Serangan Hama Blas dan Tikus Mulai Mengusik Petani Tasikmalaya

27 Mei 2021, 19:23 WIB
PPL wilayah Binaan Mangkubumi Unang Kusmara berdiskusi dengan sejumlah anggota Poktan Cipari tengah sebelum melakukan penyemprotan. /kabar-priangan.com/Irman Sukmana/

KABAR PRIANGAN - Petugas Organisme Pengganggu Tanaman (POPT) Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Tasikmalaya melakukan serangkaian upaya dalam meminimalisasi adanya gejala serangan hama Blas (hama bereum/sunda-red) dan tikus.

Hama tersebut mulai dirasakan mengusik dan melakukan serangan ke sejumlah tanaman padi milik petani di sejumlah wilayah di Kota Tasikmalaya.

Dengan melalukan antisipasi melalui penyemprotan Agen hayati paeni bacilus polymyxa, Petugas POPT Kundang Junaedi SP optimis sebaran hama tersebut bisa di minimalisasi sejak dini.

Baca Juga: Harga Kacang Kedelai Tembus Rp 11.000, Ratusan Pedagang Tahu Tempe di Tasikmalaya Sepakat Mogok Produksi

Sebab, kalau tak segera dilakukan, serangan hama yang menyerang daun padi bisa makin ganas dan menyerang tanaman padi yang berada di sekitar tanaman yang pertama terkena serangan.

"Makanya, sebelum serangan makin meluas kami berkoordinasi dengan sejumlah kelompok tani yang tanaman yang terkena serangan blas untuk melakukan penyemprotan agen hayati, "kata Kundang usai melakukan kegiatan penyemprotan agen hayati di lahan pertanian padi milik anggota kelompok Tani Ciipari Tengah Kelurahan Cipari, Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya Kamis, 27 Mei 2021.

Kundang tak menampik, selain di Cipari, terdapat beberapa wilayah lain yang terkena serangan serupa. Namun intensitas serangan relatif masih bisa dikendalikan. Karena statusnya masih bersifat gejala awal, Jadi POPT di setiap wilayah juga melakukan, kegiatan penyemprotan serupa.

Baca Juga: Simulasi Mitigasi Bencana Digelar Setiap Tanggal 26

Kegiatan penyemprotan dilakukan setelah Ketua Kelompok Tani Cipari Tengah Dasep Ruhiat berkoordinasi dengan PPL wilayah binaan Mangkubumi Unang Kusmara dan Ketua Forum Gapoktan Kota Tasikmalaya Mumu Nuryaman terkait adanya gejala awal serangan penyakit blas dan tikus tersebut.

Serangan hana, blas sendiri membuat daun padi berubah dari hijau menjadi kuning ke merah merahan dan kering. Jadi bila terlalu lama tak, dilawan, serangan hama tersebut bisa memacu kematian tanaman.

Ketua Forum Gapoktan yang juga Sekretaris KTNA Kota Tasikmalaya Mumu Nuryaman dan PPL Mangkubumi H. Unang Kusmara mengapresiasi langkah kelompok Tani yang proaktif dan lesifapan dinas melalui tim POPT yang merespon kendala yang dialami para petani.

Baca Juga: Disdukcapil Pastikan Data Kependudukan di Kota Tasik Tidak Bocor

"Mudah-Mudah-mudahan komitmen seperti itu terus dipelihara dengan terus menjalin komunikasi dan koordinasi dengan para pelaku usaha Tani mau organisasi petani yang ada, "kata dia.

Sebab kalau dibiarkan dengan Ntisipasi yang tepat dan cepat, hama tersebut bakal jadi alarm bahaya bagi para petani." Artinya, peluang kerugian berada di depan mata bila tak segera diantisipasi, " Ujar dia.***

Editor: Teguh Arifianto

Tags

Terkini

Terpopuler