Menghilang Selama Lebaran Warga Tasik Harus Dikarantina, Ini Sebabnya...

20 Mei 2021, 14:52 WIB
Plt Walikota Tasikmalaya Muhammad Yusuf. /kabar-priangan.com/Asep MS/

KABAR PRIANGAN - Guna mengantisipasi penyebaran virus Covid -19 pasca-perayaan Idul Fitri 2021, Pemerintah Provinsi Jawa Barat memerintahkan seluruh jajaran di Jawa Barat untuk selektif terhadap masyarakat yang melakukan mudik pada Lebaran 1442 H.

"Kami memerintahkan kepada setiap kepala daerah bahkan hingga ke tingkat Rt/Rw dan yang lainnya tolong agar dicatat orang yang menghilang sebelum atau setelah Idul Fitri. Kalau menghilang berarti mudik, nah kalau mereka sudah pulang kembali tolong dikarantina," ujar Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Rujhanul Ulum di Kota Tasikmalaya, Rabu (19/5/2021).

Untuk itu kata Uu, selain pemerintahan setempat, pihaknya juga minta informasi ke masyarakat karena Rt/Rw terbatas.

Baca Juga: Kerap Kesulitan Air, Warga Sukajadi Diminta Lestarikan Sumber Mata Air

"Ini sangat penting guna pencegahan penyebaran virus Covid-19 pasca lebaran. Makanya sesuai intruksi dari gubernur, mereka yang hilang sebelum atau setelah Idul Fitri 1442 H, tolong dicatat dan orangnya langsung dikarantina," kata Uu.

Sebelumnya Pemkot Tasikmalaya telah memerintahkan seluruh kelurahan di Kota Tasikmalaya untuk segera menyetorkan data pemudik yang datang ke Kota Tasik selama musim lebaran khususnya yang datang sebelum pemberlakuan penyekatan mudik Lebaran pada 6 Mei 2021.

Plt Wali Kota Tasikmalaya Muhammad Yusuf mengatakan data itu harus segera diserahkan ke puskesmas terdekat. Sehingga, tim medis bisa melakukan tes swab terhadap para pemudik sebelum kembali ke perantauan.

Baca Juga: Pemudik Membludak, Namun Pemohon Surat Bebas Covid-19 di Puskesmas Ciawi Sepi

"Ini sebagai upaya menekan virus Covid-19 agar Kota Tasik tak kembali lagi ke zona merah. Saya sudah perintahkan semua kelurahan secepatnya menyetorkan data pemudik yang datang sebelum diberlakukan penyekatan kemarin. Datanya secepatnya kirimkan ke puskesmas terdekat untuk segera dilakukan swab sebelum mereka kembali ke luar kota asalnya," jelas Yusuf.

Apalagi ujar dia, beberapa hari sebelum Lebaran, Kota Tasikmalaya ditetapkan sebagai zona merah. Status itu kembali turun ke zona oranye dua hari sebelum Lebaran.

Untuk itu ujar Yisuf, pihaknya berharap masyarakat, khususnya pemudik yang lolos ke Kota Tasikmalaya, supaya tak meremehkan bahaya pandemi Covid-19.

Baca Juga: Kabar Terbaru dari Umi Pipik, Mimpi Ditarik-tarik Anak Laki-laki

"Ingat saja begini, bagi mereka yang datang membawa virus Covid-19 itu sama saja mencelakakan banyak orang di sekitarnya. Jadi kesadaran itulah yang harus ditanamkan. Jangan sampai sudah kejadian baru sadar. Ingat dan sadarlah akan itu," tegas Yusuf.

Tak hanya masyarakat yang datang ujar Yusuf, masyarakat Kota Tasikmalaya yang keluar saat musim Idul Fitri kemarin juga harus didata. Jangan sampai kata dia, masyarakat Kota Tasikmalaya yang melakukan mudik, sepulangnya ke Kota Tasik membawa virus.

"Itu juga harus kita antisifasi, tidak hanya yang datang, yang pergi juga harus terdata," ujar Yusuf.***

Editor: Dede Nurhidayat

Tags

Terkini

Terpopuler