Waspada! Awal 2022, Angka Kasus Covid-19 di Garut Meningkat, Muncul Klaster Sekolah

30 Januari 2022, 20:28 WIB
Wabup Garut, Helmi Budiman menyampaikan,awal tahun 2022 ini, kasus Covid-19 yang terjadi di Kabupaten Garut kembali mengalami peningkatan. /kabar-priangan.com/Aep Hendy/

KABAR PRIANGAN - Menjelang akhir tahun 2021 lalu, kasus Covid-19 di Kabupaten Garut sempat melandai. Namun awal tahun 2022 ini, kasus Covid-19 yang terjadi di Kabupaten Garut kembali mengalami peningkatan. 

Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman, menyebutkan pada akhir Januari 2022 ini, terjadi peningkatan kasus Covid-19 di Kabupaten Garut. Terdapat puluhan warga yang terpapar Covid-19 yang menjalani isolasi, baik mandiri maupun di fasilitas kesehatan milik Pemkab Garut.

"Sepekan terakhir tepatnya pada akhir bulan Januari ini, terjadi peningkatan kasus Covid-19 di Garut. Bahkan pada hari Sabtu 29 Januari kemarin, ada 17 warga yang terkonfirmasi positif Covid-19," ujar Helmi, Minggu, 30 Januari 2022.

Baca Juga: Ribuan Aset Milik Pemkab Garut Banyak Yang Belum Bersertifikat

Berdasarkan data yang diterimanya dari Diskominfo Garut, ada penambahan kasus Covid-19 baru yang terkonfirmasi pada Sabtu, 29 Januari 2022 kemarin sebanyak 17 kasus. Dari jumlah tersebut, 14 di antaranya merupakan hasil pemeriksaan RT PCR dan 3 kasus yang ditemukan usai petugas memeriksa sampel kontak erat dengan metode rapid test antigen.

Dengan demikian, tuturnya, saat ini jumlah warga yang terpapar Covid-19 di Garut saat mencapai 55 orang. Sebanyak 45 di antaranya menjalani isolasi mandiri dan yang 10 menjalani perawatan di rumah sakit.

Menurut Helmi, sejak 2 bulan terakhir, kasus Covid-19 yang terjadi pada Sabtu kemarin merupakan yang tertinggi. 

Baca Juga: Kerumunan di Alun-alun Garut Tak Terkendali, Pengunjung Banyak yang Abai Protokol Kesehatan

Padahal sebelumnya, rata-rata per hari hanya terjadi 1 atau 2 kasus terkonfirmasi positif Covid-19 saja di wilayah Garut.

Diungkapkannya, lonjakan kasus Covid-19 ini menjadi salah satu penyebab saat ini Garut kembali turun ke PPKM Level-2 setelah sebelumnya sempat berada di Level-1. 

Ia pun menyebutkan ada berbagai faktor yang menjadi penyebab Garut turun lagi kel Level-2, di antaranya terjadinya peningatan kasus Covid-19.

Baca Juga: Dinas Pendidikan dan PGRI Garut Bantu Untuk Guru Honorer yang Rumahnya Terbakar

"Kemarin kita sempat masuk ke Level-1 tapi kini malah turun lagi ke Level-2. Ada berbagai faktor yang menjadi penyebabnya, salah satunya ya itu tadi terjadinya peningkatan kasus Covid-19 dalam satu pekan terakhir," katanya.

Oleh karena itu, Helmi kembali mengingatkan semua pihak untuk tidak sampai mengabaikan protokol kesehatan (prokes) guna mencegah terus meningkatnya penyebaran Covid-19 di Garut. Kesadaran masyarakat dalam penerapan prokes dinilainya sangat besar pengaruhnya bagi upaya pencegahan penyebaran Covid-19.

Sementara itu hingga Minggu 30 Januari 2022, tambah Helmi, total kasus Covid-19 yang terkonfirmasi sebanyak 24.854 kasus. 

Baca Juga: Dinas Pendidikan Garut Bayarkan Honor Munir, Guru Honorer yang Sempat Terlibat Pembakaran SMPN 1 Cikelet

Dari jumlah tersebut, 55 diantaranya kasus aktif, 23.626 kasus sembuh dan 1.173 kasus meninggal dunia.

Lebih jauh Helmi menyampaikan, saat ini Pemkab Garut juga sedang mengantisipasi terjadinya klaster penularan virus Covid-19 di sekolah. Hal ini diketahui setelah Tim Satgas Penanganan Covid-19 menemukan adanya belasan siswa di tiga sekolah menengah atas (SMA) sederajat di Garut yang terpapar Covid-19.

Diakui Helmi cukup mengejutkan apalagi terjadi pada saat siswa semangat-semangatnya melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM). 

Baca Juga: Polres Garut Selesaikan Kasus Pembakaran SMPN 1 Cikelet Secara Restoratif Justice, Pelaku Sujud Syukur

Untuk mengantisipasi hal yang tak diharapkan, Pemkab Garut pun akan mengevaluasi kembali pelaksanaan PTM di Garut.

"Kita akan evaluasi pelaksanaan PTM apakah akan diteruskan atau ditutup sementara? Keputusannya kita lihat besok (Senin)," ucap Helmi.  

Masih menurut Helmi, sebelumnya pihaknya mendapatkan laporan terkait adanya sejumlah sekolah yang muridnya terpapar virus Covid-19. Setidaknya disebut-sebut ada 3 sekolah yang siswanya ada yang terpapar virus ini. 

Baca Juga: Target Baznas Garut Tahun 2022 Dari ZIS Rp15 M, Abdullah: Terimakasih ASN dan BUMD

Dijelaskan Helmi, ketiga sekolah itu merupakan sekolah SMA/sederajat. dimana di tiap-tiap sekolah jumlah siswa yang terpapar jumlahnya bervariatif.

"Di satu sekolah ada yang siswanya terpapar sebanayk 6 orang, ada yang 7 orang, dan ada juga yang 2 orang. Saat ini kami masih mendalami kejadian terpaparnya sejumlah siswa di tiga sekolah atas itu," katanya.***

Editor: Nanang Sutisna

Tags

Terkini

Terpopuler