Network
KABAR PRIANGAN - Terjadinya lagi kelangkaan gas elpiji 3 kg di banyak daerah membuat masyarakat pengguna menjerit. Anehnya, kejadian tersebut selalu berulang, menujukkan pemerintah tak pernah bisa benar-benar secara tuntas menangani persoalan kelangkaan gas elpiji 3 kg yang terjadi sebelum-sebelumnya.
Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) pun menyoroti lagi permasalahan kelangkaan gas elpiji 3 kg ini. Menurut Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi, fenomena tersebut terjadi karena adanya penyimpangan distribusi.
"Gas elpiji 3 kg yang seharusnya untuk orang miskin atau keluarga tidak mampu, tapi keluarga
mampu ikut nimbrung menggunakannya, atau sektor bisnis seperti restoran ikut mencecap gas elpiji 3 kg untuk keperluan bisnisnya," ujar Tulus dalam pernyataannya kepada sejumlah media termasuk kabar-priangan.com/Harian Umum Kabar Priangan, Minggu 30 Juli 2023 sore.
Baca Juga: Konsumsi Meningkat, Pasokan LPG 3 Kg Bersubsidi Ditambah Hingga 700 Ribu Tabung
"Sementara di satu sisi kuota tetap, di sisi lain konsumennya bertambah. Jadinya kuota kurang sehingga di lapangan terjadi kekurangan pasokan," ucap Tulus menambahkan.
Ditambahkan Tulus, solusi yang paling rasional ada tiga hal. Pertama, mengembalikan distribusi gas elpiji 3 kg menjadi distribusi tertutup dengan kartu kendali seperti dulu tahun 2004. Sehingga nantinya hanya rumah tangga miskin sesuai DTKS Kementerian Sosial itulah yang boleh
dan bisa membeli gas elpiji 3 kg. "Yaitu rumah tangga miskin dan sektor UKM UMKM," tutur Tulus.
