Kisah Guru Penggerak di Selatan Garut, Belajar Daring dengan Berburu Sinyal di Kandang Domba

21 September 2021, 16:01 WIB
Siti Sulaeha, guru SDN 2 Simpang, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut saat mengikuti Diklat Pendidikan Guru Penggerak (PGP) secara daring di sekitar kandang domba. Karena hanya di lokasi itu sinyal internet relatif stabil.  /Dok SDN 2 Simpang Cibalong/

KABAR PRIANGAN - Siti Sulaeha Spd, guru SDN 2 Simpang, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut terpaksa harus  mendatangi kandang domba yang ada di sekitar halaman sekolah tempat dia mengajar untuk mecari sinyal internet.

Kegiatan itu, dilakukan Siti setiap mengikuti Diklat Pendidikan Guru Penggerak (PGP) yang dilakukan secara oline.

Menurut Siti, di tempat dia tinggal dan bertugas di Dusun Dahu, Desa Simpang, Kecamatan Cibalong di selatan Garut, jaringan internet sulit didapat alias blank spoot dan hanya ada di titik-titik tertentu saja.

Baca Juga: 11 Buku Karya Guru Penggerak Angkatan 1 Kabupaten Garut, Berikut Nama Penulis dan Judul Bukunya

Salah satunya, tutur dia, sinyal internet yang relatif bagus ada di sekitar kandang domba milik warga yang tak jauh sekolah tempat ia mengajar.

Agar dalam mengikuti pembalajaran bisa sedikit nyaman, ia pun membawa bangku dan kursi dari sekolah kemudian ditaruh di tengah semak belukar di area kandang domba.

Bangku tersebut dipergunakan untuk menaruh laptop, dan kursi yang terbuat dari kayu itu untuk duduk, karena katanya, dalam mengikuti diklat waktunya cukup lama.

Baca Juga: Seorang Remaja Dilaporkan Hilang Saat Mendaki Gunung Guntur di Garut Jawa Barat

Tapi menurut dia, jangan ditanya soal kenyamanan karena seenak-enaknya belajar di tengah semak belukar dekat kandang domba, tentu saja banyak hambatanya.

Selain sinyal internet yang terputus-putus, juga banyak nyamuk dan suara kambing yang mengganggu konsentrasi pendengaran.

"Tapi saya menerima dengan ikhlas dengan kedaan seperti ini," kata Siti saat dihubungi kabar-priangan.com lewat sambungan telepon pribadinya, Selasa 21 September 2021.

Baca Juga: Kajati Jabar Dukung Kejari Garut Tangkap Buronan Maling Uang Rakyat

Selanjutnya Siti Sulaeha mengisahkan perjalanan hidupnya hingga ia bertugas di wilayah selatan Garut yang jaraknya kurang lebih 120 Km dari pusat kota Garut.

Selepas lulus dari bangku Sekaloh Pendidikan Guru (SPG) tahun 1986 ia menjadi tenaga sukwan dan mengajar disalah satu sekolah dasar (SD) di Garut. Kemudian pada 2004 dirinya mengikuti testing calon pegawai negeri sipil (CPNS) untuk tenaga guru.

"Waktu itu saya bermunajat kepada Allah SWT agar diberikan kelancaran. Dan jikalau saya lulus testing, kemudian ditempatkan dimana saja di Indonesia, saya siap menerimnya," ucap Siti yang pada tahun 2013 pernah meraih Guru Berdedikasi tingkat Kabupaten Garut dan Provinsi Jawa Barat.

Baca Juga: 3 Pos JPTP Kota Banjar Diperebutkan 11 Pelamar, Walkot Banjar Mau Pilih Siapa? 

"Dan alhamdulillah saya lulus, dan pada tahun 2005 ditempatkan di SDN 2 Simpang di Kecamatan Cibalong hinga sekarang ini," tutur Siti menambahkan.

Menurutnya, lokasi tempat dia mengajar berada di perbukitan pekebunan karet. Dari pusat Kecamatan Cibalong jaraknya kurang lebih 15 kilo meter. Karena jalannya jelek pada saat itu medannya sulit dilalui kendaraan roda empat maupun roda dua.

"Walaupun sekarang jalannya cukup bagus, akan tetapi hingga sekarangpun, moda transportasi umum dari Cibalong ke Dusun Dahu, Desa Simpang hanya bisa meggunakan ojek. Tarif Rp100.000 dengan jarak tempuh sekitar 1 jam," katanya.

Baca Juga: Pada 'World Cleanup Day', Kota Banjar Gelorakan Pilah dan Sedekah Sampah

Disinggung motivasi dirinya mengikuti program guru penggerak, ia mengaku ingin melakukan perubahan baik dimulai dari diri, ruang kelas, rekan sejawat, dan sekolah yang mengutamakan pembelajaran yang berpihak pada murid.

Siti kembali mengatakan soal jaringan internet di daerahnya sangat tidak stabil, strategi dirinya untuk kelancaran mengikuti diklat PGP adalah mencari titik sinyal yaitu di dekat kandang domba.

Aktivitas tersebut, munurutnya bukan dilakukan satu dua hari, atau satu dua bulam akan tetapi dilakukan selama mengikuti diklat PGP yaitu selama sembilan bulan.

"Dengan bergelut melawan nyamuk dan suara domba yang seakan ingin ikut eksis mengikuti diklat, akhirnya saya berhasil melaksanakn tahapan tahapan diklat," ujar Siti yang mengaku kerap di panggil emak oleh rekan-rekannya karena di antara peserta diklat usianya yang paling tua.

Baca Juga: Polres Garut Berlakukan Ganjil Genap di Jalur Menuju Objek Wisata

Siti Sulaeha merupakan angkatan pertama Guru Penggerak di Kabupaten Garut, dan telah diwisuda yang dilaksanaan di Favehotel, Jalan Cimanuk, Tarogong Kidul, Garut, Sabtu 18 September 2021.

Untuk itu, ia mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membimbing dan memotivasi dirinya sehingga bisa lolos dari berbagai halangan dan rintangan selama mengikuiti Diklat PGP.

"Terima kasih saya ucapkan kepada keluarga, rekan sejawat, Bapa Kepala Mamat Rahmat Setiawan SPd SD yang begitu memotivasi kegiatan saya. Tak lupa saya ucapkan terima kasih juga buat Bapak Pengajar Praktik Pak Tatan Ridwan SPd,Ibu Agustina Sonjaya, Ibu Ira Sintia, Ibu Fasilitator Vita Tersna Dewi yang begitu gigih dansabar dalam membimbing kami".

"Serta keluarga 065.066.067 serta rekan seperjuangan GP, guru-guru hebat yang siap berjuang melakukan perubahan yang telah memberikan apresiasi dan dukungan ketika saya melaksanakan virtual di kendang domba.Tak lupa kepada Pak Dadan Hamdani guru SDIT Persit Garut motivator muda yang sangat respek".

Baca Juga: Politisi Lintas Partai di Kota Tasikmalaya Mulai Menakar Skenario Menuju Pemilu Serentak 2024

Setelah lulus menjadi Guru Penggerak, Langkah awal yang akan dia laksanakan adalah mengembangkan sekolah melalui program program yang berpihak pada murid, di antaranya :

1. Menanamkan kebiasaan positif menjadi budaya positif di sekolah , seperti kegiatan religious (shalat duha, kumandang dzikir)
2. Gerakan Literasi Membaca dan Keterampilan Berbicara menggunakan Bahasa Indonesia
3. Menjalin Kerjasama dengan fihak terkait untuk kemajuan sekolah
4. Mewujudkan visi sekolah.

Baca Juga: Jeni Tugistan Resmi Nakhodai IKADIN Tasikmalaya Periode 2021-2025
"Alhamdullillah , pada tahun ini saya lolos sebagai Calon Kepala Sekolah dan sedang mengikuti Diklat Kepala Sekolah tahun 2021, sehingga kesempatan saya untuk mengembangkan sekolah sangat besar," kata Siti.

Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Garut, Drs Totong M.Si, menyampaikan apresiasi kepada Guru Penggerak angkatan 1 Kabupaten Garut yang telah sukses mengikuti Diklat PGP.

Apresiasi juga diberikan kepada Siti Sulaeha yang memiliki semangat tinggi dalam mengikuti dikltat walaupun setiap saat harus berburu sinyal di kandang domba.

Baca Juga: Bupati Garut Ingin PPKM Turun ke Level 1, Tapi Katanya Sulit Karena Stok Vaksin Terbatas

Dan, pihaknya berjanji untuk memberikan reward kepada alumni Guru Penggerak Angkatan 1 Kabupaten Garut untuk ditempatkan sebagai kepala sekolah.

"Kami akan mengangkatnya mereka menjadi Kepala Sekolah dengan mengusulkan langsung membuatkan SK dari Pak Bupati Garut," kata Kadisdik Garut saat mewisuda Guru Penggerak Angkatan 1, Sabtu 18 September 2021.

Menaggapi reward yang akan diberikan Disdik Kabupaten Garut, Siti tidak memintanya untuk ditempatkan di sekolah yang banyak muridnya atau memiliki fasilitas lengkap. Ia ingin tetap menyumbangkan dedikasinya di sekolahnya yang saat ini dirasakan masih minin fasilitasnya.

Baca Juga: Prihatin! Selama PJJ, Banyak Anak-anak di Garut Jadi 'Badut' Ngamen di Jalanan

Menurut dia, selama ini sekolahnya hanya memiliki 3 lokal. Pembelajar dilakukan dengan PKR (Pembelajaran Kelas Rangka).

Satu kelas disekat menjadi dua rombongan belajar (rombel). Selain itu SDN 2 Simpang ini, kata Siti belum memiliki jamban sehingga untuk keperluan buang air terpaksa harus menumpang ke pancuran milik warga.

"Untuk melaksanakan program program tersebut, saya mohon dukungan dari Pemerintah Kabupaten Garut bantuan untuk menambah lokal kelas.Selama ini SD saya cuma memiliki 3 lokal, pembelajaran melaksanakan PKR (Pembelajaran Kelas Rangkap), satu kelas disekat menjadi 2 rombel serta sanitasi air untuk murid belum ada".

"Mudah mudahan kinerja dan perjuangan kita menuju Merdeka Belajar demi terwujudnya Profil Pelajar Pancasila diberi kelancaran.Terima kasih. Salam Guru Penggerak, Guru Bergerak Indonesia Maju!," kata Siti Sulaeha.***

 

 

 

Editor: Sep Sobar

Tags

Terkini

Terpopuler