KABAR PRIANGAN – Selain Galendo yang menjadi makanan asli khas Ciamis yang dikenal selama ini, Ciamis juga mempunyai hewan asli Ciamis.
Dalam surat Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor: 689/Kpts.PD410/2/2013, ayam sentul ditetapkan sebagai ayam rumpun lokal Indonesia asal Ciamis.
Dari segi ukuran, ayam sentul berukuran sedang dengan warga bulu dominan abu-abu dengan variasi kombinasi warna abu-abu tua, putih, dan merah.
Baca Juga: Galendo, Si Manis Gurih Makanan Khas Ciamis yang Wajib Dicicipi
Kenapa diberi nama Sentul, karena ternyata nama ini diberikan melihat warna dari ayam ini yang mirip buah kecapi. Di Ciamis, buah kecapi ini dikenal sebagai buah sentul.
Ternyata ada cerita mitos tentang ayam ini. Menurut cerita yang beredar turun temurun, konon ayam sentul ini merupakan ayam keturunan Si Jelug.
Si Jelug yaitu ayam aduan kesayangan Satria Ciung Wanara, anak Raja Galuh dari seorang perempuan bernama Naganingrum.
Baca Juga: Perluasan Lahan TPA Ciangir, Pemkot Tasikmalaya Hanya Alokasikan Rp 2-3 M
Siapakah Satria Ciung Wanara? Berdasarkan jejak kisahnya di situs budaya Karangkamulyan Ciamis diketahui saat baru dilahirkan, Ciung Wanara dihanyutkan di sungai Cimuntur bersama dua butir telur.
Hal ini dilakukan karena Ciung Wanara bukan putra dari permaisuri raja yang sah. Ciung Wanara bayi yang dihanyutkan pun ditemukan dan dibesarkan oleh aki Balangantrang. Ayamnya pun ikut tumbuh bersama Ciung Wanara.
Ayam yang diberi nama Si Jelug ini selalu berjaya di arena sabung ayam dan terkenal di seantero Tatar Galuh.
Baca Juga: Tak Kuat Menanjak, Truk Mundur dan Terguling Timpa Ayla di Gentong
Suatu ketika Raja Galuh menantang Si Jelug untuk diadu dengan ayam miliknya dan taruhannya apabila Si Jelug menang, maka Ciung Wanara diberi kekuasaan sebagian wilayah kerajaan Galuh.
Si Jelug menang, dan akhirnya Ciung Wanara dinobatkan menjadi raja. Itulah cerita mitos dibalik ayam Sentul.***