Konflik Antara Petugas TKSK dengan Kades Pasirkiamis Garut Memuncak. Simak Fakta-faktanya Berikut Ini

27 Februari 2022, 16:45 WIB
Petugas TKSK Pasirwangi, Imas Siti Konaah didampingi Ketua Forum TKSK Garut, Dedeng, seusai melaporkan secara resmi Kepala Desa Pasirkiamis, Kecamatan Pasirwangi ke Polres Garut, Sabtu 26 Februari 2022 malam.* /kabar-priangan.com/Aep Hendy/

KABAR PRIANGAN – Konflik antara Petugas TKSK (Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan) Pasirwangi, Imas Siti Konaah dengan Kades Pasirkiamis, Kec. Pasirwangi Kabupaten Garut, Dani Ramdani  makin memuncak.

Bahkan puncaknya, Forum TKSK Kabupaten Garut melaporkan Kades Pasirkiamis ke Polres Garut dengan pengaduan perbuatan tidak menyenangkan, Sabtu, 26 Februari 2022 malam.

Berikut ini fakta-fakta perselisihan antara TKSK Pasirwangi dengan Kades pasirkiamis, Kecamatan Pasirwangi, Kabupaten Garut:

Baca Juga: Bulan Rajab Hampir Habis, Ayo Perbanyak Istigfar dan Mandi Tobat. Berikut Bacaan Istigfar Rajab

1. Penyebab utama dari konflik

Penyebab utama dari konflik tersebut, Kades Pasirkiamis, Dani Ramdani telah mencaci maki petugas TKSK di depan umum.

Insiden terjadi saat petugas TKSK Pasirwangi, Imas Siti Konaah tengah memberikan pengarahan pada kegiatan sosialisasi perubahan program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) menjadi tunai di aula Kantor Kecamatan Pasirwangi.

Tiba-tiba Kades Pasirkiamis, Dani Ramdani memprotes dan mencaci maki TKSK tersebut, sampai mengeluarkan kata-kata kasar yang tak pantas diucapkan seorang pejabat di forum resmi.

Baca Juga: Penerima BPNT di Desa Buniseuri Ciamis Kecewa, Uang Bantuan Terpaksa Dibelanjakan di e-Warung Setempat

2. Lapor Forum TKSK

Mendapat perlakuan tak mengenakan tersebut Petugas TKSK tersebut, Imas Siti Konaah langsung mengadu kepada Ketua Forum TKSK Kabupaten Garut, Dedeng pada hari Kamis, 24 Februari 2022.

Pengaduan itu kemudian ditindaklanjuti dengan melaporkan insiden tersebut kepada Dinas Sosial Kabupaten Garut.

Dari konsultasi dengan berbagai pihak, akhirnya muncul opsi untuk mengadukan kades tersebut ke polisi dengan tuduhan perbuatan tidak menyenangkan.

Baca Juga: Lima Hal yang Bisa Kamu Nikmati di Curug Bojong Pangandaran. Dari Atraksi Berburu Bagong Hingga Body Rafting

3. Korban syok

Ketua Forum TKSK Garut, Dedeng menyatakan, pihaknya belum bisa langsung mengadukan hal itu ke polisi karena petugas TKSK yang menjadi korban caci maki kades tersebut masih syok.

“Kami akan melaporkannya ke pihak kepolisian, menunggu kondisi korban pulih karena saat ini masih syok," kata Dedeng, Jumat, 25 Februari 2022.

Dedeng menduga, apa yang dilakukan oknum kepala desa tersebut karena merasa terganggu dengan adanya perubahan dari BPNT menjadi bangtuan tunai. Hal ini dikarenkan dengan program yang baru ini, keluarga penerima manfaat (KPM) kini bebas membalanjakan uang bantuan ke manapun.  

Baca Juga: Dampak Invasi Rusia ke Ukraina, Stadion Saint Petersbrug Gagal Menjadi Arena untuk Final Liga Champions

4. Bukan yang pertama kali

Petugas TKSK Pasirwangi korban caci maki sang kades, Imas Siti Konaah mengaku bahwa perlakuan tidak menyenangkan Kades Pasirkiamis itu bukan kali pertama.

"Bukan yang pertamakalinya ia mencaci maki saya di depan umum,” kata Imas saat memberikan keterangan kepada wartawan.

Namun kali ini, menurut dia, perlakuannya sudah sangat keterlaluan. “Bahkan Sekmat Pasirwangi yang mencoba melerai, saat itu pun tak luput menjadi sasaran kemarahan Kades tersebut,” katanya.

Baca Juga: Pencairan BPNT di Buniseuri Ciamis Diduga Langgar Prokes. Para Penerima Bantuan Berdesakan Mencairkan Bantuan

“Makanya saya berniat untuk melaporkannya ke polisi agar diproses hukum dengan harapan akan menimbulkan efek jera baginya sehingga tak mengulangi perbuatannya," ucap Imas.

Imas lalu menceritakan, saat dirinya sedang berdiri di depan forum untuk menyosialisasikan perubahan program BPNT menjadi bantuan tunai, tiba-tiba Kepala Desa Pasirkiamis berdiri dan melayangkan protes yang intinya tak terima dengan perubahan itu.

Namun meski sudah dijelaskan, kades tersebut tetap ngotot dan malah kian beringas dengan mengeluarkan kata-kata yang sangat kasar yang ditujukan kepada dirinya.

Baca Juga: Kapan Malam 27 Rajab? Lakukan Empat Amalan Ini

5. Tak Menyangkal

Kepala Desa Pasirkiamis, Dani Ramdani tak menyangkal kalau dirinya sempat menumpahkan rasa emosinya kepada petugas TKSK, Imas Siti Konaah.

Namun menurutnya hal itu dilakukan karena sikap petugas TKSK yang bersikukuh memaksakan pendapatnya sendiri mengenai perubahan program BPNT menjadi bantuan tunai.

Menurutnya, saat itu dirinya mewakili 12 kepala desa yang ada di Kecamatan Pasirwangi hanya menyampaikan pendapat sesuai yang ia ketahui terkait beberapa poin dari adanya perubahan program tersebut.

Baca Juga: Dukung Agenda Presidensi G-20, PT KAI Pasang Livery Tematik di Beberapa Kereta Api Ini

Menurut Dani, apa yang disebutkan petugas TKSK bahwa KPM bisa belanja di mana saja memang tidak salah tapi seharusnya TKSK juga melihat video dari Dinsos yang menyebutkan bisa belanja di mana-mana tapi kalau bisa di agen dan warung yang sudah berjalan dan itu tak diterangkan oleh TKSK.

Padahal dirinya, tutur Dani sama sekali tak menolak dengan adanya perubahan program dari BPNT ke bantuan tunai apalagi itu sudah menjadi keputusan pemerintah pusat. Bahkan dirinya sudah meminta kepada PT POS untuk benar-benar mengawal bantuan tersebut agar tepat sasaran.

6. Tanpa koordinasi dengan kades

Kades Dani mengaku, pihaknya merasa jengkel karena petugas TKSK tersebut kerap membuat kebijakan sendiri tanpa berkoordinasi dengan dirinya sebagai kades.

Baca Juga: Perajin Amigurumi Lakukan Aksi Peduli untuk Anak-anak Korban Erupsi Gunung Semeru

"TKSK itu membuat kebijakan lokal di luar kepala desa, lantas saya dianggap apa?” kata Sang Kades.

“Ia membuat forum, memberikan hasutan kepada orang lain, mengumpulkan KK dan mengatakan bantuan uang tunai yang didapatkan bisa dibelanjakan di mana saja," tambah Dani.

Kejengkelan yang selama ini dirasakan Dani kepada Imas diakuinya pula kian memuncak saat Imas sebagai petugas TKSK malah membuat komunitas penjaringan untuk pendistribusian bantuan.

Baca Juga: Selain Mantan Wali Kota Tasikmalaya, Ini Dia Mantan Pejabat dan Pengusaha yang Diperiksa KPK

Hal itu dilakukan Imas tanpa ada koordinasi dengan dirinya selaku kepala desa, termasuk juga para kepala desa lainnya yang ada di Kecamatan Pasirwangi.

7. Buntut Persaingan Pilkades

Dani tak menyangkal jika selama ini dirinya telah sering berbeda pendapat dengan Imas akibat adanya persaingan dalam ajang Pilkades dimana Imas saat itu merupakan lawan politiknya.

"Abdi memang tos jengkel pisan ti keur zaman Camat Pak Odik keneh tos sababaraha kali pasea jeung Imas (Saya memang sudah sangat jengkel karena sejak zaman Camat Odik sudah beberapa kali bertengkar),” ucapnya.

Baca Juga: Gempa Terkini di Bengkulu Magnitudo 5,1, Waspadai Gempa Susulan!

“Eta makana bahasa abdi kasar kamari (Itu sebabnya bahasa saya kemarin kasar)," tambah Dani.***

Editor: Zulkarnaen Finaldi

Tags

Terkini

Terpopuler