Aktivis HMI Tasikmalaya Berunjukrasa, Tolak Rencana Pemerintah Menaikan Harga BBM Bersubsidi

30 Agustus 2022, 18:40 WIB
Para aktivis mahasiswa yang tergabung dalam HMI Kota Tasikmalaya melakukan aksi unjukrasa di Depot Pertamina Tasikmalaya untuk menyuarakan penolakannya atas rencana kenaikan harga BBM Bersubsidi, Selasa, 30 Agustus 2022.* /kabr-priangan.com/Asep MS/

KABAR PRIANGAN - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI) Kota Tasikmalaya melakukan aksi turun ke jalan menolak rencana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi, Selasa 30 Agustus 2022.

Dengan mengendarai satu kendaraan bak terbuka dan puluhan sepeda motor, mahasiswa bergerak dari Sekretariat HMI Kota Tasikmalaya menuju Stasiun BBM Pertamina Kota Tasikmalaya sekitar pukul 10:00.

Dalam aksi tersebut mahasiswa sempat memaksa masuk ke sebuah SPBU di Jalan Otista yang sudah ditutup oleh pengelola SPBU.

Baca Juga: DPM Unigal Tolak Rencana Kenaikan Harga BBM Bersubsidi. Ketua DPM: Ini Akan Memiskinkan Masyarakat

"Kenapa harus ditutup, kami kesini bukan untuk merampok SPBU tapi mau membeli BBM seperti masyarakat lainnya. Ini bukti arogansi pemerintah yang tidak bertanggung jawab terhadap kepentingan masyarakat," ujar salah seorang orator dalam aksi tersebut.

Namun setelah dilakukan negosiasi antara kedua belah pihak, pihak pengelola SPBU akhirnya mau membuka SPBU tersebut dan sejumlah kendaraan sepeda motor massa aksi langsung masuk untuk melakukan pengisian BBM seharga Rp 2.350.

"Kami sengaja beli hanya dengan nilai 2.350 rupiah sebagaimana wacana pemerintah yang akan menaikan harga BBM jenis pertalite sebesar Rp 2.350 yaitu dari 7.600 menjadi Rp 10.000 per liter," ujar mahasiswa.

Baca Juga: Live Streaming RCTI, Saksikan Indonesia's Got Talent 2022, Inilah 9 Peserta yang Lolos Judge Cuts

Setelah itu mahasiswa melanjutkan aksinya menuju Statsiun BBM Pertamina Kota Tasik yang berlokasi di Jalan Garuda Cibeureum Kota Tasikmalaya.

Di tempat tersebut massa langsung menggelar aksi dengan memasang sejumlah sepanduk di gerbang masuk Pertamina yang sudah dalam keadaan tertutup dan melakukan aksi orasi secara bergantian.

Intinya, mereka menolak rencana pemerintah menaikan harga BBM Bersubsidi.

Baca Juga: Link Nonton Film KKN di Desa Penari Full Movie Legal Kualitas HD, Tonton Sekarang Juga!

Ketua Umum HMI Kota Tasikmalaya Andi Perdiana mengatakan, mahasiswa menolak recana pemerintah menaikan harga BBM bersubsidi, apalagi dalam kondisi perekonomian masyarakat yang belum sepenuhnya pulih pasca pandemi covid-19.

"Hasil kajian kami, dengan dinaikannya harga BBM bersubsidi, banyak hal yang terdampak yang akan merugikan masyarakat,” kata Andi.

“Kita juga tahu ada kenaikan bahan baku BBM dampak ekonomi global dan kondisi APBN pemerintah. Tapi kenaikan BBM bukanlah solusi karena berhubungan langsung dengan kebutuhan masyarakat," katanya.

Baca Juga: Rekonstruksi Penembakan Brigadir J Hadirkan 5 Orang Tersangka, Termasuk Putri Candrawathi

Dengan rencana pemerintah menaikan harga BBM Bersubsidi menjadi Rp 10.000 per liter, ujar Andi, maka diperkirakan inflasinya akan naik diangka 0,8 persen.

“Sehingga secara otomatis akan berdampak terhadap tingginya harga bahan pokok atau kebutuhan konsumsi masyarakat di pasaran. Dampaknya, daya beli masyarakat akan semakin terpuruk,” tegasnya.

"Ini yang kita khawatirkan dari dampak dinaikannya harga BBM yang akan memberatkan masyarakat,” katanya.

Baca Juga: Dangdut Academy 5 Grup 10 Tayang Malam Ini, Simak Daftar Pesertanya

Sehingga lanjut dia, mahasiswa ingin keputusan tersebut perlu diperhatikan dan diperimbangkan kembali oleh pemerintah.

“Bahwasanya tambal sulam melalui bansos juga bukan merupakan sebuah solusi. Masih ada hal-hal lain yang bisa pemerintah lakukan  seperti mengurangi proyek-proyek yang tidak produktif dan anggaranya bisa dialihkan untuk BBM,” katanya.

Sementara itu Sales Brand Manager Statsiun BBM Pertamina Tasikmalaya Imam Bukhori mengatakan, pertamina dari awal  dan sampai kapanpun tetap berkomitmen untuk melayani masyarakat dengan menyalurkan BBM sesuai kebutuhannya.

Baca Juga: Sempat Dikira Buang Bayi, Karyawan Rumah Makan di Sumedang Ini Ternyata Lahiran di Toilet

"Khususnya dari Statsiun BBM Kota Tasik disalurkan melalui seluruh SPBU yang ada di Kota Tasik dan sekitarnya di Wilayah Priangan timur," katanya.

Sesuai mandat pemerintah ujar Imam, sampai saat ni penjualan BBM bersubsidi dikeluarkan oleh pertamina masih tetap dengan harga 7.650. "Tidak ada kenaikan masih tetap Rp 7.650 per liter," terang Imam.

Dengan adanya aksi mahasiswa, ujar Imam, aktivitas di stasiun pengisian BBM Pertamina tetap berjalan.

Baca Juga: 78 Adegan dalam Rekontruksi Pembunuhan Brigadir J, Bharada E Didampingi LPSK

"Memang ada sedikit gangguan tapi kami upayakan aktivitas disini khususnya penyaluran BBM berjalan seperti biasa karena kami sudah mengantisipasi,” katanya.***

Editor: Zulkarnaen Finaldi

Tags

Terkini

Terpopuler