Jelang Puasa, Masyarakat Mekarasih Sumedang Gelar Ritual Menyucikan Diri di Waduk Jatigede

31 Maret 2022, 14:56 WIB
Sejumlah masyarakat Desa Mekarasih, Kecamatan Jatigede Sumedang  melakukan ritual menyucikan diri menjelang puasa, Kamis, 31 Maret 2022. /kabar-priangan.com/Nanang Sutisna/

KABAR PRIANGAN - Masyarakat adat di Desa Mekarasih, Kecamatan Jatigede, Sumedang melaksanakan ritual tradisional mandi bersama di Waduk Jatigede, Kamis, 31 Maret 2022.

Ritual tersebut menurut masyarakat, sebagai bentuk penyucian diri sebelum melaksanakan ibadah puasa pada bulan Ramadan tahun ini.

Tokoh masyarakat setempat, Sihabudin menyebutkan, ritual tradisional itu, selain menyambut bulan Ramadan juga sebagai bentuk menggali kembali budaya kearifan lokal yang mulai terkikis.

Baca Juga: Dokumen RKPD Sumedang Terbaik di Jawa Barat, Bupati Optimis Sumedang Simpati Pasti Terwujud

"Mengingatkan generasi saat ini, bahwa dulu dalam menyambut puasa biasanya masyarakat di daerah melakukan ritual mandi, dalam arti kata menyucikan diri," ujarnya.

Ia mengatakan, tradisi Kearifan lokal harus mulai kembali dikenalkan pada masyarakat modern di jaman seperti sekarang. Pasalnya dalam prosesi ritual kerap mengandung nilai dan makna yang luhur.

Baca Juga: Oknum Anggota Polres Sumedang Pelaku Pemukulan Jurnalis Jalani Proses Pemeriksaan

"Mandi disini diibaratkan kami mencuci segala kotoran hati. Sebab puasa harus dijalani dengan bersih hati. Kemudian nilai kebersamaannya menandakan kekompakan dan gotong royong," tuturnya.

Ia menuturkan, masyarakat Desa Mekarasih memilih ritual di Waduk Jatigede, karena saat ini Waduk Jatigede memiliki nilai yang sakral. Ke depan ritual tradisional ini bisa digelar secara rutin dan menjadi budaya yang terus dipelihara.

Baca Juga: Satpol PP Sumedang Sita Ratusan Botol Miras Dalam Operasi Jelang Ramadan

"Dalam skala besarnya ritual tradisional ini menjadi khazanah budaya di Waduk Jatigede, targetnya ya bisa jadi peluang wisata," ucapnya.

Ritual tersebut kata dia, diikuti oleh berbagai lapisan masyarakat. Antusiasme masyarakat mengikuti ritual tradisional itu menandakan budaya lokal belum hilang.

"Meskipun kegiatannya swadaya, Alhamdulillah masyarakat antusias. Dan akan dijadikan agenda rutin," katanya.

Baca Juga: Menara Kujang Sapasang di Waduk Jatigede Sumedang, Bisa Lebih Hebat dari GWK Bali

Selain ritual mandi bareng di Waduk Jatigede, masyarakat mengawali ritual menyambut puasa itu dengan terlebih dahulu bersama-sama membersihkan makam keluarga dan makam keramat leluhur yang ada di wilayah Mekarasih.

Kemudian melakukan makan nasi tumpeng bersama yang disajikan dengan alas daun jati di areal makam keramat.
"Selanjutnya untuk ibu-ibu mandi di pancuran dan sebagian mandi di Waduk Jatigede," ujar Sihabudin.***

Editor: Nanang Sutisna

Tags

Terkini

Terpopuler