Terkait Pneumonia di Cina Para Ilmuwan Peringatkan: Jangan Terburu-Buru Tekan Tombol Panik

24 November 2023, 09:45 WIB
Ilustrasi, pencegahan penularan pneumonia pada anak /Freepik/Wirestock

KABAR PRIANGAN - Para ilmuwan terkemuka mendesak kehati-hatian atas kekhawatiran akan adanya pandemi lain pada hari Kamis, 23 November 2023 setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meminta lebih banyak informasi dari China mengenai peningkatan penyakit pernapasan dan kelompok pneumonia di antara anak-anak.

"Kita harus berhati-hati," kata Marion Koopmans, seorang ahli virus Belanda yang memberi saran kepada WHO tentang COVID-19," Kami benar-benar membutuhkan lebih banyak informasi, terutama informasi diagnostik." tambahnya.

Dilansir dari Reuters, kekhawatiran pertama kali dipicu secara internasional oleh peringatan yang diterbitkan pada hari Selasa, 21 November 2023 oleh layanan pemantauan ProMed, sistem untuk mendeteksi kemungkinan adanya wabah. Peringatan tersebut memberikan informasi tentang pneumonia yang tidak terdiagnosis.

Baca Juga: Wabah Pneumonia Misterius Serang Anak-anak di Cina, WHO Meminta Data Rinci kepada Pihak Berwenang

Peringatan tersebut mengingatkan akan peringatan awal tahun 2019 lalu saat kemunculan peringatan "Pneumonia yang tidak terdiagnosis - Cina (Hubei)," pada 30 Desember 2019: yang kemudian dinamai COVID-19,

Para ilmuwan mengatakan bahwa kesamaan dari kedua peringatan tersebut telah menimbulkan kekhawatiran yang belum berdasar bahwa lonjakan tersebut mungkin disebabkan oleh patogen lain yang muncul yang dapat memicu pandemi. Mereka mengatakan berdasarkan informasi sejauh ini, kemungkinan besar itu adalah peningkatan infeksi pernapasan umum lainnya seperti flu, seperti yang terlihat di banyak bagian dunia setelah karantina wilayah COVID dicabut. Hal ini juga dapat menandakan kebangkitan COVID itu sendiri.

Brian McCloskey, seorang ahli kesehatan masyarakat yang juga memberi saran kepada WHO tentang pandemi, mengatakan: "Apa yang kita lihat adalah sistem Peraturan Kesehatan Internasional WHO yang sedang beraksi", hal ini mengacu pada peraturan yang mengatur bagaimana negara-negara bekerja sama dengan WHO dalam menghadapi potensi wabah.

Baca Juga: Gencatan Senjata Israel-Hamas dan Pembebasan Sandera Dimulai Hari Ini, Jumat, 24 November 2023

"Saya tidak akan menekan tombol panik berdasarkan apa yang kita ketahui sejauh ini, tetapi saya akan sangat tertarik untuk melihat respons terhadap WHO dari Cina dan melihat penilaian WHO setelah itu," katanya.

Baik WHO maupun Cina telah menghadapi pertanyaan tentang transparansi selama masa-masa awal COVID. WHO juga telah mengkritik China karena menahan data tentang infeksi dan kematian ketika mereka mencabut tindakan "zero-COVID", serta tentang asal-usul pandemi.

Cina Diberi Waktu 24 Jam untuk Tanggapi WHO


Menurut aturan yang berlaku, Cina memiliki waktu 24 jam untuk menanggapi permintaan data dari WHO, tapi beberapa pihak mengatakan bahwa masih belum jelas apakah penyakit yang dilaporkan benar-benar tidak terdiagnosis. Informasi tentang peringatan ProMed datang dari FTV News di Taiwan pada hari Selasa, 21 November 2023.  Di Cina sendiri, ada banyak liputan baru-baru ini tentang peningkatan penyakit pernapasan, termasuk diantaranya anak-anak.

Baca Juga: Tentara Israel Tangkap Direktur RS Al-Shifa dan Sejumlah Dokter di Gaza Palestina Saat Konvoi Bersama WHO

Pihak berwenang di Cina telah mengaitkannya dengan pencabutan pembatasan COVID-19 dan peredaran virus seperti influenza serta mycoplasma pneumoniae, infeksi bakteri umum yang biasanya menyerang anak-anak yang lebih muda.

"Ada hipotesis yang masuk akal bahwa ini bisa jadi apa yang telah kita lihat di bagian lain dunia ketika pembatasan dicabut," kata Koopmans.

Ahli virus Tom Peacock dari Imperial College London, yang telah melacak kemunculan varian virus corona baru dengan cermat, mengatakan bahwa ada alat yang baik yang tersedia dan cukup cepat menangkap influenza atau virus corona yang baru muncul, sehingga tampaknya tidak mungkin hal ini terjadi di bawah radar.

Baca Juga: Hari ke-48 Perang Israel-Hamas: Berikut Daftar Peristiwa Penting, Kamis 23 November 2023

"(Saya) menduga ini mungkin akan menjadi sesuatu yang lebih biasa atau kombinasi dari beberapa hal, katakanlah COVID, flu, RSV (Respiratory Syncytial Virus), mudah-mudahan kita akan mendapatkan informasi lebih banyak lagi," Ujar Tom Peacock.***

Editor: Yuni Kartika

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler