Warga Sindanggalih Sumedang Tolak Rencana Penyodetan Sungai yang Ditawarkan Perusahaan Tekstil

17 Maret 2022, 22:27 WIB
Warga Desa Sindanggalih, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, sedang beraudensi dengan PT Pajajaran Internusa Tekstil, di Aula Desa Sindanggalih, Kamis, 17 Maret 2022. /kabar-priangan.com/Taufik Rohman /

KABAR PRIANGAN - Warga di wilayah Desa Sindanggalih, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, dengan tegas menolak rencana penyodetan aliran Sungai Cimande yang akan dilakukan pihak perusahaan tekstil.

Penolakan ini, disampaikan langsung oleh warga Sindanggalih, saat beraudensi dengan PT Pajajaran Internusa Tekstil, di Aula Desa Sindanggalih, Kecamatan Cimanggung, Kamis, 17 Maret 2022.

Audensi itu sendiri, sengaja diselenggarakan untuk membahas rencana kerjasama antara perusahaan tekstil dengan pihak Desa Sindanggalih, terkait pemanfaatan air Sungai Cimande untuk keperluan pabrik tekstil yang berdiri di wilayah Cimanggung dan Rancaekek.

Baca Juga: Bupati Sumedang: Jika Peternak Sapi Amanah, Modal akan Bertambah Rp500 Juta

Namun dalam audensi tersebut, ternyata hampir semua warga yang hadir, sepakat menolak rencana penyodetan hulu Sungai Cimande tersebut, karena air dari sungai ini merupakan sumber utama untuk jaringan irigasi ke areal pesawahan di wilayah Desa Sindanggalih.

Seperti penolakan yang disampaikan Usen (57) warga Dusun Bangkir, Desa Sidanggalih. "Saya sudah bertani sejak tahun 1965, namun baru sekarang sawah di daerah Pakuluran mengalami kekeringan. Sudah hampir dua musim, kami tidak menanam padi gara-gara kekurang air," kata Usen.

Kondisi ini, kata Usen, tentu sangat menyulitkan bagi para petani, apalagi kalau nanti aliran Sungai Cimande ini dipergunakan untuk pemenuhan kebutuhan pabrik, pasti saluran irigasi untuk lahan pesahwan akan semakin kering.

Baca Juga: Target Retribusi Parkir Berlangganan Sulit Tercapai, Dishub Sumedang Siapkan Skema Baru

Menurut Usen, bagi masyarakat aliran sungai yang mengalir melalui irigasi ini merupakan sumber kehidupan. Karena dari aliran sungai inilah mereka bisa tetap menjalankan usaha tani hingga sekarang.

"Jadi intinya, kami menolak rencana penyodetan aliran sungai ini. Belum dialihkan untuk pabrik saja sudah sering kekeringan, apalagi kalau sebagian aliran sungai itu dialirkan untuk kebutuhan pabrik, pasti akan lebih parah," ujarnya.

Penolakan yang sama, disampaikan pula Ketua RW 01 Desa Sindanggalih Uju Komarudin. Menurut Uju, warga di lingkungannya juga sepakat untuk menolak rencana penyodetan aliran sungai itu.

Baca Juga: Kapolres Sumedang Tinjau Jalan Ambles di Wilayah Buahdua, Begini Kondisinya

Sebab, apabila air dari sungai ini dialirkan untuk pemenuhan kebutuhan pabrik, maka akan lebih banyak areal pesawahan milik masyarakat yang akan mengalami kekeringan.

"Intinya, kami tidak menyetujui rencana yang ditawarkan pihak perusahaan. Sebab jika sampai air dari sungai ini dipergunakan untuk kebutuhan pabrik, maka para petani di sini pasti akan semakin kekeringan," ujarnya.

Ketua BPD Sindanggalih, Agus Imron, menyebutkan bahwa penolakan ini sudah berdasarkan hasil keputusan musyawarah bersama masyarakat.

Baca Juga: Bencana Pergerakan Tanah di Desa Sukamukti Sumedang, 8 Keluarga Masih Bertahan di Pengungsian

"Kami menyerahkan sepenuhnya kepada masyarakat, karena kami tidak bisa intervensi. Penolakan ini, sudah hasil rapat masyarakat," ujar Agus Imron.

Dikonfirmasi mengenai hal tersebut, HRD PT Pajajaran Internusa Tekstil, Dewi, mengatakan bahwa hak perusahaan untuk investasi di mana saja. Semua sumber daya alam (SDA) yang ada di bumi adalah milik pemerintah.

"Ya kami harus permisi. Bagi kami, ini bukan kegagalan, karena perusahan masih bisa mendapatkan air dari sumber lain. Kami berterimakasih kepada pemerintah desa yang telah memberikan kesempatan untuk beraudensi seperti ini," katanya.

Baca Juga: Kalangan Pengusaha di Sumedang Masih Awam Terkait Perubahan IMB ke PBG

Karena menurut Dewi, audensi sengaja diselenggarakan untuk mendengarkan secara langsung pendapat dari masyarakat, terkait penawaran kerjasama dari pihak perusahaan.

"Di sini sumber airnya bagus, makanya kami menawarkan kerjasama ini. Tapi kalau warga keberatan, ya mau gimana lagi, kami juga tidak mau jadi ancaman bagi masyarakat," tuturnya.***

Editor: Nanang Sutisna

Tags

Terkini

Terpopuler