Bangun Korporasi Ekspor, Lapas Garut Siap Penuhi Permintaan Eksport Kerajinan Sabut Kelapa Tujuan Prancis

23 November 2023, 18:45 WIB
Sejumlah warga binaan Lapas Kelas IIB Garut mengikuti Pelatihan Kemandirian Produksi "Coir Side" untuk Pemenuhan Pasar Ekspor Negara Tujuan Perancis di Aula Lapas Kelas IIB Garut. /kabar-priangan.com/DOK/

KABAR PRIANGAN - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Garut selama ini memiliki komitmen untuk membangun korporasi ekspor. Saat ini komitmen tersebut sudah siap diwujudkan menyusul adanya perjanjian kerja sama dengan salah satu perusahaan.

Kepala Lapas Kelas IIB Garut, Rusdedy, menyebutkan belum lama ini pihaknya telah melakukan penandatangan perjanjian kerja sama dengan PT Agri Lestari Nusantara. Perjanjian meliputi adanya permintaan ekspor berbagai kerajinan dari bahan sabut kelapa.

"Yang lebih membanggakan lagi, kerajinan dari bahan sabut kelapa itu akan dikirim ke sejumlah negara Eropa, salah satunya Perancis,” ujar Rusdedy, dalam acara pembukaan Pelatihan Kemandirian Produksi "Coir Side" untuk Pemenuhan Pasar Ekspor Negara Tujuan Perancis di Aula Lapas Kelas IIB Garut, Kamis, 23 November 2023.

Baca Juga: Sekda Garut Bentuk Tim Pemantau Netralitas ASN Jelang Pemilu 2024

Menurut Rusdedy, selama ini sabut kelapa sering dipandang tidak memiliki nilai ekonomis, bahkan sering dianggap sebagai sampah. Namun berkat kerja sama antara Lapas Garut dengan PT Agri Lestari Nusantara, pihaknya siap mengolah sabut kelapa menjadi berbagai produk yang bernilai tinggi dengan kualitas ekspor.

Produk kerajinan dari bahan sabut kelapa ini pun ternyata banyak dibutuhkan oleh negara-negara di Eropa. Ini tentu bisa menjadi peluang bisnis apalagi wilayah Priangan ini merupakan salah satu penghasil kelapa terbesar di Pulau Jawa.

Rusdedy juga mengatakan, pihaknya sangat menyambut baik adanya kegiatan tersebut. Terlebih ini juga merupakan kegiatan padat karya yang sangat cocok diterapkan sebagai program pembinaan kemandirian bagi warga binaan.

Baca Juga: Harga Sayuran di Garut Naik, Bupati Cek Pasar Mandalagiri

 "Untuk mengolah serabut atau sabut kelapa menjadi produk bernilai ekonomis tidak memerlukan syarat pendidikan atau kemampuan khusus. Oleh karena itu saya harap warga binaan dapat mengikuti secara serius pelatihan ini,” katanya.

Ia menambahkan, apabila nantinya warga binaan sudah trampil dan mampu memproduksi secara mandiri, mereka akan mendapatkan upah sesuai hasil produksi. Dengan demikian, kegiatan ini bisa dijadikan sebagai lahan untuk usaha sehingga warga binaan bisa mendapatkan penghasilan yang bisa dikirim ke keluarganya.

CEO PT. Agri Lestari Nusantara, Cepy Mangkubumi, mengungkapkan manfaat dan value sabut kelapa sangat besar, terutama setelah adanya permintaan dari Eropa. Diharapkannya kolaborasi ini dapat bermanfaat, baik bagi perusahaan maupun bagi warga binaan Lapas Garut.

Pada kesempatan ini dilaksanakan juga penandatanganan dokumen kerja sama antara Lapas Garut dengan PT. Agri Lestari Nusantara.

Baca Juga: Polisi Bekuk Kawanan Sindikat Pencurian ONT dan Set Top Box di Garut

Pelatihan kemandirian industri "coir side" ini diikuti oleh 20 orang warga binaan Lapas Garut dan akan terus dilaksanakan hingga mencapai kebutuhan 150 orang pekerja dengan target produksi 3.600 coir side atau 4 kontainer per bulan.***

Editor: Nanang Sutisna

Tags

Terkini

Terpopuler