Gercep, Ibu-ibu Serbu Minyak Goreng Rp 14.000/Liter di Ritel Modern Banjar, Langsung Ludes

20 Januari 2022, 22:29 WIB
Konsumen minyak goreng di salah satu toserba di Jalan Letjen Suwarto, Kota Banjar, Kamis 20 Januari 2022. Hitungan menit ketesediaan migor cepat habis.* /Kabar-Priangan.com/D Iwan

KABAR PRIANGAN - Kebijakan pemerintah pusat memberlakukan satu harga minyak goreng (migor) berbagai merk di ritel modern sebesar Rp 14.000 per liter, berdampak panic buying masyarakat di Kota Banjar, Kamis 20 Januari 2022.

Serbuan ibu-ibu yang gerak cepat (gercep) ke supermarket dan minimarket tersebut terus meningkat, sejak kebijakan pemerintah tentang harga minyak goreng itu diberlakukan Rabu, 19 Januari 2022 di ritel modern anggota Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo).

Seperti Toserba Yogya, serta minimarket Alfamart dan Indomaret.

Pemberlakuan satu harga saat ini masih di tingkat ritel modern. Sementara, pemberlakuan satu harga di pasar tradisional masih tahap penyesuaian selama satu minggu.

Baca Juga: Pedagang Mesti Hati-hati, Jual Minyak Goreng di Tasikmalaya Harga di Atas Rp 14 Ribu Bakal Ditegur Keras

Adapun tujuan diberlakukan  minyak goreng satu harga tersebut merupakan upaya lanjutan pemerintah untuk memenuhi ketersediaan minyak goreng dengan harga terjangkau. Baik untuk konsumen kalangan rumah tangga, pelaku usaha ultra mikro dan mikro.

"Ibu-ibu selalu khawatir kehabisan barang murmer (murah meriah). Bayangkan, sebelumnya harga migor Bimoli sempat mencapai Rp 42.000 per 2 liter," ujar Ny. Nurul, dibenarkan Ny Eni dan Ny. Yunita disela-sela belanja migor di salah satu toserba di Banjar, Kamis 20 Januari 2022.

"Tapi saat ini dibandrol Rp 28.000 per 2 liter atau Rp 14.000 per liter," ujarnya, menambahkan.

Baca Juga: Menteri Tjahjo Kumolo Meniadakan Tenaga Honorer di Pemerintahan, Kapan Waktunya?

Diakui mereka, pembelian migor di supermarket sekarang ini dibatasi jumlah liternya per konsumen per hari. "Kami ikuti aturan saja. Kami belanja bersama teman dan keluarga. Masing-masing anggota keluarga membeli 2 liter," ujarnya.

"Jika harga masih murah, mungkin besok dan lusa belanja lagi. Infonya program migor murah ini selama enam bulan," ujar Ny. Yunita kepada Kabar-Priangan.com/Harian Umum Kabar Priangan.

Sejumlah warga lainnya mengatakan, pengumpulan migor saat murah sekarang diharapkan cukup untuk memenuhi kebutuhan migor saat Bulan Ramadan sampai Idul Adha tahun ini.

Baca Juga: Kawanan Maling Nyaris Bobol Dua ATM di Indihiang dan Cisayong Tasikmalaya, Kesulitan Ambil Uang di Mesin

"Ibu-ibu selalu berpikiran panjang. Apalagi saat ada diskon, pasti langsung borong saja. Seperti migor Rp 14.000 per liter. Tak masalah jika kalau harus bolak-balik ritel modern juga, terpenting kebutuhan terpenuhi, sekalian cuci mata dan belanja kebutuhan lain," ujar Ny. Hanifah.

Staf Customer Servic Toserba Yogya Banjar, Faizal Zulfikar, mengatakan, pembatasan pembelian migor di tokonya sebagai upaya pemerataan sesuai harapan pemerintah, agar semua kebutuhan konsumen migor terpenuhi dengan harga terjangkau yaitu Rp 14.000 per liter.

"Aturan pembatasan untuk pemerataan yang diberlakukan selama ini. Beli migor 1 liter botol maksimal 2 pcs per konsumen per hari. Kemudian, migor 2 liter botol maksimal 1 pcs per konsumen per hari. Untuk migor 5 liter jerigen maksimal 1 pcs," ucap Faizal.

Baca Juga: Lima Hari Abah Dodo Hilang Misterius di Gunung Legokpulus Kamojang Garut, Ini Penyebabnya

Lebih lanjut dia mengatakan, penjualan migor Rp 14.000 per liter sangat direspons masyarakat. Tiga karton Bimoli, habis dalam hitungan kurang dari lima menit.

"Sepertinya masyarakat panic buying. Saat di rak migor kosong, saat itu juga langsung diisi kembali sesuai  jadwal waktu yang ditentukan, berjenjang dengan merk yang berbeda," ujarnya.

Ia mengatakan, Toserba Yogya memberlakukan satu harga Rp 14.000 per liter, sementara ini hanya untuk merk migor Kunci Mas, Filma dan Bimoli.

Baca Juga: Trending di Twitter, Nur Afifah Balqis Menjadi Terduga Koruptor Termuda di Usia 24 Tahun

"Harga migor Bimoli saat kondisi normal Rp 17.000 per liter, saat ini dibandrol Rp 14.000 per liter. Bimoli selalu banyak diserbu konsumen selama ini," ujarnya.

Terkait sampai kapan kebijakan harga migor satu harga Rp 14.000 per liter, dikatakan dia, pihaknya mengikuti aturan yang diberlakukan pemerintah.

Di tempat terpisah, Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perdagangan Kota Banjar, H. Edi Herdianto, berpesan kepada masyarakat jangan panic buying migor. Menurutnya, dipastikan semua kebutuhan migor terpenuhi.

Baca Juga: Ini Cara Petugas Vaksinasi Covid-19 di Garut Suntikan Vaksin ke Anak-anak

Upaya memenuhi ketersediaan migor sudah direncanakan operasi pasar di Kota Banjar.

"Saat ini harga migor kembali berangsur normal di pasaran. Berlatar itu, dimungkinkan operasi pasar migor batal. Kepastian operasi pasar jadi atau tidaknya, masih dikaji dan dianalisa mengikuti perkembangan harga yang diberlakukan sekarang ini," ujar Edi.*



 

 

Editor: Arief Farihan Kamil

Tags

Terkini

Terpopuler