Aom Anom Yayasan Wakaf Pusaka Sukapura : Komunitas Tasikmalaya Tempo Doeloe Jangan Hanya Abring-abringan

2 Agustus 2021, 17:30 WIB
Komunitas Tasikmalaya Tempo Doeloe silaturahmi ke Yayasan Wakaf Pusaka Sukapura di Sukaraja, Kabupaten Tasikmalaya.* /kabar-priangan.com/Erwin RW/

KABAR PRIANGAN - Upaya untuk melestarikan peninggalan sejarah dan budaya khususnya yang berkaitan dengan Tasikmalaya, komunitas Tasikmalaya Tempo Doeloe (TTD) mengunjungi salah satu situs sejarah Yayasan Wakaf Pusaka Sukapura (YWPS) di Sukaraja, Kabupaten Tasikmalaya.

Silaturahmi rombongan dari komunitas TTD tersebut yakni untuk menggali sejarah para leluhur Kerajaan Sukapura dan kemunculan atau cikal bakal Tasikmalaya. Sebab warga Tasikmalaya seluruhnya belum tentu mengetahui para leluhurnya.

Ini sudah sangat jelas bisa dikatagorikan sebagai bahan ilmu dan pengetahuan, terutama bagi remaja sekarang maupun generasi kedepan.

Ketua Tasikmalaya Tempo Doeloe (TTD) Galista Nur Affandi mengatakan, pihaknya bersama rombongan diantaranya H. Asepta, Wakil Ketua Rayes Itok , Hidayat dan Arief Akech selaku Bidang Sejarah dan Asep Gamel Bidang Kemasyarakatan. Sengaja menjadwalkan pada Sabtu 31 Juli 2021.

Baca Juga: Video Pengemudi Diduga Mabuk Tabrak Pembatas Penyekatan PPKM di Pos Batas Kota Tasikmalaya Viral di Jagat Net

Silaturahmi kepada kasepuhan merupakan visi dari komunitas. Dimana tidak akan ada Tasikmalaya sekarang, jika tidak ada Tasikmalaya dulu. Sehingga dalam menunjang kinerja kimunitas sangat perlu silaturahmi kepada para kasepuhan.

"Tasikmalaya tidak terlepas dari Sukapura yang mana kini dikelola oleh YWPS," katanya.

Pihaknya mengaku miris, banyak warga Tasikmalaya yang tidak mengetahui asal usul dan sejarah, baik itu pemerintahan, monumen ataupun tempat-tempat bersejarah di Tasikmalaya.

Oleh karena itu, TTD hadir untuk mengupas sejarah, tempat dan peninggalan-peninggalan Tasikmalaya pada jaman dulu yang masih ada hingga sekarang.

“Salah satunya sejarah berdirinya Sukapura dan cikal bakal Tasikmalaya. Banyak warga Tasikmalaya yang tidak mengetahui sejarah pemerintahan dan peninggalan zaman dulu,” katanya.

Baca Juga: Di Tengah PPKM Level 4, Viral Video Sekelompok Pemuda Bermotor Bergerombol dan Ugal-ugalan di Jalan Cisinga

Selain itu, lanjut Galista, komunitas TTD termotivasi untuk memelopori dan menjembatani lembaga-lembaga maupun instansi, baik pemerintahan maupun swasta dalam merawat dan menjaga peninggalan tersebut.

“Sehingga peninggalan itu bisa dilestarikan dan diwariskan ke generasi yang akan datang, teu pareumeun obor,” ujarnya.

Beberapa program yang menjadi prioritas TTD diantaranya adalah perbaikan monumen Siliwangi di jalan Otto Iskandar Dinata, perbaikan tugu peta, pelestarian sumur dalem depan alun-alun, menata kembali tugu 0 kilometer yang masih kurang pantas, yaitu berupa patok dan dirantai.

Baca Juga: Empat Hal Ini yang Perlu Diperhatikan Selama Masa Isoman

Bidang Sejarah Hidayat mengungkapkan, tak sembarang orang atau lembaga bisa masuk dan di terima di YWPS ini. Sehingga untuk mendapatkan informasi mengenai perkembangan Sukapura cukup sulit.

Hal ini yang mendasari TTD sendiri untuk silaturahmi ke Yayasan Wakaf Pusaka Sukapura.

"Ini merupakan kunjungan perdana TTD, dimana sangat penting bagi kami, sebab kalau kita berbicara sejarah Tasikmalaya sudah barang tentu ada hubunganya dengan Soekapoera Ngadaun Ngora," ungkapnya.

Baca Juga: Gegerhanjuang dan Penamaan Kampung di Kaki Galunggung, Begini Ceritanya

Sementara Aom Anom yang didampingi istrinya pangersa Juag, mengatakan dengan penuh keramahan dan optimis.

"Bahwa TTD jangan hanya sebatas perkumpulan yang cuma Bringka, ngabring kaditu kadieu nu teu aya hasil pulunganeunana pikeun masyarakat luas, tapi TTD harus mendunia," ungkap Aom Anom.

Dengan filosopisnya yang lebih dalam, Aom Anom menambahkan, Tasikmalaya Tempo Doeloe teh, "Tempo, heula, deuleu, di Tasikmalaya teh baheulana aya naon wae (Di Tasikmalaya dulunya ada apa saja). Inget Purwadaksi, inget, éling sing éling kamimiti jeung kana akhir nu bakal ku urang saréréa ka alami," ucapnya.

Ia juga memberikan wejangan dan amanatnya pada komunitas TTD yakni, lakukanlah eksplorasi, elaborasi, komunikasi dan konfirmasi .

"Tempuh laku lampah jeung léngkah, pilih jeung pilah sangkan teu mubah," katanya.***

Editor: Teguh Arifianto

Tags

Terkini

Terpopuler