Bau Busuk, Warga Datangi DPRD Garut Keluhkan Aktivitas Produksi Pakan Ternak

16 November 2022, 20:55 WIB
Warga dan SAPMA PP Garut, Rabu, 16 November 2022 mendatangi gedung DPRD Garut untuk menyampaikan keluhan terkait polusi akibat adanya tempat pembuatan pakan ayam di daerahnya. /kabar-priangan.com/Aep Hendy/

KABAR PRIANGAN - Puluhan warga dari Kelurahan Lengkongjaya, Kecamatan Karangpawitan, Garut, Rabu, 16 November 2022 mendatangi gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Garut.

Mereka mengadukan keberadaan aktivitas pembuatan pakan ternak yang dinilai sangat mengganggu karena menimbulkan bau busuk menyengat. 

Kedatangan warga ke gedung dewan yang didampingi Satuan Pelajar-Mahasiswa Pemuda Pancasila (SAPMA PP) ini sekaligus untuk mendesak pemerintah agar segera menutup tempat pembuatan pakan ternak yang ada di kawasan Kampung Bojonglarang, Kelurahan Lengkong Jaya, Kecamatan Karangpawitan tersebut. 

Baca Juga: Atlet Sepeda Bintang Syawal, Sumbang Medali Emas ke 15 untuk Kontingen Garut di Porprov Jabar 2022

Bukan hanya menimbulkan polusi udara, bau busuk dari tempat tersebut juga bahkan dinilai sangat rentan menimbulkan penyakit.

"Kami sudah benar-benar tidak nyaman dengan keberadaan tempat pembuatan pakan ternak itu. Baunya sangat luar biasa sehingga sangat mengganggu dan kami benar-benar sudah tidak kuat," ujar Rani, salah seorang warga Lengkongjaya. 

Disebutkannya, tempat pembuatan pakan ternak tersebut sebenarnya sudah ada sejak tahun 2014 lalu. Namun pada tahun 2017, tempat bernama PT Daiyol itu sempat ditutup pemerintah karena memang menimbulkan polusi yang sangat mengganggu warga. 

Baca Juga: Dansa Sumbang Medali Emas untuk Garut pada Porprov Jabar 2022, Ketua KONI: Optimis 10 Besar

Namun tutur Rani, sejak beberapa bulan terakhir tempat pembuatan pakan ternak itu kembali beroperasi. Hanya saja kalau sebelumnya berbentuk PT, saat ini diubah menjadi usaha kecil menengah (UKM) atau home industri dengan memanfaatkan masyarakat sekitar.

Menurut Rani, bau busuk yang berasal dari tempat pembuatan pakan ternak itu dikarenakan penggunaan bangkai serta buku ayam sebagai bahan bakunya.

Bau busuk yang tercium warga sangat menyengat bahkan bisa dirasakan oleh warga di empat kecamatan terdekat.

Baca Juga: Terobsesi Masuk Akpol, Dua Warga Garut jadi Korban Penipuan Senilai Rp4,7 Miliar

Sementara itu Ketua SAPMA PP Garut yang juga korlap aksi, Heqi Firmani, menyatakan apa yang menjadi keluhan masyarakat ini harus benar-benar mendapatkan perhatian pemerintah. Apalagi hal ini menyangkut dengan masalah kemanusiaan karena rawan menimbulkan penyakit bagi warga. 

"Bukan hanya polusi udara yang sangat mengganggu warga tapi juga polusi lingkungan karena tanah dan air di sekitarnya juga ikut tercemar. Ini juga sangat rentan terhadap munculnya penyakit apalagi selama ini banyak warga yang sering muntah-muntah," kata Heqi. 

Menyikapi hal itu, Ketua Komisi II DPRD Garut, Aris Munandar menyatakan pihaknya akan segera berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait dalam permasalahan ini. Selain itu, pihaknya juga akan turun langsung ke lokasi untuk melaksanakan infeksi mendadak (sidak). 

Baca Juga: Kontingen Garut Optimis Bisa Masuk 10 Besar di Porprov Jabar 2022, Cabor Ini Berpeluang Raih Medali

"Besok kita akan laksanakan rapat koordinasi dan juga sidak ke lokasi. Ini permasalahan serius yang harus secepatnya diselesaikan," ucap Aris.

Apalagi dari keterangan berbagai pihak yang dihadirkan dalam kesempatan audiensi ini, imbuhnya, semua pihak sepakat untuk segera menyelesaikan permasalahan yang dinilai sangat mengganggu kenyamanan warga ini.***

 

Editor: Nanang Sutisna

Tags

Terkini

Terpopuler