PT PGE Area Karaha Terjunkan Tim Dokter ke Desa di Garut yang Terserang Difteri

3 Juni 2023, 21:07 WIB
Kegiatan sosialisasi pentingnya imunisasi serta bahaya dan pencegahan difteri yang dilakukan PT PGE Area Karaha bekerjasama dengan Dinkes, pemerintahan, serta para tokoh masyarakat Desa Sukahurip, Kecamatan Pangatikan, Sabtu, 3 Juni 2023. /kabar-priangan.com/DOK/

KABAR PRIANGAN - Masih rendahnya tingkat kesadaran warga di Desa Sukahurip terkait pentingnya imunisasi, menjadi salah satu penyebab terjadinya serangan wabah difteri. Akibatnya, dari belasan warga yang terjangkit, 9 di antaranya yang mayoritas anak-anak meninggal dunia.

Hal ini menjadi perhatian berbagai pihak, apalagi daerah tersebut juga kemudian dinyatakan sebagai KLB difteri. Tak hanya kalangan pemerintah, perhatian pun ditunjukan berbagai pihak, salah satunya PT PGE Area Karaha. 

Sebagai upaya meningkatkan kesadaran warga terkait pentingnya imunisasi, PT PGE Area Karaha pun menurunkan tim dokter ke Desa Sukahurip. Tim diturunkan untuk mensosialisasikan pentingnya imunisasi serta bahaya dan pencegahan difteri. 

Baca Juga: Mulai Diminati Warga, Produsen Kompor Induksi Lirik Garut Jadi Tempat Pemasaran

"Kami mendapatkan informasi jika tingkat imunisasi di wilayah Desa Sukahurip ini masih terbilang rendah. Makanya kami turunkan tim dokter untuk memberikan sosialisasi kepada warga terkait pentingnya imunisasi sekaligus sosialisasi tentang bahaya dan p pencegahan difteri," kata Manager Operasi PGE Karaha, Awaludin, Sabtu, 3 Juni 2024.

Disampaikannya, pihaknya turut prihatin dengan maraknya serangan difteri di wilayah Desa Sukahurip. Terlebih wabah itu sangat berbahaya karena bisa mengakibatkan kematian bagi penderitanya yang mayoritas anak-anak. 

Akibat dari serangan difteri, telah menyebabkan 9 warga meninggal dunia dan kemudian wilayah Desa Sukahurip dinyatakan sebagai KLB difteri. Di sisi lain, karena berbagai faktor, tingkat imunisasi warga Sukahurip masih terbilang rendah. 

Baca Juga: Tinjau Lokasi Lahan Pemprov Yang Diserobot di Garut, Wagub Perintahkan Segera Lakukan Eksekusi

Sosialisasi tutur Awaludin, diawali dengan dilakukannya pendekatan p ada para tokoh mulai dari tokoh ulama, tokoh masyarakat, serta tokoh pemuda. Setelah itu, dengan didampingi para tokoh, tim baru menyampaikan sosialisasi kepada masyarakat. 

Sebelumnya, kata Awaludin, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Garut serta pemerintahan Desa Sukahurip yang masuk wilayah kerja ring satu area operasional PGE Karaha.

"Selain membawa tim dokter sendiri, kami juga melibatkan tim dari Dinas Kesehatan serta Puskesmas Cimaragas dalam kegiatan sosialisasi ini. Kita lebih memberikan pemahaman serta mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan dan imunisasi bukan sesuatu yang harus ditakuti," ucapnya. 

Baca Juga: HMI Garut Sebut di Akhir Masa Jabatan Rudy-Helmi Banyak PR

Kegiatan sosialisasi, imbuh Awaludin, dilaksanakan di Pondok Pesantren Djami'ul Huda pimpinan KH Idin Solahudin. Kegiatan ini dihadiri sekitar tiga ratusan santri dan warga dari berbagai kalangan baik anak-anak sampai orang dewasa.

Ia menyampaikan apresiasi karena antusias warga terhadap kegiatan tersebut yang sangat tinggi. Mereka terlihat sangat tertarik menyimak pembahasan tentang imunisasi serta bahaya dan pencegahan difteri. 

Menurut Awaludin, bahkan banyak pula warga yang menanyakan tentang penyakit difteri termasuk gejala dan cara penanganannya. Mereka tidak mau daerah mereka kembali diserang wabah yang sangat berbahaya dan telah menyebabkan kematian 9 warga tersebut. 

Baca Juga: Ada di Sini! Jadwal Terbaru Commuter Line Garut Sesuai Gapeka 2023, Termasuk Menuju Purwakarta

Dalam kesempatan itu, pihak PT PGE Area Karaha juga menyerahkan bantuan berupa 400 godybag berisi paket makanan bergizi kepada warga. 

Kepala Desa Sukahurip, Kecamatan Pangatikan, Asep Rukman, mengungkapkan beberapa waktu lalu ada belasan warganya yang terserang difteri dan 9 di antaranya meninggal dunia. Mayoritas warga yang terserang penyakit difteri adalah anak-anak usia 4 sampai 15 tahun. 

Diakuinya, tingkat imunisasi warga di daerahnya saat ini masih terbilang rendah. Hal ini disebabkan berbagai faktor, salah satunya pandemi Covid-19 yang menyebabkan pelaksanaan vaksinasi warga terganggu. 

Baca Juga: Cabuli Belasan Santrinya, Oknum Guru Ngaji di Garut Diamankan Polisi

"Alhamdulilah saat ini tingkat vaksinasi warga sudah lebih baik karena sudah dilaksanakan vaksinasi massal oleh Dinas Kesehatan. Namun sasaran imunisasi sampai dengan terakhir bulan Mei 2023 masih belum tercapai sesuai dengan ekspektasi yang di harapkan," ujar Asep.

Diungkapkannya, status imunisasi per kelompok pada suspek difteri usia 5-9 tahun 58 persen Imunisasi DPT belum lengkap dan 5 persen DPT Lengkap. Untuk mengurangi difteri, capaian imunisasi di daerahnya harus terus ditingkatkan sehingga status KLB difteri di daerahnya bisa segera dicabut. 

Masih menurut Asep, meski antusias warga terhadap kegiatan yang diselenggarakan PT PGE Area Karaha ini cukup tinggi, akan tetapi saat ini masih ada sebagian warga yang masih merasa khawatir terhadap pelaksanaan imunisasi. Mereka masih ada anggapan imunisasi bisa membahayakan kesehatan apalagi kadang suka ada anak yang dilanda demam setelah menjalani imunisasi. 

Baca Juga: Ironis, Sejak Tahun 2022 Anak Bupati Garut Tercatat Penerima Bantuan PKH

Diharapkan Asep, kegiatan sosialisasi yang dilaksanakan pihak PGE Area Karaha ini bisa lebih meningkatkan kesadaran warganya akan pentingnya menjaga kesehatan termasuk imunisasi. Kepedulian pihak PGE Karaha ini dinilainya sangat besar manfaatnya bagi warganya.***

Editor: Nanang Sutisna

Tags

Terkini

Terpopuler