Puluhan Remaja di Garut Terpapar Paham Radikalisme NII. Salah Seorang Sedang Kumpulkan Uang untuk Beli Senjata

6 Oktober 2021, 23:10 WIB
Musyawarah para tokoh masyarakat/ulama bersama pihak pemerintahan dan MUI di Kantor Kelurahan Sukamentri, Kecamatan Garut Kota menyusul kemunculan paham radikal NII di wilayah tersebut, Selasa 5 Oktober 2021.* /kabar-priangan.com/Aep Hendy/

KABAR PRIANGAN – Puluhan remaja di Garut terpapar paham radikalisme NII (Negara Islam Indonesia). Salah satu remaja bahkan sedang mengumpulkan uang untuk beli senjata.

Dalam pemahamannya, mereka mengangggap pemerintahan Indonesia ini sebagai negara jahiliyah sehingga mereka tak mengakui pemerintahan RI.

Oleh karena itu, para remaja yang telah terpapar paham radikalisme ini lebih mendukung berdirinya pemerintahan NII.

Baca Juga: Inilah 10 Besar Perolehan Medali Sementara PON XX Papua 2021. Jawa Barat Teratas

Kemunculan paham NII di wilayah perkotaan Garut ini telah membuat heboh warga. Kekhawatiran pun muncul sehingga warga langsung melaporkan hal ini ke pihak pemerintahan setempat dan tokoh agama.

Lurah Sukamentri, Suherman membenarkan adanya indikasi kemunculan paham NII di wilayahnya.

Hal ini bermula dari adanya seorang remaja warga Kelurahan Sukamentri yang dilaporkan orangtuanya karena diduga telah terpapar paham NII.

Baca Juga: Kudeta DKI Jakarta, Kontingen Jabar Puncaki Klasemen Sementara PON XX Papua 2021

"Ada seorang remaja berusia 15 tahun yang diduga mempunyai akidah yang menyimpang akibat paham NII yang dianutnya. Karena khawatir, warga termasuk orangtuanya kemudian melaporkan hal ini ke pihak kelurahan," ujar Suherman, Rabu 6 Oktober 2021.

Dikatakannya, hal ini kemudian ditindaklanjuti dengan dilaksanakannya musyawarah yang melibatkan tokoh masyarakat dan ulama termasuk dari pihak Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Dalam musyawarah yang dilaksanakan, remaja tersebut memaparkan pemahamannya terkait paham yang dianutnya.

Baca Juga: Markas Koramil 1216 Cibalong Didatangi Polsek Cibalong dan Polsek Parungponteung, Ini yang Mereka Lakukan 

Menurut remaja tersebut, tutur Suherman, pemerintahan Indonesia saat ini merupakan pemerintahan yang thagut atau jahiliyah.

Oleh karenanya ia tak mau mengakui pemerintahan Indonesia dan lebih cenderung mendukung berdirinya NII.

Diungkapkannya, yang cukup mengejutkan, di wilayah Kelurahan Sukamentri ada 59 warga yang mayoritas para remaja yang diduga telah dipengaruhi untuk mengikuti paham radikal NII.

Baca Juga: Korban Miras Oplosan di Cigalontang Bertambah Total Jadi 5 Orang

Mereka harus melalui proses baiat dan mengucapkan syahadat yang kalimatnya berbeda dengan syahadat pada umumnya.

"Diketahui ada 59 warga, kebanyakan remaja meski ada juga beberapa diantaranya orangtua yang sudah dipengaruhi untuk masuk NII. Namun ternyata setelah ditelusuri lebih jauh, sebagian besar namanya hanya dicatut," katanya.

Suherman menyebutkan, indikasi banyak warga yang namanya dicatut terungkap saat dilakukan pengecekan satu per satu dari warga yang namanya diklaim sebagai pengikut paham NII.

Baca Juga: Dua Pembuat Uang Palsu Dibekuk Polisi Saat Beli Rokok di Warung Gunakan Upal

Sebagian besar dari mereka terkesan tak tahu apa-apa dan sama sekali tak memahami paham NII.

Diakui Suherman, hingga saat ini pihaknya masih belum bisa memastikan bagaimana asal muasal remaja itu bisa terpapar paham radikal NII.

Untuk penyelidikan lebih jauh, saat ini kasusnya sudah ditangani langsung oleh pihak Polres Garut dan untuk memulihkan remaja tersebut, pihaknya bekerja sama dengan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A).

Baca Juga: Anggota Polres Tasikmalaya Raih Medali Perak Taekwondo di PON XX Papua

"Kami sudah memfasilitasi keluarga dan anak yang diduga dibaiat untuk bertemu dan menyelesaikan permasalahan dengan dibantu pihak terkait,” kata Suherman.

Dari hasil tabayyun yang dilaksanakan, kata dia, Alhamdulillah sudah ada islah dan yang bersangkutan mau menandatangani perjanjian dan akan kembali pada orang tua dan ajaran yang sesuai.

Informasi yang dihimpun dari sejumlah sumber, paham NII yang muncul kali ini di Garut terbilang paham yang radikal dibandingkan paham-paham NII yang sebelumnya juga sempat muncul.

Baca Juga: Dua Pembuat Uang Palsu Dibekuk Polisi Saat Beli Rokok di Warung Gunakan Upal

Bahkan saking kuatnya pengaruh baiat yang dilakukan seseorang yang dianggap sebagai gurunya, para remaja ini akan lebih menuruti apa-apa yang menjadi perkataan gurunya daripada orang tuanya bahkan mereka tak segan-segan memusuhi orangtuanya bila dianggap berlawanan paham.

Lebih parahnya lagi, orang yang sudah terpapar paham ini akan melawan siapapun yang tak sependapat dengan ajaran yang mereka anut.

Bahkan yang mengejutkan, remaja yang telah terpapar paham NII ini sempat mengakui jika dirinya sedang mengumpulkan uang untuk beli senjata guna melawan orang-orang atau pihak-pihak yang dianggapnya sebagai musuh.***

Editor: Zulkarnaen Finaldi

Tags

Terkini

Terpopuler