Mencuatnya Kasus Dugaan Pembayaran Gaji Fiktif RS Asih Husada, Aktivis PMII Datangi Polres Banjar. Ada Apa?

26 Juli 2022, 07:07 WIB
Sejumlah aktivis PMII Kota Banjar mendatangi Polres untuk menanyakan kelanjutan penyelidikan kasus dugaan pembayaran gaji fiktif di RS Asih Husada. Mereka diterima Waka Polres Banjar, Kompol Tommy Wibowo di ruang kerjanya, Senin 25 Juli 2022.* /kabar-priangan.com/D. Iwan/

KABAR PRIANGAN - Mencuatnya kasus pembayaran gaji fiktif di RS Asih Husada Kota Banjar membuat aktivis mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Banjar, mendatangi Polres Banjar di Jalan Siliwangi, Senin, 25 Juli 2022.

Kedatangan sejumlah mahasiswa PMII ini untuk mempertanyakan kelanjutan penyelidikan yang dilakukan polisi atas kasus dugaan pembayaran gaji fiktif di RS Asih Husada Langensari Kota Banjar.

Mereka, aktivis mahasiswa PMII ini mempertanyakan hal itu karena sejak kasus pembayaran gaji fiktif di RS Asih Husada Langensari Kota Banjar ini mencuat, namun hingga kini terkesan belum ada tindak lanjut dari aparat hukum.

Baca Juga: Komnas HAM Turun Tangan Dalam Proses Penyelidikan Kasus Kematian Brigadir J di Rumah Kadiv Propam Nonaktif

Kedatangan para mahasiswa yang tergabung dalam PMII ini diterima langsung oleh Wakapolres Kompol Tommy Wibowo serta jajarannya.

Ketua PMII Kota Banjar, Awwal Muzaki Kautsar menegaskan, pihak kepolisian, Inpektorat dan kejaksaan berwenang mengusut kasus dugaan pembayaran gaji fiktif di RS Asih Husada Kota Banjar sampai tuntas.

"Terkait siapa penerima gaji dugaan fiktif, aparat berwenang itulah yang berhak mengusutnya,” ucap Awwal, seusai audiensi dengan Waka Polres Banjar.

Baca Juga: Video Anggota DPRD Garut Ngamuk ke Ketua Dewan Beredar di Media Sosial. Tuding Euis Ida Tidak Aspiratif

Menurutnya, besaranya itu bisa dihitung dengan mudah. “Jika seorang sebesar Rp 1.250.000 per bulan. Maka, dua orang Rp 2.500.000 per bulan. Silakan kalikan saja selama setahun berapa itu," ucapnya.

Lebih lanjut dia berjanji setelah 14 hari datang ke Polres Banjar, para aktivis Banjar akan kembali datang ke Mapolres Banjar. Termasuk Inspektorat Banjar.

"Kami berharap kasus dugaan fiktif seperti di RS Asih Husada itu tak terjadi di instansi lain di Kota Banjar,” katanya.

Baca Juga: Sebut Perundungan Sebuah Candaan, Wagub Jabar Disemprot Komnas Perlindungan Anak. Uu Pun Meminta Maaf

Untuk itu, pihaknya berharap permasalahan yang menjadi perhatian publik itu diusut tuntas, supaya terang benderang.

“Dan memberikan efek jera kepada yang diduga melakukan pelanggaraan hukum," ucapnya.

Kasubsi Penmas, Aipda Nandi Darmawan memberikan respon positif atas aspirasi dari perwakilan mahasiswa PMII Kota Banjar.

Baca Juga: 10 Link Twibbon Hari Jadi Kabupaten Tasikmalaya ke 390. Ayo Meriahkan dengan Memasang di Akun Media Sosialmu

"Perkara ini masih proses penyelidikan. Untuk pengusutan lebih lanjut, saat ini kepolisian masih menunggu hasil audit Inspektorat Banjar,” katanya.

Seperti diketahui, dugaan pembayaran gaji fiktif kepada dua orang karyawan di RS Asih Husada Kota Banjar terus menjadi sorotan.

Dua orang ini disebut-sebut tak pernah ngantor di RS Asih Husada, namun tetap menerima gaji.

Baca Juga: Longsor Terjadi di Cilawu Garut, Sejumlah Rumah Terpaksa Dikosongkan

Atas hal ini, anggota DPRD Kota Banjar pun sampai turun tangan mengklarifikasi permasalahan tersebut ke RS Asih Husada milik Pemkot Banjar tersebut.

Tak hanya anggota DPRD, pihak kepolisian dan inspektoran pun sudah turun untuk menyelidiki kasus dugaan pembayaran gaji fiktif di RS Asih Husada Kota Banjar ini.

Namun karena belum ada kelanjutan atas penanganan kasus dugaan pembayaran gaji  fiktif ini, maka PMII pun turun untuk menanyakan hal tersebut kepada pihak APH.***

Editor: Zulkarnaen Finaldi

Tags

Terkini

Terpopuler