Selain Langka, Harga Tabung Gas Elpiji 3 Kg di Kota Tasikmalaya Melambung

10 Februari 2021, 19:34 WIB
Seorang Penjual keliling gas melon 3 kg hanya membawa tabung gas kosong saat melintas di Jalan Tarumanagara Kota Tasikmalaya, Rabu (10/2/2021) /Asep M. Saefuloh/

 

KABAR PRIANGAN - Sejak beberapa hari terakhir, warga Kota Tasikmalaya mengeluhkan langkanya gas elpiji 3 kilo gram di wilayah Kota Tasikmalaya. Di beberapa tempat penjualan gas, si melon itu sudah tidak terlihat lagi.

Kalaupun ada, hanya tabung-tabung kosong yang disimpan menunggu kiriman dari penyalur gas, baik agen maupun pangkalan.

Kelangkaan gas eligi 3 kg di Kota Tasikmalaya telah berdampak pada harga yang melambung. Dibeberapa penjual yang masih menjual gas elpigi 3 kg, harganya telah mencapai Rp 26 ribu per tabung.

Baca Juga: Pemkot Tasikmalaya Akan Gunakan Dana Kelurahan Pada Pemberlakuan PPKM Mikro

"Sejak beberapa minggu terakhir, gas elpiji 3 kilo susah dicari. Disejumlah toko maupun warungan yang biasa menjual gas, rata-rata kosong. Alasannya belum ada kiriman. Kalaupun ada harganya sangat mahal yang biasanya Rp 21 ribu per tabung kini telah mencapai Rp 26 ribu per tabung," kata Sandi, 40, warga Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya, Senin (8/2/2021).

Hal yang sama juga dikatakan Ny. Nining salah seorang penjual warung nasi di Jalan Tarumanagara Kota Tasikmalaya.

Menurut Nining, dirinya sudah dua hari tidak jualan akibat gas elpiji 3 kg untuk kebutuhan memasak tidak ada." Saya biasanya ada kiriman dari penjual gas yang didorong, sekarang sudah dua hari ini tidak ada kiriman," katanya.

Padahal lanjut Nining, untuk kebutuhan warung nasinya ia biasa membutuhkan sebanyak dua tabung gas melon per hari. "Ya, paling dua tabung pak per hari. Tapi karena tidak ada yang kirim, ya, gak bisa masak," katanya.

Baca Juga: Akses ke Selatan Tasikmalaya Sempat Tertutup. Tiang Listrik Ambruk Melintang di Ruas Jalan Raya Sukaraja

Nining berharap, agar pemerintah Kota Tasikmalaya segera tanggap atas kondisi langkanya gas elpiji 3 kg ini." Bagi pedagang kecil seperti saya, tidak jualan sehari juga berpengaruh karena ditunggu dapur," ujarnya.

Mahalnya harga gas tabung 3 kg, diakui Ateng salah seorang penjual gas elpiji dorong yang biasa berjualan diwilayah Kota Tasikmalaya. Ateng mengaku sejak beberapa minggu terkahir dirinya menjual gas melon ke warungan Rp 23,000 per tabung dan Rp 24.000 ke pemakai.

Ateng berdalih, dirinya terpaksa menjual harga gas dengan harga itu karena pembelian dari pangkalan juga naik. Padahal Harga Eceran Tertinggi (HET) gas melon pemerintah hingga kini masih Rp 16.000 per tabung.

"Yah, karena dari pangkalannya juga mahal pak, potong kuping saya kalau di Kota Tasik ada pangkalan yang menjual gas melon Rp 16.000 per tabung," kata Ateng.

Baca Juga: 2.311 Nakes di Kota Tasikmalaya Telah Jalani Vaksinasi

Sementara itu, salah seorang pengusaha pangkalan gas elpiji 3 kg di Kecamatan Tawang Endin, mengatakan, kelangkaan gas elpiji 3 kg diperkirakan karena kebutuhan bertambah akibat pengguna semakin banyak. Karena lanjut Endin, pasokan gas dari agen ke pangkalan selama ini tidak ada pengurangan. Endin mengaku, setiap hari pangkalannya mendapat pasokan gas elpiji 3 kg sebanyak 100 tabung.

"Kalau pasokan mah tiap hari juga ada, cuma mungkin kebutuhan bertambah karena sudah hapir dua tahun jumlah pasokan tidak ditambah," katanya.

Apalagi lanjut dia, karena masa pandemi, diprediksi banyak pengusaha seperti rumah makan dan restouran yang seharusnya tidak dibolehkan menggunakan tabung gas 3 kg, beralih menggunakan 3 kg, karena kondisi ekonomi yang terpuruk saat ini. "Ya, prediksi saya seperti itu pak," katanya.***

 

 

Editor: Sep Sobar

Tags

Terkini

Terpopuler