KABAR PRIANGAN - Ibunda Gubernur Jawa Barat H Ridwan Kamil, Hj Tjutju Sukaesih (84), mempunyai banyak kenangan di daerah asalnya, Kota Tasikmalaya. Perempuan yang akrab disapa Ma Ci ini pun masih sangat ingat saat bernostalgia sekaligus napak tilas di almamaternya, SMAN 1 Tasikmalaya, Minggu 30 Juli 2023.
Ma Ci datang ke kota resik menghadiri acara yang didedikasikan khusus oleh civitas akademi SMAN 1 Tasikmalaya untuk dirinya. Diketahui, mertua dari Atalia Praratya --istri Ridwan Kamil-- itu merupakan alumni Angkatan 1959 sekolah tersebut.
Dalam usia yang sudah sepuh, meskipun kondisi harus duduk di kursi roda Ma Ci tampak sehat dan bersemangat. Kehadirannya siang tadi di sekolah yang berlokasi di Jalan Rumah Sakit, Kelurahan Empangsari, Kecamatan Tawang, ditemani anak bungsunya atau adik Ridwan Kamil, Elpi.
Ma Ci pun mengenalkan sekolah-sekolah di Kota Tasikmalaya dari tingkat dasar hingga lanjutan atas tempatnya dulu belajar kepada Elpi. Setelah menempuh pendidikan dasar di SDN Pengadilan, kemudian melanjutkan ke SMPN 2 Tasikmalaya dan SMA 1 Tasikmalaya.
Di SMAN 1 Tasikmalaya, Ma Ci yang kini lama berdomisili di Kota Bandung bernostalgia ketika dirinya dipaksa bergaul mulai maen bal atau bermain sepak bola, piknik ke Situ Gede di Kecamatan Mangkubumi dan lainnya bersama 39 orang teman sekelasnya yang semuanya laki-laki. Saat itu Ma Ci duduk di kelas IPA. "Kelas IPA itu disebut Kelas B, Kelas A adalah Kelas Bahasa dan C Kelas Sosial. Nah di Kelas IPA itu perempuannya hanya Emak seorang," ujarnya.
"Namun karena niat sudah bulat masuk IPA, ya Emak terus menjalaninya (duduk di Kelas IPA). Alhamdulillah teu aya anu carunihin alias genit," kata Ma Ci yang disambut tawa serta tepuk tangan hadirin termasuk Kepala SMAN 1 Tasikmalaya Dr H Yonandi, Ketua Perhimpunan
Alumni SMAN 1 Tasikmalaya (Pasman1tas) Wilayah III Hj Evi Suhadningsih, MPd, unsur pimpinan sekolah, alumni, dan puluhan pengurus OSIS.
Baca Juga: Gas Elpiji 3 Kg Langka Lagi, YLKI: Karena Terjadi Penyimpangan Distribusi
Mengapa mendapat panggilan Ma Ci? Mengenai nama yang kini melekat pada dirinya itu, menurutnya, bukan karena tokoh emak di film animasi Malaysia, Ipin dan Upin. Ia menjelaskan nama itu sebutan dari anaknya yang tinggal di Cigadung. "Jadi Ma Ci itu singkatan dari Emak Cigadung," kata Ma Ci yang lahir di Citapen, Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya.
Karena nama itu pula ia sempat merasa geer saat berkunjung ke Malaysia. Soalnya di negeri jiran itu banyak orang memanggil Ma Ci seperti mengenal dirinya. "Awalnya saya geer juga, lho kok banyak yang kenal saya karena banyak orang Malaysia memanggil nama Ma Ci, he he," ucapnya seraya tertawa yang juga disambut tawa hadirin.
Dalam kesempatan tersebut Ma Ci sempat menitipkan "Duit Sajuta" kepada para pengelola sekolah dan siswa SMAN 1 Tasikmalaya. Menurutnya "Duit Sajuta" itu untuk menopang kemajuan. Namun "Duit Sajuta" tersebut bukanlah uang. "Yaitu dengan doa, usaha, ihtiar, tawakal, serta sabar, jujur dan tawakal," ujarnya.
Baca Juga: Eksotisme Menara Kujang Sapasang Sumedang jadi Buruan Fotografer dan Konten Kreator
Pada napak tilas itu pun terungkap, Ma Ci adalah alumni perempuan pertama dari SMAN 1 Tasikmalaya yang masuk Institut Teknologi Bandung (ITB). Dalam perkembangannya, ITB juga menjadi tempat kuliah anaknya, Ridwan Kamil, hingga meneruskan pendidikan di luar negeri dan menjadi arsitek.
Sebagai bagian dari keluarga Pasman1tas, Ma Ci mendapatkan pin yang diserahkan Ketua Pasman1tas Evi Suhadningsih. "Ini wujud apresiasi dan kanyaah (rasa sayang) kami sebagai alumni yang setia dan mendukung setiap kegiatan yang digelar Pasman1tas," ucap Evi.
Sementara itu Yonandi mengatakan, Ma Ci merupakan inspirasi dan tauladan yang patut ditiru karena salah satunya sukses melahirkan seorang pemimpin di Tatar Pasundan ini. Ia merasa bersyukur atas kehadiran Ma Ci yang merupakan alumni Angkatan 1 SMAN 1 Tasikmalaya.
Baca Juga: Bupati Garut akan Terbitkan SE untuk Dukung Pemberlakuan Jam Malam Pelajar
"Kepedulian Ma Ci kepada almamater ini sangat besar, sejumlah fasilitas pendukung pendidikan di sini juga ada peran Ma Ci. Kehadiran Ma Ci ini sangat berarti karena menunjukkan adanya rasa memiliki yang kuat dari alumni terhadap almamaternya," ucap Yonandi.***