Tolak Kebijakan Pemerintah, Ratusan Mahasiswa Garut Gelar Aksi di Gedung DPRD

11 April 2022, 19:15 WIB
Ratusan mahasiswa Garut menggelar aksi di depan gedung DPRD Garut di Jalan Patriot, Tarogong Kidul untuk menyampaikan tuntutan atas sejumlah kebijakan pemerintah pusat yang dinilai sangat membebani rakyat. /kabar-priangan.com/Aep Hendy/

KABAR PRIANGAN - Ratusan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Garut berbondong-bondong mendatangi gedung DPRD Garut di Jalan Patriot, Tarogong Kidul, Senin, 11 April 2022.

Mereka menyampaikan aspirasi terkait kebijakan pemerintah pusat yang dinilai sangat membebani rakyat.

Dalam aksinya, massa menyampaikan sejumlah tuntutan yang menurut mereka sangat penting. Mereka pun mendesak Bupati Garut dan Ketua DPRD Garut mau menerima aspirasi sekaligus menyetujui tuntutan mereka dengan menandatangani berita acara.

Baca Juga: Unjukrasa Mahasiswa di Garut Ricuh, Ketua DPRD Urung Hadir Karena Sakit

Ada tuntutan yang disampaikan dalam aksi tersebut di antaranya penolakan terhadap wacana perpanjangan masa jabatan presiden sampai 3 periode.Mereka juga menolak wacana pengunduran pelaksanaan Pemilu. 

Tuntutan lainnya, peserta aksi meminta pemerintah membatalkan kenaikan harga BBM dan mengembalikan harga minyak goreng sesuai harga eceran tertinggi (HET).

Selain itu, mahasiswa juga menolak rencana pembangunan ibu kota negara (IKN) di wilayah Kalimantan oleh pemerintah pusat. 

Baca Juga: Tomas di Garut Deklarasikan Dukung Ridwan Kamil Maju jadi Capres 2024

Karena tak bisa masuk ke dalam gedung DPRD, massa pun hanya bisa berkumpul dan berorasi di depan gerbang gedung DPRD. 

Mereka pun meminta pihak keamanan yang mengawal jalannya aksi untuk menghadirkan Bupati Garut dan Ketua DPRD Garut.

Beberapa saat kemudian, Bupati Garut Rudy Gunawan pun tiba di lokasi aksi. Namun demikian massa belum merasa puas karena keinginan mereka agar Ketua DPRD Garut, Euis Ida dihadirkan dalam kegiatan tersebut belum terpenuhi meskipun saat itu di lokasi telah hadir dua orang Wakil Ketua DPRD.

Baca Juga: Di Garut, Deputi Kemenparekraf Sebut 2022 Jadi Tahun Kebangkitan Ekonomi Indonesia

Massa pun tetap mendesak agar Euis Ida dihadirkan sebagai bentuk keseriusan DPRD dalam menerima dan menanggapi aksi mereka. 

Namun karena Euis tetap tak datang, hal ini sempat memicu kemarahan massa sehingga memicu bentrokan dengan peserta aksi lainnya yang terjadi hingga beberapa kali.

Kericuhan baru berhasil dihentikan setelah Kapolres Garut, AKBP Wirdhanto Hadicaksono dengan tegas meminta koordinator aksi menertibkan para peserta aksi sehingga tidak terus terjadi keributan. Setelah itu, acara dilanjutkan dengan mendengarkan tanggapan Bupati Garut, Rudy Gunawan.

Baca Juga: Pengurus BWI Bertemu Bupati Garut Bahas Tanah Wakaf

Di hadapan ratusan mahasiswa peserta aksi, Rudy berjanji akan menyampaikan seluruh aspirasi mahasiswa ke pemerintah pusat yang menuntut harga bahan pokok 

murah dan menolak perpanjangan masa jabatan presiden tiga periode. Selain itu, ia pun menyatakan menyetujui semua tuntutan yang disampaikan mahasiswa. 

"Pemkab Garut dan DPRD Garut menerima aspirasi mahasiswa tentang tuntutan harga kebutuhan bahan pokok murah, menolak kenaikan BBM, dan perpanjangan jabatan presiden hingga tiga periode. Semua tuntutan itu akan kita sampaikan ke pemerintah pusat dan saya juga menyetujui semua tuntutan itu," ujar Rudy.

Baca Juga: Ini 7 Titik Ruas Jalan di Garut yang Diperbaiki Dinas PUPR Menjelang Lebaran

Berita acara kesepakatan penolakan yang telah ditandatangani dirinya dan dua orang Wakil Ketua DPRD Garut serta sejumlah perwakilan mahasiswa itu menurut Rudy akan segera dibawa dan disampaikan oleh Sekretariat Dewan ke pemerintah pusat, Selasa 12 April 2022. Hal ini agar tuntutan mahasiswa Garut itu bisa secepatnya sampai ke pemerintah pusat.

Rudy menegaskan, sesuai keputusan, pemilihan umum tetap akan diselenggarakan pada 14 Februari 2024 dan sesuai aturan presiden hanya dua periode.

Ia pun sangat sepakat dengan tuntutan mahasiswa terkait keiinginan mereka agar harga kebutuhan pokok maupun minyak goreng di pasaran murah atau terjangkau oleh semua kalangan masyarakat.

Baca Juga: Abah Dimyati Kini Memiliki Rumah Baru. Diserahkan Langsung oleh Kapolres dan Anggota DPRD Garut

"Kita faham jika masyarakat tentu ingin harga murah dan ini akan kita sampaikan ke pemerintah pusat," katanya.

Meski aksi tersebut sempat diwarnai bentrokan antar mahasiswa, akan tetapi massa kemudian membubarkan diri setelah apa yang mereka tuntut disetujui dan ditandatangani Bupati Garut,.

Koordinator lapangan (Korlap) aksi, Ari Ramdani, menyampaikan terima kasih kepada seluruh peserta aksi yang telah ikut turun ke jalan untuk melakukan perlawanan atas kesewenang-wenangan pemerintah. 

Baca Juga: Kaum Milenial di Garut Deklarasikan Dukungannya Kepada Sandiaga Uno untuk Presiden 2024

Ia pun berterima kasih kepada Bupati Garut yang telah mau menerima aspirasi sekaligus menyampaikannya ke pemerintah pusat. 

Menanggapi adanya bentrokan antar sesama peserta aksi, ia menilai hal itu sebuah hal yang sangat wajar akibat adanya miss komunikasi. Menurutnya, aksi ini murni merupakan gerakan moral yang dilakukan mahasiswa terhadap persoalan bangsa saat ini.***

 

Editor: Nanang Sutisna

Tags

Terkini

Terpopuler