KABAR PRIANGAN - Meski belum secara signifikan menjadi sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Tasikmalaya, banyak kalangan masih memendam harapan besar agar BPRS Al Madinah Kota Tasikmalaya tetap eksis menjadi perbankan yang dicintai masyarakat Tasikmalaya.
Setidaknya, bank milik Pemerintah Kota Tasikmalaya itu bisa menjadi alternatif bagi pelaku usaha mikro dan kecil untuk menjauhkan kebiasaan masyarakat meminjam uang ke rentenir atau bank emok yang kian hari semakin meresahkan.
Hal itu disampaikan Anggota Komisi II DPRD Kota Tasikmalaya H. Gilman Mawardi saat ditemui di ruangannya, Gedung DPRD Kota Tasikmalaya, Kecamatan Indihiang, Kamis 14 Juli 2022.
Gilman mengaku bisa memahami pertumbuhan bank itu belum berjalan pesat karena persaingan di lini industri perbankan saat ini sudah semakin ketat. Ia menilai hal itu wajar karena Al Madinah Kota Tasikmalaya butuh proses dan modal besar untuk bersaing dengan perbankan kelas kakap.
"Tetapi orientasi atau segmen bisnisnya saya sarankan untuk fokus menyasar pelaku usaha kecil yang justru masih banyak terjebak pinjaman dari rentenir," kata Gilman.
Meski kecil, lanjut Gilman, segmen pasar pelaku usaha mikro dinilainya sangat prospektif mengingat jumlah pelakunya yang mencapai puluhan ribu. Artinya meskipun kredit yang disalurkan kelas recehan, kata dia, jika jumlahnya banyak tentu akan menjadi nilai yang lumayan.
"Dengan menyasar pelaku usaha recehan, kebiasaan pelaku usaha kecil yang kadung mendewakan rentenir bisa terminimalisir," kata dia.