Dibalik Hikmah Pandemi Covid-19, Yosep Menjadi Petani Anggur Impor yang Sukses

16 Desember 2021, 18:32 WIB
Yosep Mulyana sebagai petani anggur impor asal Garut /kabar-priangan.com/Aep Hendy/

KABAR PRIANGAN - Bagi sebagian besar masyarakat termasuk pengusaha, masa pandemi Covid-19 merupakan masa yang menyulitkan. Tak sedikit orang yang kehilangan mata pencaharian atau pengusaha yang gulung tikar akibat dampak pandemi.

Hal ini disebabkan adanya pembatasan kegiatan atau aktivitas selama masa pandemi Covid-19 berlangsung dengan tujuan mencegah kian maraknya penyebaran virus yang sangat membahayakan kesehatan manusia tersebut. 

Tak terkecuali, kegiatan usaha pun dibatasi sehingga menimbulkan dampak yang sangat signifikan bagi perkembangan perekonomian yang menurun drastis sehingga jumlah angka kemiskinan pun melonjak tajam.

Baca Juga: Ini Dia Profil Paulo Josue, Pemain Asal Brasil yang Digadang-gadang akan Direkrut Persib

Namun lain halnya dengan yang terjadi pada Yosep Mulyana, seorang petani milenial asal Garut yang justru malah sukses menjadi petani anggur impor akibat pandemi Covid-19.

Pria berusia 36 tahun ini kini sukses mengembangkan sekitar 25 varietas anggur dan mampu menghasilkan omset hingga Rp50juta per bulan.

"Awal-awal kemunculan pandemi Covid-19, saya sangat merasakan dampaknya, karena usaha furniture yang saya jalani selama ini mengalami kendala berat," ujarnya.

Baca Juga: Bupati Sumedang Datangi Kantor Menteri Pertanian RI, Kira-kira Ada Masalah Apa ya?

Hal inilah justru yang pada akhirnya membuat saya berpikir keras untuk membuat terobosan agar tetap bisa bertahan di masa pandemi seperti ini," kata warga Kampung Walahir, Desa Sindanglaya, Kecamatan Karangpawitan ini.

Berbekal pengalaman yang dimilikinya sebagai petani holtikultura, tuturnya, ia pun kemudian mencoba alih profesi menjadi petani anggur impor. 

Ia pun mulai mempelajari tatacara budidaya anggur yang dinilainya memiliki potensi bisnis yang menggiurkan karena selain banyak manfaatnya, harganya pun tida tergantung kepada orang lain.

Baca Juga: Sektor Pertanian Jadi Solusi Pemulihan Ekonomi di Sumedang Saat Pandemi, Milenial Jangan Malu Jadi Petani

Apalagi menurut Yosep, iklim Garut yang sejuk dengan topografi pegunungan ini sangat cocok sebagi tempat pembudidayaan tanaman anggur, termasuk jenis impor. 

Saat itu, sekitar 40 bibit varietas jenis anggur impor pun ia coba kembangkan yang pada akhirnya mampu menghasilkan 25 varietas unggulan untuk dikembangkan.

Dengan penuh kesabaran, Yosep pun terus menekuni usaha barunya ini yang dipercayanya dapat terus berkembang dan menuntunnya menjadi petani yang sukses. Benar saja, pada akhirnya usaha pengembangan bibit anggur impor yang dirintisnya ini mulai dilirik para konsumen apalagi setelah mereka tahu keunggulan bibit anggur yang dikembangkan Yosep, di antaranya bisa mnegahasilkan buah yang banyak serta masa tanam yang relatif singkat.

Baca Juga: Pertanian dan Permintaan Domestik Stabil, Dua Faktor Perekonomian Priangan Timur Bertahan pada Masa Pandemi

Menurut Yosep, bisnis baru yang dirintisnya di masa pandemi Covid-19 ini juga sangat cocok untuk para petani yang memiliki keterbatasan lahan. Karena bisnis ini tak memerlukan lahan yang luas tapi cukup dengan hanya memanfaatkan lahan pekarangan depan dan belakang rumah juga sudah bisa berjalan.

"Sangat menguntungkan bisnis baru yang saya rintis pada masa pandemi ini. Untuk mendapatkan penghasilan, saya tak harus menunggu panen anggur karena sambil menunggu panen, saya juga bisa menjual bibit anggur yang saya kembangkan," ujarnya.

Yosep juga menyebutkan, bisnis pengembangan bibit anggur impor ini selain mudah juga memberikan keuntungan yang sangat menggiurkan. Saat ini dirinya sudah bisa mendapatkan omset hingga Rp50 juta per bulannya dan ini jauh lebih besar dibanding saat dirinya masih menggeluti bisnis furniture.

Baca Juga: Pulihkan Ekonomi, Petani di Jatigede Sumedang Butuh Infrastruktur Pertanian

Paling banyak varietas anggur yang saat ini dikembangkan Yosep berasal dari Ukrania, Amerika Serikat, dan Rusia. Sedangkan bibit anggur impor hasil pengembangannya selama ini lebih banyak diserap pasar luar wilayah Garut seperti wilayah Jabodetabek. 

Adapun ragam jenis anggur impor yang saat ini berhasil dikembangkannya antara lain ninel, jupiter, kristomunte, akademik, transfiguration, super sonaka, dixon, dan ara15. Selain itu, ada juga varietas bogema, taldun, baikonur, daboskiping, hilaria, sangsakerta, dan gozpie.***

Editor: Nanang Sutisna

Tags

Terkini

Terpopuler