KABAR PRIANGAN -Aksi kekerasan terhadap tenaga kesehatan (nakes) kembali terjadi di Kabupaten Garut. Kali ini terjadi di Puskesmas Sukasenang, Kecamatan Banyuresmi.
Informasi yang dihimpun, peritiwa terjadi pada Jumat 25 Juni 2021 sekira pukul 22.00 malam.
Saat itu nakes Puskesmas Sukasenang bernama Arif telah mendapatkan perbuatan tidak terpuji oleh salah seorang keluarga pasein berinisial F, dengan cara menampar pelindung muka (Faceshield) yang dipakai nakes.
Baca Juga: Berada di Zona Merah, Objek Wisata Gunung Papandayan Garut Ditutup Sementara
Salah seorang warga bernama Undang menceritakan kronologi kejadiannya.
Pada malam itu F beserta beberapa anggota keluarganya bermaksud meminjam tabung oksigen ke Puskesmas Sukasenang untuk digunakan orang tuanya yang sedang sakit sesak napas di rumahnya.
"Nah pada saat itu kebetulan Pak Arif sedang piket di
Puskesmas. Kemudian menjelaskan kepada F dan keluarganya bahwa tabung gas terbatas. Adapun satu buah tabung gas ukuran besar pun sedang dipakai merawat untuk tiga orang pasein," ujarnya.
Baca Juga: Catat! Ambulans Bagi Pasien Covid-19 Gratis
Selanjutnya, kata Undang, kemungkinan pada saat itu kondisi pelaku yang tidak dalam keadaan tenang, tekanan emosi begitu tinggi, dan pikiran yang kalut, karena tabung oksigen yang diharapkan tidak diperoleh, F tiba tiba menepis pelindung muka yang dipakai oleh nakes Arif.
"Yang saya duga saat itu kemungkinan seperti itu karena emosi, kaweur lah (kalut, lah)," ucapnya.
Menurut Undang, pada saat itu pun keluarga segera menenangkan F supaya tidak berbuat yang berlebihan.
"Kemudian tidak begitu lama F dan keluarganya langsung meminta maaf kepada Arif lalu F dan keluarganyapun meninggalkan Puskesmas Sukasenang." kata Undang, Minggu 27 Juni 2021.
Sementara itu, dimintai tanggapannya, Wakil Bupati Garut, dr. Helmi Budiman sangat menyesalkan atas terjadinya aksi kekerasan terhadap tenaga kesehatan, baik di Rumah Sakit Pameungpeuk maupun di Puskesmas Sukasenang.
"Ya jelas, saya sangat menyesalkan hal itu terjadi disaat
pandemi Covid. Kejadian tersebut jangan sampai terulang lagi. Kita harus sama sama memaklumi dan menyadari di saat pandemi Covid-19 ini banyak juga tenaga kesehatan yang terpapar Covid. Sehingga nakes dan perlengkapan terbatas," ujar Helmi Budiman, Minggu 27 Juni 2021.***