KABAR PRIANGAN - Cara mempresentasikan, isi produk serta kreativitas menjadi salah satu kekuatan untuk terjun dan menekuni usaha jasa wisata. Ya, kemampuan meyakinkan calon wisatawan dengan kreatifitas produk wisata yang ditawarkan jadi kombinasi wajib yang mutlak dikuasai.
Jejaring dan pendalaman materi akan jadi kekuatan tambahan dalam menunjang kegiatan usaha jasa wisata yang akan dirancang.
Kemampuan dasar seperti itu salah satunya dimiliki pegiat seni badut yang sering nongkrong di sanggar Komunitas Cermin Tasikmalaya (KCT) Andi "Otot" Kusmayadi.
Baca Juga: Elkan Baggott Harus Karantina! Ketum PSSI Anggap Terlambat, Ini Alasan Iriawan
Buktinya Kemasan produk wisata yang ia rancang dengan tajuk "Piknik Bareng Badut Tasikmalaya" sukses meyakinkan dewan juri pada acara grand final kompetisi Pariwisata yang digelar Dinasporabudpar Kota Tasikmalaya akhir pekan lalu.
Pupuhu komunitas badut Tasikmalaya itu pun terpilih jadi juara pertama dari lebih 30 peserta yang ikut ambil bagian. Ia pun mendapat hadiah berupa tiket pelesir ke pulau Dewata bersama pemenang ke dua dan pemenang favorit yakni
Yayan dengan Kemasan Paket Wisata Lebih Baik Gumeulis dan Ridho dengan Kemasan Paket Wisata Nyakar Adventure.
Bah Otot , demikian ia disapa karuan senang dan tak menyangka produk wisata yang ia rancang bisa terpilih jadi juara.
Baca Juga: Saksikan Episode Terakhir The Heirs di NET TV Rabu, 15 Desember 2021. Berikut Sinopsinya
"Ga lah, apalagi jumlah like di instagram kalah jauh dari yang lain. Tapi alhamduliillah dapat apresiasi," ujar Bah Otot.
Meski sempat menjejakan kaki di Bali tepatnya saat melakukan kunjungan kebudayaan medio tahun 2006 silam, kesempatan untuk datang untuk kembali ke Bali tetap membuatnya senang.
"Wah, tetap bersyukur lah meski sayang tak bisa bawa anak istri," ujar Otot sembari melirik anak dan istrinya yang setia mendukungnya dari proses pembuatan produk wisata hingga presentasi di Grand Final.
Ide itu sendiri muncul setelah merespon aktivitas anak-anak dalam bermain. Seperti banyak diketahui dan jadi kekhawatiran para orangtua, saat ini kebanyakan anak-anak disibukan dengan gadget ketimbang bermain bersama usia sebaya nya.
"Atas dasar itu paket wisata yang mengkombinasikan
beragam kaulinan barudak dengan badut coba
di tawarkan untuk mengurangi dan mengalihkan kebiasaan bermain anak," ujar dia.
Dengan memperkenalkan kaulinan tradisional yang sudah jarang di temui dan dilakukan anak-anak, ia berharap bisa mengurangi keresahan orangtua yang melihat anaknya keranjingan game online hingga tumbuh rasa kebersamaan dan kecintaan terhadap budaya kearifan lokalnya.
Baca Juga: Mang Oded dan Filosofi Sayur Lodeh. Ini Pesannya untuk Para Kepala Daerah
Apalagi Bermain merupakan salah satu sifat naluriah anak dan menjadi aktivitas rutin dalam kesehariannya. Saat mereka bermain, terdapat sebuah tindakan sederhana untuk mengeksplorasi dan mengekspresikan dirinya masing-masing.
"Banyak manfaat yang didapat dari bermain, khususnya untuk tumbuh kembang anak. Salah satunya adalah untuk mengoptimalkan kecerdasan anak secara natural. Selain itu, untuk menambah pengalaman anak, menambah wawasan, dan memupuk rasa cinta terhadap alam serta lingkungan di sekitar tempatnya beraktivitas," kata Otot menambahkan.
Kadisporabudpar Hadian maupun salah seorang juri acara Ervan Kurniawan mengapresiasi kreasi mang Otot. Dia pun meminta Otot terus mempromosikan produk itu dengan segmen utama anak sekolah agar banyak melancong dan datang ke Kota Tasikmalaya.
"Kereeeen, Bah otot dan peserta lain semuanya okeh," ujar Hadian. Usai acara, Otot dkk larut berjoged bersama mengiringi hentakan irama rock n roll yang disajikan Brother John band.***