SIAP-SIAP! Harga Solar dan Pertalite Akan Naik. Ini Kata Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan

- 20 Agustus 2022, 11:36 WIB
SIAP-SIAP! Harga Solar dan Pertalite Akan Naik. Ini Kata Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan
SIAP-SIAP! Harga Solar dan Pertalite Akan Naik. Ini Kata Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan /Pixabay.com/IADE-Michoko

KABAR PRIANGAN – Warga Negara Indonesia harus siap-siap karena pemerintah sudah merencanakan akan menaikan harga BBM bersubsidi, Solar dan Pertalite.

Rencana kenaikan harga BBM Bersubsidi, Solar dan Pertalite itu diungkapkan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, Jumat 19 Agustus 2022.

Saat memberikan Kuliah Umum di Universitas Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan, Luhut Pandjaitan mengisyaratkan bahwa Presiden Jokowi akan segera mengumumkan kenaikan harga Solar dan Pertalite.

Baca Juga: LOWONGAN KERJA. Bank Indonesia Rekrutmen Pegawai Baru Melalui PCPM Angkatan 37. Ini Jurusan yang Dibutuhkan

Dia mengatakan, Presiden Jokowi telah mengindikasikan bahwa pemerintah tidak bisa terus mempertahankan harga solar dan pertalite di harga saat ini.

“Presiden Jokowi menyatakan bahwa pemerintah tidak dapat mempertahankan harga Solar dan Pertalite di harga saat ini,” kata Luhut, dikutip kabar-priangan.com dari Antara.

Menurut Luhut, modelling ekonominya sudah dibuat, kemungkinan minggu depan Presiden akan mengumumkan mengenai apa, bagaimana, mengenai kenaikan harga ini.

Baca Juga: Luis Milla Resmi Menjadi Pelatih Baru Persib Bandung 2022, ini Tanggapan Bobotoh!

“Jadi Presiden sudah mengindikasikan tidak mungkin kita pertahankan terus demikian, karena kita harga BBM termurah se-kawasan ini. Kita jauh lebih murah dari yang lain dan itu beban terlalu besar kepada APBN kita," katanya.

Luhut mengakui Indonesia sudah cukup baik menjaga laju inflasi di level yang terkendali saat ini.

Inflasi Indonesia pada Juli 2022 tercatat sebesar 4,94 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).

Baca Juga: Chord Gitar Lagu Ojo Dibandingke yang Viral oleh Farel Prayoga. Mudah Dimainkan untuk Pemula

Inflasi Indonesia masih lebih rendah dari sejumlah negara lain seperti Amerika Serikat yang mencapai 8,5 persen, Uni Eropa sebesar 8,9 persen, bahkan Turki sudah mencapai 79,6 persen.

Namun, capaian inflasi ini melebihi dari batas atas sasaran tiga persen plus minus satu persen.

Luhut pun telah meminta timnya untuk membuat modelling kenaikan inflasi. Menurut dia, meski saat ini masih tergolong terkendali, laju inflasi akan sangat bergantung pada kenaikan solar dan pertalite yang masih disubsidi pemerintah.

Baca Juga: Achmad Jufriyanto Ungkap Kunci Kemenangan Persib Bandung Kalahkan PSS Sleman di Kandang Sendiri

Ia pun meminta masyarakat untuk bersiap untuk kemungkinan adanya kenaikan harga BBM. Pasalnya, pemerintah juga harus menekan terus meningkatnya beban subsidi di APBN.

"Karena bagaimanapun, tidak bisa kita pertahankan demikian. Jadi tadi, mengurangi pressure (tekanan) ke kita karena harga crude oil (minyak mentah) naik, itu kita harus siap-siap," pintanya.

Luhut mengungkapkan, kenaikan harga pertalite dan solar menjadi satu dari sejumlah strategi untuk bisa menekan beban subsidi, selain pengurangan mobil-mobil berbahan bakar fosil dengan kendaraan listrik, dan implementasi B40.

Baca Juga: Ini Dia Enam Daftar Jenderal dan Perwira Senior yang Lakukan Obstructio of Justice dalam Kasus Brigadir J

"Subsidi kita kemarin Rp502 triliun, kita berharap kita bisa tekan ke bawah, tadi dengan pengurangan mobil-mobil combustion, diganti dengan listrik, kemudian B40, serta menaikkan harga pertalite yang kita subsidi cukup banyak dengan solar," katanya.***

Editor: Zulkarnaen Finaldi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x