Parawisata Alam Digandrungi Dimasa Pandemi

29 Maret 2021, 19:24 WIB
Administratur Perhutani KPH Tasikmalaya Benny Suko Triatmoko /kabar-priangan.com/Aris MF/

KABAR PRIANGAN - Masa pandemi covid-19 yang telah terjadi lebih dari setahun ini dirasa sangat banyak berdampak pada sektor parawisata, termasuk pada parawisata alam yang berada di bawah pengelolaan Perhutani Tasikmalaya.

Sepinya pengunjung menjadi pukulan terbesar, selain juga harus menutup lokasi wisata beberapa kali karena mengikuti anjuran pemerintah.

Namun pada tiga bulan pertama di tahun 2021 ini, sektor parawisata alam tersebut kini mulai menunjukan geliat kebangkitan.

Atas rekomendasi Satgas Covid-19, beberapa tempat wisata alam kini sudah bisa dibuka kembali.

Baca Juga: Komisi 3 DPRD Kabupaten Tasikmalaya Rekomendasikan Tindak Tegas Pelanggar Usaha Pertambangan

Sehingga mampu mendongkrak target pendapatan sektor parawisata yang ditetapkan Perhutani.

"Pada awal-awal 2021, alhamdulillah atas rekomendasi Satgas Covid-19, sejumlah tempat wisata kita sudah bisa dibuka kembali. Sehingga pendapatan wisata kita sampai bulan maret ini sudah bisa tercapai 150 persen," jelas Administratur Perhutani KPH Tasikmalaya Benny Suko Triatmoko, kepada wartawan disela kegaitan Hari Jadi ke 60 Perhutani, di kantornya, Senin, 29 Maret 2021.

Pandemi ini memang memberikan tantangan pada pelaksanaan parawisata dengan banyaknya pembatasan-pembatasan.

Baca Juga: Antisipasi Warga Mudik, Pemkot Tasikmalaya Kembali Lakukan Penyekatan

Akan tetapi dengan mengupayakan penerapan protokol kesehatan yang terjaga, hingga sampai saat ini tidak ada petugas lapangan perhutani yang terpapar covid-19.

Untuk luasan lahan yang kini dikelola Perhutani Tasikmalaya, dikatakan Benny, mencapai 43 ribu hektar.

Akan tetapi untuk titik-titik yang dikelola menjadi lokasi wisata hanya nol koma sekian persennya saja. Sebab untuk parawisata berupa objek saja yang berada dikawasan hutan perhutani.

"Seperti Curug Badak, itu luasanya hanya 30 hektaran saja. Jadi hanya spot-spot saja dari lahan yang kita kelola," jelas dia.

Meski kini merambah pada pengembangan sektor parawisata, dikatakan Benny, korbisnis utama Perhutani berupa kayu, ditahun kemarin masih bisa tercapai 100 persen.***

Editor: Teguh Arifianto

Terkini

Terpopuler