperoleh dengan bank yang menerapkan suku bunga mencekik mah," ujarnya.
Namun, bila Al Madinah bisa memfasilitasi dan menjadi solusi bagi mereka, Gilman yakin bank tersebut bisa makin dicintai masyarakat. "Apalagi bila ada upaya pendampingan program rutin dari sisi manajemen pengelolaan usaha, keuangan dan lainnya. Juara kalau bisa begitu," katanya.
Gilman juga yakin tingkat kepatuhan untuk membayar para pelaku usaha mikro cukup bagus dan itu sudah dibuktikan kepada rentenir yang saat ini masih menjadi mitra mereka.
"Dengan rentenir saja bisa patuh, apalagi ke lembaga keuangan resmi seperti BPRS Al Madinah Kota Tasikmalaya," katanya.*