Kisah Kehidupan Gadis Kembar Siam Asal Garut yang Masih Memerlukan Bantuan

2 Oktober 2022, 19:17 WIB
Gadis kembar siam Al Dewi Putri Ningsih (Dewi) dan Al Putri Anugrah (Putri) asal Garut terlihat selalu riang meskipun kehidupan mereka berada di tengah keterbatasan fisik dan ekonomi keluarganya. /kabar-priangan.com/Aep Hendy/

KABAR PRIANGAN - Masih ingat dengan Al Dewi Putri Ningsih dan Al Putri Anugrah atau sering dipanggil Dewi dan Putri, pasangan gadis kembar siam warga Kecamatan Wanaraja, Garut? 

Kini orang tua mereka kian kesulitan untuk mendapatkan biaya guna memenuhi kebutuhan mereka sehingga sangat membutuhkan uluran tangan.

"Saat ini saya kesulitan mencari biaya karena selain mencari nafkah juga harus mengurus segala keperluan mereka," ujar Iwan Kurniawan, ayah dari gadis kembar Putri dan Dewi saat ditemui di rumahnya di kawasan Kecamatan Wanaraja, Minggu, 2 Oktober 2022.

Baca Juga: Ribuan Honorer Tenaga Teknis Administrasi Garut Merasa Dianaktirikan

Akibatnya, tutur pria berusia 44 tahun ini, dirinya yang tadinya bekerja di luar kota, kini tak bisa lagi karena setiap hari harus antar jemput serta mengurus segala keperluan Putri dan Dewi. Di sisi lain, dirinya pun harus mampu memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari mereka.

Kesulitan yang dialaminya diakui Wawan kian terasa setelah isterinya meninggal dunia karena sakit beberapa tahun lalu. 

Otomatis sejak saat itu tinggal dirinyalah sendirian yang harus mengurus seluruh keperluan ketiga anaknya, termasuk anak kembar siamnya.

Baca Juga: KPU Garut Sebut Adanya Penurunan Jumlah Pemilih yang Cukup Signifikan

Apalagi menurut Iwan, kedua putri kembar siamnya itu saat ini sedang aktif-aktifnya. Di tengah keterbatasan fisik dan biaya yang dihadapinya, Putri dan Dewi juga aktif mengikuti kegiatan di luar sekolah. 

Setiap pagi, imbuhnya, mereka harus berangkat sekolah. Selain itu, sepulang sekolah mereka juga aktif mengikuti kegiatan mengaji dan sekolah agama yang juga tentu harus selalu diantar.

Iwan mengaku senang karena di tengah segala keterbatasan, kedua anak kembar siam di bagian perut ini nampak selalu riang. 

Baca Juga: Bupati Garut Apresiasi Kinerja Baznas di Lokasi Bencana Pameungpeuk

Bahkan ketika ada waktu senggang selain sekolah dan sekolah agama, mereka juga sering ingin bermain seperti halnya yang dilakukan anak-anak lain sebaya mereka.

"Saya sebenarnya ingin bekerja lagi agar mempunyai penghasilan untuk membiayai keluarga termasuk Putri dan Dewi. Namun kalau saya kerja lagi, terus siapa yang mengurus Putri dan Dewi yang tentunya butuh perhatian ekstra karena kondisi mereka beda dengan anak-anak pada umumnya," katanya.

Diungkapkan Iwan, padahal untuk kebutuhan Putri dan Dewi saja, dirinya minimal harus mampu menyediakan uang Rp2 juta per bulannya.

Baca Juga: BRIN Latih Mahasiswa di Garut Buat Karya Tulis Ilmiah

Hal ini belum termasuk untuk kebutuhan biaya lainnya karena memang setiap bulannya selalu ada barang khusus yang wajib dibeli untuk keperluan Putri dan Dewi di antaranya popok yang harus selalu ada.

Menurutnya, belum lagi biaya untuk pemenuhan kebutuhan lainnya seperti keperluan anak pertama atau kakak Putri dan Dewi yang saat ini sudah masuk SMA. Belum lagi biaya makan serta keperluan harian lainnya yang mau tak mau harus selalu ada.

Diakui Iwan, beberapa waktu lalu dirinya memang pernah menerima bantuan untuk modal dagang dari Gubernur Jawa Barat. Namun uang tersebut kini sudah habis karena lebih banyak digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. 

Baca Juga: 5 Tempat Wisata di Garut yang Lagi Hits 2022, Berikut Destinasinya!

Namun Iwan juga tak mau menampik jika selama ini dirinya banyak mendapatkan bantuan dari para tetangganya untuk kebutuhan sehari-harinya. 

Kadang ia juga suka terpaksa meminjam uang kepada saudaranya ketika benar-benar sudah tak ada untuk membeli kebutuhan hidup mereka.

Lebih jauh ia menyampaikan jika sampai saat ini masih terus berjualan untuk menyambung hidup mereka meskipun hasilnya hanya bisa untuk memenuhi kebutuhan kecil saja. 

Baca Juga: Kasus Kematian Akibat Rabies Tinggi, Diskanak Garut Gelar Vaksinasi Hewan Gratis

Ia pun ingin bisa pindah tempat berjualan ke tempat yang lebih ramai agar pembelinya bisa lebih banyak yang secara otomatis bisa meningkatkan penghasilannya.

"Saya sebenarnya sudah malu jika terus-terusan meminta bantuan. Namun karena kondisi yang memang sangat sulit, maka saya pun memberanikan diri untuk meminta ukuran tangan dari para dermawan untuk menopang kehidupan kami," ucap Iwan.***

Editor: Nanang Sutisna

Tags

Terkini

Terpopuler