Baca Juga: 3 Mahasiswa Palestina Ditembak di Vermont Amerika Serikat, Seorang Terduga Pelaku Ditangkap
Badan kesehatan PBB tersebut mengatakan bahwa mereka sangat prihatin bahwa hujan dan banjir, dan musim dingin yang semakin dekat akan membuat situasi yang sudah mengerikan menjadi lebih buruk.
James Elder, juru bicara dari badan PBB untuk anak-anak di Gaza, mengatakan kepada para wartawan melalui sambungan video bahwa rumah sakit penuh dengan anak-anak yang menderita luka perang dan gastroenteritis akibat meminum air kotor. "Mereka tidak memiliki akses ke air yang aman dan itu membahayakan mereka," katanya.
Richard Brennan, direktur darurat regional untuk wilayah Mediterania Timur di WHO mengatakan kepada Al Jazeera di awal bulan ini bahwa jika tidak ada perubahan, maka akan ada lebih banyak orang yang jatuh sakit dan risiko wabah besar akan meningkat secara dramatis.
Gencatan Senjata Saja Tidak Cukup
Meskipun telah ada perpanjangan gencatan senjata sementara antara Israel dan Hamas yang diperpanjang dua hari. Kementerian Kesehatan mengatakan tidak ada bahan bakar yang tiba untuk generator di rumah sakit-rumah sakit di bagian utara wilayah itu.
Baca Juga: Amankan Aksi Bela Palestina, Polres Garut Siagakan 500 Personel
Walikota Kota Gaza Yahya al-Siraj mengatakan bahwa tanpa bahan bakar, wilayah tersebut tidak dapat memompa air bersih atau membersihkan sampah yang menumpuk di jalan-jalan, dan memperingatkan akan adanya bencana kesehatan masyarakat.
Pejabat PBB Tor Wennesland memperingatkan bahwa situasi ini adalah bencana kemanusiaan. “Diperlukan masuknya bantuan dan pasokan tambahan secara cepat, dapat diprediksi, dan terus menerus untuk meringankan penderitaan yang tak tertahankan bagi warga Palestina di Gaza," ujar koordinator khusus PBB untuk proses perdamaian Timur Tengah itu.