Korban Arisan Bodong di Garut Ramai-ramai Laporkan Pelaku ke Polisi

27 Mei 2022, 20:03 WIB
Sejumlah ibu rumah tangga dari Kecamatan Mekarmukti yang telah menjadi korban penipuan dengan modus arisan bodong, Jumat, 27 Mei 2022 mendatangi Mapolres Garut untuk melaporkan pelaku. /kabar-priangan.com/Aep Hendy/

KABAR PRIANGAN - Sejumlah ibu rumah tangga, Jumat, 27 Mei 2022 siang mendatangi Mapolres Garut di Jalan Sudirman, Kecamatan Karangpawitan. 

Mereka datang dari ujung selatan Garut dengan tujuan melaporkan seseorang yang dianggap telah menipu mereka dengan modus arisan bodong.

Ibu-ibu yang berasal dari Kecamatan Mekarmukti ini merasa telah dirugikan dengan ulah pelaku berinisial EMP (23) yang merupakan warga Kampung Cikondang, Desa Cijayana, Kecamatan Mekarmukti. 

Baca Juga: Pemkab Garut Dorong Hadirnya Kereta Api Logistik

Salah seorang pelapor bahkan diketahui merupakan guru pelaku saat ia masih belajar di bangku sekolah dasar.

"Dia mah tega, tak melihat siapa-siapa, gurunya sendiri pun ditipu. Saya juga teman baiknya sewaktu di SMP tak luput dari sasaran aksi penipuannya," kata Eva (23), salah satu korban penipuan saat ditemui di Mapolres Garut,

Dikatakannya, jumlah korban aksi penipuan EMP seluruhnya ada 70 orang dengan total kerugian mencapai Rp494 juta lebih. 

Baca Juga: Di Garut, Wagub Jabar Ajak Masyarakat Berdoa untuk Keselamatan Eril

Korban semuanya merupakan warga Kecamatan Mekarmukti, bahkan tak sedikit dari mereka merupakan teman dan tetangga pelaku.

Modus penipuan yang dilakukan pelaku, tuturnya, dengan membuka arisan yang dilakukan melalui media sosial facebook. 

Jumlah kerugian yang dialami setiap korban bervariasi mulai dari yang terkecil Rp500 ribu sampai yang terbesar Rp40 juta.

Baca Juga: Dalam Sehari, 50 Ekor Hewan Ternak di Garut Terpapar PMK. Helmi: Kerugian Bisa Mencapai Rp1 Miliar Perhari

Diungkapkan Vera, kegiatan arisan bodong itu sudah berjalan sekitar satu tahun terakhir. 

Pada awalnya, sejumlah korban yang dinyatakan sebagi pemenang pernah menerima uang dari pelaku, mungkin ini taktik pelaku untuk meyakinkan para korbannya.

"Pada awalnya arisan ini berjalan dengan lancar, akan tetapi kesininya pelaku tak lagi membayarkan uang kepada pemenang. Hal ini terus terjadi hingga kalau dikalkulasikan jumlah kerugian kami mencapai Rp494 juta lebih," ucapnya.

Baca Juga: Sebanyak 867 Jemaah Calon Haji Garut Siap Berangkat. Kemenag: Sebagian Besar Sudah Divaksin Dosis Tiga

Vera menyebutkan, mereka sempat beberapa kali menanyakan kepada pelaku akan tetapi ia selalu punya alasan untuk berkilah.

Hingga akhirnya, sejak beberapa waktu lalui, pelaku menghilang dari kampung halamannya dan hingga kini masih belum diketahui keberadaannya.

Sadar jika mereka telah menjadi korban penipuan, katanya, para korban pun sempat melaporkan pelaku ke Polsek Bungbulang yang masih membawahi wilayah Kecamatan Mekarmukti.

Baca Juga: Hindari Tabrakan Dengan Avanza, Elf Masuk Jurang di Banjarwangi Garut

Namun begitu beres laporan, orang tua dari pelaku mengajak mereka untuk bermusyawarah guna menyelesaikan permasalahan tersebut hingga akhirnya perwakilan korban dan pihak keluarga pelaku saat itu bertemu.

Menurut Vera, dalam pertemuan itu orang tua dari pelaku meminta agar permasalahan ini tak dilanjutkan dengan proses hukum dan mereka berjanji untuk mengganti seluruh 

kerugian korban dengan cara menjual rumah serta aset lainnya milik pelaku ditambah milik orang tuanya. Namun ternyata, nilai aset yang akan dijual saat itu hanya sekitar Rp200 jutaan sehingga tak bisa menutupi seluruh kerugian yang dialmi para korban.

Baca Juga: Akibat PMK, Kerugian per Hari Mencapai Miliaran Rupiah, Pemkab Garut Siapkan Dana Kerohiman

"Kami sudah memberikan kesempatan kepada pihak keluarga untuk menyelesaikan permasalahan ini secara kekeluargaan dimana kami tidak akan melanjutkan laporan ke polisi jika uang kami dikembalikan. Namun ternyata pihak keluarga tak sanggup menutupinya sehingga pada akhirnya kami putuskan untuk membawa permasalahan ini ke jalur hukum," ujar Vera.   

Masih menurut Vera, kini warga sudah benar-benar geram dan kesal terhadap pelaku yang sama sekali tak punya niat baik untuk menyelesaikan permasalahan ini. 

Terlebih lagi, akibat perbuatan tak terpuji dari mpelaku, saat ini banyak ibu rumah tangga yang dilanda kesulitan ekonomi karena uang simpanan dan tabungan mereka habis ditipu pelaku.     

Baca Juga: Kunker di Garut Pangdam III Siliwangi Peroleh Cenderamata Jaket Kulit Asli

Korban lainnya, Eutika Hartika, mengaku sama sekali tak menyangka jika pelaku yang sempat menjadi muridnya saat SD itu akan tega berbuat sejahat itu. Padahal selama ini ia mengenal pelaku sebagi anak yang baik, sopan, serta rajin.

"Saya percaya saja ketika ia mengajak agar saya ikut arisan yang dikelolanya. Ia itu pernah menjadi murid saya waktu di SD dan seingat saya saat itu anaknya baik dan rajin," kata Eutika.    

Bahkan jika melihat keadaan ekonomi dari pelaku selama ini menurut Eutika bisa dibilang berkecukupan. Pelaku punya usaha dagang baik di toko yang ada di rumahnya maupun secara online dan barang dagangan pelaku pun terbilang komplit mulai dari bahan pokok, kelontongan, sampai pakaian.

Baca Juga: Bangunan Ruang Kelas SMPN 3 Cikelet Garut Ambruk Disaat Waktu Belajar

Diharapkannya, dengan membawa persoalan ini ke ranah hukum, polisi bisa secepatnya menemukan dan menangkap pelaku yang telah banyak menimbulkan kerugian dan kekecewaan orang lain. Ia pun berharap pelaku akan mendapatkan hukuman yang setimpal dengan apa yang telah diperbuatnya.***

Editor: Nanang Sutisna

Tags

Terkini

Terpopuler