Ikuti Fase Gerhana Bulan Total 26 Mei 2021, BMKG: Waspada Pasang Air Laut yang Lebih Tinggi

26 Mei 2021, 05:55 WIB
Ilustrasi Gerhana Bulan Total /Sumber: ANTARA/

KABAR PRIANGAN - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan sebagian besar wilayah Indonesia bisa mengamati Gerhana Bulan Total atau Super Blood Moon yang terjadi pada Rabu 26 Mei 2021 hari ini. 

Kepala Pusat Seismologi Teknik, Geofisika Potensial dan Tanda Waktu BMKG Rahmat Triyono, mengatakan, Gerhana Bulan Total (GBT) ini dapat disaksikan jika kondisi cuaca cerah-berawan.

Ia juga menyebutkan jika GBT ini aman disaksikan oleh masyarakat dengan mata telanjang, tanpa harus menggunakan kaca mata khusus gerhana.

Baca Juga: Wabup Bandung Sahrul Gunawan Bertemu Jajaran Intelijen, Ungkap Peran Komimda

Pada puncak gerhananya, tutur dia, di sebagian besar wilayah Indonesia posisi Bulan dekat dengan horizon di bagian Timur.

Sehingga, memungkinkan pengamat untuk dapat mengabadikan kejadian gerhana ini dengan latar depan bangunan yang bersejarah atau ikonis.

Akan tetapi dia juga mengingatkan kepada masyarakat yang berada di pesisir pantai, agar berhati-hati dari kemungkinan terjadi kenaikan air laut.

"Masyarakat yang berada di pesisir atau pinggir laut (pantai) perlu mewaspadai terjadinya pasang air laut yang lebih tinggi dari pasang normalnya," ujar Rahmat Triyona dikutip dari laman resmi BMKG, Rabu 26 Mei 2021.

Baca Juga: Siap-siap! Lowongan CPNS dan PPPK Dibuka 31 Mei 2021, Terbanyak Formasi Guru

Dikatakan, gerhana Bulan adalah peristiwa terhalanginya sinar Matahari oleh Bumi, sehingga tidak semuanya sampai ke Bulan jika dilihat dari Bumi.

Peristiwa yang merupakan salah satu akibat dinamisnya pergerakan posisi Matahari, Bumi, dan Bulan ini, hanya terjadi pada saat fase purnama, dan dapat diprediksi sebelumnya.  Adapun GBT ini terjadi ketika posisi Matahari-Bumi-Bulan sejajar.

"Hal ini terjadi saat Bulan berada di umbra Bumi, yang berakibat, saat puncak gerhana bulan total terjadi, Bulan akan terlihat berwarna merah yang dikenal dengan istilah Blood Moon," tutur Rahmat Triyono.

Baca Juga: Hendak Pergi ke Sawah, Warga Rancamaya Garut Temukan Sesosok Mayat di Pinggir Jalan

BMKG merilis ada 7 fase ketika terjadi Gerhana Bulan Total, yakni:

-Gerhana mulai (P1);
-Gerhana Sebagian mulai (U1);
-Gerhana Total mulai (U2);
-Puncak Gerhana;
-Gerhana Total berakhir (U3);
-Gerhana Sebagian berakhir (U4); dan
-Gerhana berakhir (P4)

Baca Juga: Jagoannya Ditolak, Ratusan Warga Pendukung Cakades Ontrog Kantor DPMD Garut

Berikut ini fase waktu pengamatan gerhana yang bisa diamati sesuai pembagian waktu di Indonesia:

-Fase (P1) Awal Gerhana Bulan mulai pukul: (15.46.12 WIB), (16.46.12 WITA), (17.46.12 WIT) yang melintas memotong Papua bagian tengah, sehingga pengamat di provinsi Papua dapat menyaksikan seluruh proses terjadinya Gerhana Bulan Total ini.

-Fase (U1) Gerhana Bulan Sebagian mulai pukul: (16.44.38 WIB), (17.44.38 WITA), (18.44.38 WIT), melintas memotong Pulau Sulawesi dan Nusa Tenggara, sehingga pengamat di wilayah Indonesia Timur, Pulau Sulawesi bagian Timur dan Nusa Tenggara Timur dapat menyaksikan kejadian ini.

Baca Juga: Kereta Cepat JKT-BDG Akan Melewati 13 Terowongan, 1 Terowongan 4,2 Km Terpanjang di Indonesia

-Fase (U2) Gerhana Bulan Total mulai masuk pukul: (18.09.21 WIB), (19.09.21 WITA), (20.09.21 WIT) melintas memotong Provinsi Riau dan Sumatera Barat, sehingga seluruh pengamat di Indonesia dapat mengamati awal fase totalitas ini, kecuali di sebagian Riau, Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh.

-Fase Puncak Gerhana Bulan terjadi pukul:(18.18.43 WIB), (19.18.43 WITA), (20.18.43 WIT), dapat disaksikan di seluruh wilayah Indonesia, kecuali di sebagian kecil Riau, sebagian Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh.

-Fase (U3) Gerhana Bulan Total berakhir pukul: (18.28.05 WIB), (19.28.05 WITA), (20.28.05 WIT) melintas membelah Sumatera Utara, sehingga pengamat di seluruh wilayah Indonesia, kecuali sebagian Sumatera Utara dan Aceh, dapat menyaksikan fenomena ini.

Baca Juga: Terpapar Covid-19, Perawat RSUD dr Slamet Garut Meninggal Dunia

-Fase (U4) Gerhana Bulan Sebagian berakhir pukul: (19.52.48 WIB), (20.52.48 WITA), (21.52.48 WIT) dapat disaksikan di seluruh wilayah Indonesia.

-Fase (P4) Gerhana Bulan berakhir pukul: (20.51.14 WIB), (21.51.14 WITA), (22.51.14 WIT) dapat disaksikan di seluruh wilayah Indonesia.

Menurut BMKG, seluruh proses gerhana, sejak fase awal (P1) hingga fase akhir (P4) akan berlangsung selama 5 jam 5 menit dan 2 detik.

Sedangkan proses gerhana totalnya, sejak awal fase total (U2), puncak total hingga akhir fase total (U3) akan berlangsung selama 18 menit 44 detik.***

 

Editor: Sep Sobar

Sumber: BMKG

Tags

Terkini

Terpopuler