Ratusan Akademisi Irlandia Teken Surat Seruan, Desak Universitas Putuskan Hubungan dengan Institusi Israel

- 4 November 2023, 22:31 WIB
Pencarian korban yang selamat setelah serangan Israel di Khan Younis, Jalur Gaza Selatan, 1 November 2023.*/ Mohammed Salem/Reuters
Pencarian korban yang selamat setelah serangan Israel di Khan Younis, Jalur Gaza Selatan, 1 November 2023.*/ Mohammed Salem/Reuters /

KABAR PRIANGAN - Ratusan staf pengajar tingkat III di Irlandia menyerukan kepada semua universitas di negara tersebut untuk memutuskan hubungan dengan institusi-institusi Israel. Seruan tersebut disampaikan melalui surat yang disusun oleh Akademisi untuk Palestina.

Untuk mendukung surat seruan tersebut, Akademisi untuk Palestina telah mengumpulkan lebih dari 600 tanda tangan dari staf pengajar tingkat III di seluruh negeri, termasuk dosen, sarjana PhD, dan peneliti. Berikut isi dari surat tersebut:

"Kami menyerukan kepada semua universitas di Irlandia untuk segera memutuskan hubungan kemitraan atau afiliasi institusional yang ada dengan lembaga-lembaga Israel.

Hubungan tersebut harus ditangguhkan hingga pendudukan wilayah Palestina diakhiri, hak-hak Palestina atas kesetaraan dan penentuan nasib sendiri dibenarkan, dan hak-hak pengungsi Palestina untuk kembali difasilitasi.

Para akademisi mengatakan skala dan tingkat keparahan perang Israel saat ini di Jalur Gaza telah melampaui semua tingkat kekerasan sebelumnya "dalam pendudukan Israel yang berkepanjangan dan brutal di Palestina".

Dilansir dari Irishexaminer.com, surat tersebut menyebut bahwa banyak universitas di Irlandia dan proyek-proyek penelitian yang didanai oleh Uni Eropa memiliki kolaborasi aktif dengan universitas-universitas di Israel.

Baca Juga: Pernyataan Sikap Forum Pemred PRMN terhadap Situasi di Palestina: Kami Menyebutnya Penjajah dan Genosida

Prihatin Universitas di Palestina Dihancurkan Israel

Dosen Hukum Internasional di Maynooth University dan salah satu penulis surat tersebut, John Reynolds, mengatakan bahwa kemitraan tingkat ketiga Irlandia dengan lembaga-lembaga Israel berkisar dari program pertukaran pelajar dan pengajar hingga beberapa proyek yang dimitrakan dengan Irlandia yang mencakup penelitian tentang teknologi. "Yang menjadi kekhawatiran terbesar kami adalah ketika ada teknologi yang secara langsung menyuburkan konflik," katanya.

Halaman:

Editor: Arief Farihan Kamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x