KABAR PRIANGAN – Baru menjabat empat bulan sebagai Kepala SDN Darmaraja 2 Sumedang, Asep Ibrahim sudah mendapat permasalahan pelik.
Sejumlah orangtua siswa, terutama siswa yang lulus tahun ajaran 2022 ini meminta agar uang tabungan anak mereka dibagikan.
Tak tanggung-tanggung, jumlah tabungan siswa yang belum dibagikan ini jumlah totalnya mencapai Rp430 juta.
Dan ternyata, jumlah tersebut tak hanya uang tabungan siswa yang lulus di angkatan 2022 saja, melainkan juga tabungan siswa yang telah lulus di tahun-tahun sebelumnya.
Hal yang membuat Kepala SDN Darmaraja 2 Sumedang ini kelabakan, ternyata uang tabungan siswa tersebut, selain tersimpan di guru yang masih aktif, juga tersimpan di sejumlah guru yang telah pensiun.
Menyikapi permasalahan ini, Asep Ibrahim mengatakan akan melakukan musyawarah terlebih dahulu dan berkoordinasi dengan guru-guru lain, termasuk kepala sekolah yang sudah pensiun untuk membahas persoalan tersebut.
"Kami akan mengundang semua unsur pihak terkait, baik dari guru yang sudah pensiun dan yang masih menjabat. Dan akan mengundang seluruh orangtua siswa yang tabungannya belum dibayar," ujarnya.
Asep berharap dengan dilaksanakannya musayawarah nanti akan dapat menemukan penyelesaian dan titik temu.
Asep juga mempersilakan kepada orang tua siswa untuk melangkah lebih lanjut jika tidak ada penyelesaian persoalan tersebut.
Baca Juga: Delapan Kesebelasan Lolos ke Babak 8 Besar Liga Desa Garut 2022. Ini Dia Daftarnya
Karena menurut pandangannya, dengan melibatkan pihak penegak hukum, kemungkikan penyelesaiannya akan lebih baik.
Seperti diketahui, tabungan siswa SDN Darmaraja 2 Sumedang sebanyak Rp430 juta macet, belum bisa dibagikan ke pihak orang tua siswa.
Akibatnya, para orangtua siswa SD Darmaraja 2 ramai-ramai menagih uang tabungan siswa terhadap pihak sekolah.
Baca Juga: Pemkab Garut Ajukan Ribuan Guru Honorer Jadi PPPK, Begini Penjelasan Sekda
Orangtua siswa, terutama yang anaknya lulus pada tahun ajaran 2022 ini, protes karena hingga kini pihak sekolah belum membagikan uang tabungan siswa.
Padahal orang tua siswa telah beberapa kali mempertanyakan pembagian uang tabungan tersebut.
Aan (41) salah satu orang tua siswa menyebutkan, ia ingin pihak sekolah segera membagikan uang tabungan anaknya yang sudah menabung selama 6 tahun.
Baca Juga: AWAS! Mie Bercampur Formalin Beredar di Kota Tasikmalaya. BPOM Amankan 4,4 Kuintal Mie Berformalin
Sebab uang tabungan tersebut dibutuhkan olehnya untuk keperluan biaya persiapan melanjutkan pendidikan di tingkat SMP.
"Pokoknya tabungan siswa harus dikembalikan karena kami sangat butuh. Ini malah macet," ujarnya seusai menemui pihak sekolah, Rabu, 15 Juni 2022.
Dikatakan Aan, dirinya sangat menyayangkan pihak sekolah yang seakan abai mengembalikan uang tabungan siswa tersebut. Sehingga dirinya bersama orang tua siswa lainnya langsung mendatangi pihak sekolah.
Baca Juga: Gunung Anak Krakatau Kembali Erupsi Hari Ini, Kolom Abu Teramati hingga 657 Mdpl
Ia dan orang tua siswa lainnya akan tegas jika pihak sekolah tidak mengembalikan uang tabungan siswa, para orang tua siswa akan menyampaikannya ke pihak aparat penegak hukum (APH).
"Jangan salahkan kami bila pihak sekolah tidak mengembalikan uang tabungan anak, maka orang tua siswa akan melaporkan permasalahan ini ke pihak aparat penegak hukum," kata Aan yang anaknya telah menabung kurang lebih Rp10 juta selama 6 tahun.***