Saat Sibuk Perang di Gaza, Netanyahu Hadapi Dakwaan 3 Kasus Korupsi, Pengadilan Dilanjutkan Usai Ditangguhkan

7 Desember 2023, 15:53 WIB
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu./ Anadolu Agency /

KABAR PRIANGAN - Pengadilan korupsi terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dilanjutkan pada hari Senin, 4 Desember 2023 setelah ditangguhkan selama dua bulan karena perang Gaza yang terus berlanjut.

Netanyahu didakwa dalam tiga kasus di 2019, yakni satu kasus dakwaan penipuan, penyuapan, dan pelanggaran kepercayaan dan tuduhan penipuan dan pelanggaran kepercayaan dalam dua kasus lainnya.

Pengadilan ini dilanjutkan pasca perintah yang dikeluarkan oleh Menteri Kehakiman Israel, Yariv Levin yang menyatakan bahwa sebagian besar pengadilan telah diperintahkan untuk kembali beroperasi secara normal dan diperintahkan untuk melanjutkan pengadilan-pengadilan yang sempat tertunda.

Pada pengadilan yang berlangsung Senin, 4 Desember 2023 kemarin Netanyahu diperbolehkan tidak menghadiri sidang namun disebutkan bahwa ia akan dipanggil untuk bersaksi dalam beberapa bulan ke depan.

Baca Juga: PBB: Serangan Israel Semakin Kejam, Warga Palestina Terjebak Horor yang Semakin Dalam

Dakwaan-dakwaan yang Dituduhkan kepada Netanyahu

Jaksa Agung Avichai Mandelblit mengumumkan dakwaan terhadap perdana menteri Israel pada 21 November 2019. Investigasi tersebut terdaftar sebagai kasus 1000, 2000 dan 4000.

1. Kasus 1000

Pada kasus 1000, terdapat tuduhan bahwa Netanyahu (74) dan istrinya, Sara (65) telah menerima hadiah mewah dari produser Hollywood ternama asal Israel, Arnon Milchan, dan pengusaha miliarder asal Australia yang juga merupakan warga negara Israel, James Packer, sebagai imbalan atas bantuan politik.

Kasus ini mendakwa PM Israel tersebut dengan tuduhan penipuan dan pelanggaran kepercayaan. Penipuan dan pelanggaran kepercayaan diancam hukuman penjara hingga tiga tahun, sementara tuduhan penyuapan diancam hukuman hingga 10 tahun penjara dan/atau denda. Milhan bersaksi bahwa ia memberikan hadiah kepada Netanyahu pada bulan Juni 2020.

Baca Juga: Tercatat Sebanyak 6.600 Lebih Anak-anak Palestina Telah Terbunuh dalam Gempuran Israel Sejak 7 Oktober 2023

2. Kasus 2000

Pada kasus 2000, Netanyahu dituduh bernegosiasi dengan harian terkemuka Israel, Yedioth Ahronoth, untuk mendapatkan liputan yang menguntungkan dengan imbalan undang-undang yang akan memperlambat pertumbuhan surat kabar saingannya. Hal tersebut membuatnya didakwa melakukan penipuan dan pelanggaran kepercayaan.

3. Kasus 4000

Pada kasus 4000, Netanyahu didakwa memberikan bantuan berupa peraturan kepada perusahaan telekomunikasi terkemuka Israel, Bezeq Telecom Israel, sebagai imbalan atas liputan positif mengenai dirinya dan istrinya di sebuah situs berita yang dikendalikan oleh mantan ketua Bezeq. Selain penipuan dan pelanggaran kepercayaan, Netanyahu juga didakwa atas penyuapan dalam kasus ini.

Netanyahu, yang merupakan perdana menteri Israel pertama yang menghadapi pengadilan sebagai terdakwa. Ia menyangkal semua dakwaan dan mengklaim bahwa dakwaan tersebut merupakan bagian dari perburuan politik yang bermuatan politis terhadapnya oleh para pesaingnya untuk menyingkirkannya dari jabatannya.

Baca Juga: Israel dan Hamas Lanjutkan Pertempuran, Ribuan Orang Aksi Bela Palestina di Yordania, Tepi Barat dan Yaman

Sesi pertama pengadilan korupsi Netanyahu berlangsung pada 24 Mei 2020. Persidangan ini berdurasi panjang, pertama kali ditunda karena adanya wabah COVID-19 dan baru-baru ini tertunda karena serangan gencar Israel di Gaza pasca 7 Oktober 2023.

Kemungkinan Netanyahu Dilengserkan dari Jabatannya

Netanyahu hanya dapat dicopot dari jabatannya jika terbukti bersalah (selain membuatnya dijatuhi hukuman). Netanyahu dan negara dapat memilih untuk mengajukan banding atas keputusan tersebut. Jika terjadi banding maka kasus ini akan dibawa ke Mahkamah Agung, yang akan memperpanjang waktu penyelesaiannya.

Netanyahu sedang menghadapi protes selama berbulan-bulan terhadap rencana perombakan peradilan yang kontroversial, telah dituduh menggunakan undang-undang untuk menghindari masalah hukumnya.

Persidangan figur dengan profil tinggi ini diperkirakan akan berlangsung selama beberapa bulan lagi dan mungkin akan ada proses banding, hal ini dapat memakan waktu bertahun-tahun.***

Editor: Dede Nurhidayat

Tags

Terkini

Terpopuler