KABAR PRIANGAN - Mendekati bulan suci Ramadhan, masyarakat Jawa Barat biasa melakukan budaya Munggahan yang salah satunya diisi dengan makan-makan di rumah bersama keluarga atau pun sahabat.
Biasanya Munggahan dilakukan dengan menikmati makanan yang dibuat di rumah bersamaan, misalnya membuat nasi liwet yang dinikmati beralaskan daun pisang beserta lauk pauknya, membuat rujak buah, dan lain sebagainya.
Kali ini ada resep sambal gami ayam yang disajikan dalam piring gerabah dari tanah liat, tentunya bisa dijadikan menu untuk Munggahan dengan cita rasa gurih pedas, Indonesia banget!
Berikut ini mari kita simak resep dan bahan serta cara mengolahnya.
Bahan sambal:
- 3 buah cabai merah keriting
- 10 buah cabai rawit merah
- 4 siung bawang merah
- 1 buah tomat besar, potong-potong
- 1 buah terasi, bakar terlebih dahulu
- Garam, secukupnya
- Penyedap, secukupnya
- Kaldu jamur, secukupnya
Bahan ayam goreng:
- ½ ekor ayam pejantan
- 3 lembar daun salam
- 1 batang serai, geprek
- 500 ml santan cair
- Garam
- Kaldu jamur
- Minyak, untuk menggoreng ayam
Bumbu kuning ayam:
- 4 siung bawang merah
- 3 siung bawang putih
- 3 butir kemiri
- 1 ruas jahe
- 1 ruas lengkuas
- 1 ruas kunyit
Bahan pelengkap:
- Jeruk Limau
Cara membuat sambal gami ayam:
1. Bumbu kuning ayam: haluskan bawang merah, bawang putih, kemiri, jahe, lengkuas dan kunyit.
2. Siapkan panci, masukan bumbu halus tadi. Tambahkan garam, kaldu jamur, daun salam, serai, santan cair, aduk merata. Lalu masukkan daging ayam, masak selama 45 menit hingga ayam matang dan empuk.
3. Siapkan wajan, panaskan minyak, goreng ayam sampai matang. Sisihkan.
4. Sambal gami: ulek atau haluskan cabai merah keriting, cabai rawit merah, bawang merah, tomat, dan terasi bumbui dengan garam, penyedap, serta kaldu jamur.
5. Panaskan piring gerabah di atas kompor, masak sambal yg telah dihaluskan tadi, setelah matang simpan ayam goreng di atasnya.
6. Sajian sambal gami ayam siap dinikmati dengan perasan jeruk limau dan nasi hangat.
Hanya dengan membaca resepnya saja bikin ngiler, Ayo dicoba dengan praktek di rumah untuk dikimati anggota keluarga lainnya.***