Terkait Penyebaran Klaster Pesantren, Ustad Ucep : Orangtua Jangan Khawatir seluruh Santri dalam Keadaan Baik

15 Maret 2021, 18:48 WIB
Pengurus pesantren sedang mendampingi santrinya yang sedang jalani tes swab untuk melakukan tracking penyebaran covid-19 di lingkungan pesantren.* /kabar-priangan.com/Aris MF/

KABAR PRIANGAN - Terkait penyebaran virus korona di lingkungan pendidikan agama atau pondok pesantren, pengurus Pondok Pesantren Nurul Huda Salopa, Ustad Ucep Auful Muntaqimin, menyampaikan, jika kejadian yang terjadi di pondok pesantrennya masuk dalam Kejadian Luar Biasa (KLB) Pondok Pesantren Nurul Huda.

Hal itu berkaitan dengan hasil Swab PCR yang dilakukan terhadap para santrinya dan menemuka sejumlah santri terpapar covid-19.

"Kami menerima informasi tentang santri yang sudah di Swab PCR, karena terindikasi ada gejala Covid-19," jelas dia.

Baca Juga: Penyebaran Covid-19 Klaster Pondok Pesantren Kembali Ditemukan di Kabupaten Tasikmalaya

 Dipaparkanya, awalnya di minggu terakhir bulan Februari lalu terdapat beberapa santri yang sakit demam. Beberapa dari mereka setelah demam turun, ada yang mengalami anosmia (tidak bisa mencium bau).

Kemudian, lanjut dia, pada hari Kamis, 4 Maret 2021, pihak Ponpes Nurul Huda berkoordinasi dengan gugus tugas Covid-19 Desa Mandalawangi, berkaitan dengan bertambahnya santri yang bergejala anosmia dan santri yang kondisi tubuhnya kurang stabil.

Lantas pada hari Sabtu, 6 Maret 2021, seluruh santri yang bergejala tersebut di swab PCR oleh tim Covid-19 Puskesmas Kecamatan Salopa.

Baca Juga: Alhamdulillah! Pasien Klaster Senam Asal Puspahiang Berangsur Sehat

Pada Rabu, 10 Maret 2021 pagi, hasil dari Swab PCR itu keluar dan hasilnya ada 15 orang santri terkonfirmasi positif, satu orang negatif, dan satu orang belum ada data terbarunya.

Dia mengungkapkan, berdasarkan masukan dari tim kesehatan Covid-19, pesantren melakukan beberapa hal untuk mengantisipasi wabah Covid-19 ini merebak.

Hal itu dengan mengisolasi seluruh santri yang terkonfirmasi positif dan bergejala di gedung yang disiapkan, terpisah dengan santri yang sehat.

Baca Juga: Terjadi Klaster Sekolah di Kota Tasikmalaya, Kepala Sekolah, Guru dan Siswa Terpapar Korona

Langkah kedua, lanjut dia, untuk saat ini seluruh santri yang berada di dalam pondok tidak diperkenankan untuk keluar kompleks pesantren, termasuk santri pribumi untuk tinggal di pondok atau tidak boleh pulang ke rumah.

Begitu juga santri yang berada di rumah untuk sementara waktu tidak diperkenankan ke pondok.

"Alhamdulillah secara keseluruhan seluruh santri dalam keadaan baik, begitupun yang terkonfirmasi positif perkembangannya, alhamdulillah semakin membaik," ujarnya.

Pesantren pun mengeluarkan aturan, tambah dia, kepada orang tua atau wali santri untuk sementara waktu tidak diperkanankan menjenguk ananda yang di pondok, demi kebaikan, keselamatan dan kemaslahatan bersama.

Baca Juga: 10 Korban Luka pada Tragedi Bus Maut Masih Jalani Perawatan di RSUD Sumedang

Pihaknya sangat memahami kekhawatiran orang tua atau wali santri semuanya. Akan tetapi dirinya memastikan untuk sementara situasi dalam pondok masih terkendali.

"Dan kami sudah bekerjasama dengan gugus tugas dan tim Covid-19 Kecamatan dengan baik. Jika ada santri yang memerlukan kebutuhan dari rumah, silahkan untuk dititipkan di pos penjagaan yang telah kami sediakan," terang dia.

Dia menambahkan, untuk jumlah keseluruhan santri yang diisolasi sebanyak 32 santri, terdiri 15 santri terkonfirmasi positif dan 17 santri bergejala dan kontak erat. Direncanakan dalam waktu dekat ini akan di swab PCR kembali.***

Editor: Teguh Arifianto

Tags

Terkini

Terpopuler