Sehari, Kasus Baru Covid 19 di Kota Tasik Lampaui 100 Kasus. Penyebaran di Lingkungan Sekolah Cukup Tinggi

14 Februari 2022, 07:07 WIB
Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, dr Asep Hendra Herdiana.* /Kabar-Priangan.com/Asep MS

KABAR PRIANGAN - Penambahan kasus covid di Kota Tasik terus terjadi. Bahkan kasus baru di lingkungan sekolah angkanya cukup signifikan.

Data dari Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, dalam satu hari saja, Minggu 13 Februari 2022 terjadi kasus baru covid-19 sebanyak 102 kasus, sehingga total kasus positif covid-19 di Kota Tasik sejak awal Januari 2022 telah mencapai 618 kasus.

Penambahan kasus civid-19 di Kota Tasik, berasal dari hasil tracking dari kasus positif sebelumnya.

Baca Juga: Belasan Kawanan Geng Motor Diamankan Maung Galunggung. Seorang Diantaranya Remaja Putri

"Memang ada juga yang hasil tracking dari dan akan perjalanan keluar kota khususnya kota-kota besar. Termasuk juga yang dari hasil cek mandiri," ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya Asep Hendra Herdiana, Minggu (13/2/2022).

Termasuk ujar Asep, ada juga yang kasus disekolah bahkan berdasarkan hasil tracking kasus sekolah memang sekarang terus  bertambah.

Kasus positif di sekolah  lanjut Asep menyebar di beberapa sekolah yang ada di Kota Tasik. "Ada yang di SMA 1, SMA 2 ada SMA 7 dan yang lainnya. Cuman kalau rilis laporannya secara pasti kami di Dinas Kesehatan Kota Tasik belum menerima," ujar Asep.

Baca Juga: Para Penggiat Olahraga Arung Jeram Indonesia Kehilangan Rafter Terbaiknya

Yang jelas lanjut Asep, merujuk pada aturan inmendagri, memang untuk sekolah yang terdapat positif kasus covid-19, maka PTM harus dihentikan, selama lima hari.

Adapun kata dia, untuk rumah sakit yang dijadikan tempat isolasi tersentralistik hingga saat ini baru rumah sakit Dewi Sartika Kawalu yang tingkat keterisiannya hingga kini baru 50 persen.

"Mudah-mudahan covid ini segera mencapai puncaknya karena kalau belum mencapai puncaknya kasus covid ini belum akan tirun," ujarnya.

Baca Juga: Liga Champions 16 Besar, PSG vs Real Madrid: Reputasi Pemain Bintang Dipertaruhkan

Asep juga menyebut, penambahan seratus lebih kasus covid- 19 menunjukan kasus covid di Kota Tasik akan terus bertambah atau belum mencapai puncaknya.

"Biasanya bisa kelihatan puncaknya itu bila kasusnya mulai menurun. Nah untuk di Kota Tasik saya kira belum karena pada periode pertengahan Bulan Februari saja telah terjadi dua kali yang penambahannya cukup banyak atau mencapai seratus kasus lebih. Pernah juga di tanggal 11 Februari kemarin juga 115 kasus," katanya.

Diprediksi lanjut Asep angkanya akan terus naik selama dilakukan tracking dari kasus yang positif.

Baca Juga: Covid di Garut Melonjak, Sejumlah Fasilitas Umum Ditutup. Sopir Bupati Disuguhi Duren, Tak Cium Bau Apa-apa

"Kita kan tidak mendiamkan kasus, artinya ketika ditemukan kasus, kontak eratnya kita cari dilakukan pengetesan sehingga angkanya terus bertambah.

Disinggung varian baru omicron Asep mengaku belum mengetahuinya karena hingga saat ini hasil lab dari Bandung belum ada.

"Gak tahu tuh, gak tahu dikick atau bagaimana, saya juga pusing, mungkin supaya tidak menimbulkan kepanikan," ujar Asep.

Baca Juga: Jalur Kereta Api Pasar Senen Jakarta - Garut Segera Beroperasi. Bupati: Mantap Garut Sekarang Punya Kereta Api

Yang jelas lanjut Asep, saat ini kasus covid di Kota Tadik faktanya terus bertambah. Bahkan kata dia, secara jumlah  perkembangan kasus covid saat ini akan melebihi angka waktu yang sama tahun lalu karena memang penularan kasus covid saat ini lebih masif.

"Termasuk di sejumlah daerah di Jawa Barat, secara jumlah datanya memang sudah melebihi kasus terkonfirmasi waktu yang sama tahun lalu. Bahkan saat ini Jawa Barat angka penambahannya sudah menggeser Jakarta. Jakarta yang biasanya selalu kasusnya paling tinggi, sejak kemarin sudah tergeser Jawa Barat," ujarnya.

Guna memutus mata rantai penyebaran kasus covid, Asep menyarankan, kalau masyarakat ada gejala batuk filek, disarankan untuk di cek agar tidak menularkan kepada orang lain.
Baca Juga: Pegawai Proyek Pembangunan Gedung Poliklinik RSUD Kota Tasik Protes. Dua Pekan Upah Tak Dibayar

"Jangan sebaliknya malah tidak mau karena takut covid, ini kan bahaya bisa menularkan ke orang lain,” katanya.

“Dan apabila ketahuan yang bersangkutan kan bisa diisolasi dirumah sehingga mata rantainya putus," pungkasnya.***

Editor: Zulkarnaen Finaldi

Tags

Terkini

Terpopuler