Lapas Garut Efektifkan Pembinaan Berbasis Pesantren untuk Warga Binaan

30 November 2023, 18:46 WIB
Disaksikan Kepala Kemenag, Ketua MUI Garut, serta sejumlah tokoh agama, Kepala Lapas Kelas IIB Garut, Rusdedy, menandatangani berita acara perjanjian kerja sama pelaksanaan pembinaan berbasis pesantren bagi warga binaan Lapas Kelas IIB Garut, di aula Lapas Garut. /kabar-priangan.com/DOK/

KABAR PRIANGAN - Warga binaan yang menghuni Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Garut, terus mendapatkan pembinaan supaya mereka bisa menjadi orang yang lebih baik saat kembali ke masyarakat nanti. Tak hanya pembinaan keterampilan kerja, mereka juga mendapatkan pembinaan rohani melalui berbagai program. 

Salah satu program pembinaan yang kini tengah dilaksanakan pihak Lapas Garut yakni pembinaan warga binaan berbasis pesantren. Dalam melaksanakan program ini, pihak Lapas menggandeng pihak Kementerian Agama (Kemenag) serta Majelis Ulama Indonesia (MUI) setempat. 

Kepala Lapas Garut, Rusdedy, menyebutkan untuk lebih mengefektifkan program pembinaan berbasis pesantren ini, di dalam lingkungan Lapas Garut saat ini telah ada pesantren yang diberi nama Taubatul Mudznibin.

Baca Juga: Job Fair di SMKN 2 Garut Hadirkan Perusahaan Terkemuka

Sebagaimana pondok pesantren pada umumnya, di pondok pesantren yang ada di dalam Lapas Garut ini pun setiap hari dilaksanakan kegiatan pembelajaran agama Islam mulai dari bangun pagi, pengajian, belajar kitab, serta kegiatan lainnya yang berkaitan dengan ajaran agama Islam.

"Diharapkan dengan kegiatan ini, warga binaan dari minus bisa menjadi plus terutama dalam ajaran agama Islam yang baik dan benar. Mereka yang asalnya tak bisa mengaji menjadi bisa mengaji, yang tak bisa solat menjadi bisa solat bahkan bisa menjadi imam sholat minimal di keluarganya serta paham tentang keilmuan dalam Islam," ujar Rusdedy seusai kegiatan Perjanjian Kerja Sama Lapas Garut, Rutan Garut, dan Bapas Garut dengan Kemenag dan MUI Garut Dalam Penyelenggaraan Pesantren di Lapas Garut, Kamis, 30 November 2023.

Baca Juga: KPU Catat ada Seribu Lebih Pemilih dari Luar Kota yang Pindah Memilih ke Garut

Lebih jauhnya lagi, tutur Rusdedy, setelah masa hukumannya nanti berakhir, para warga binaan sudah memiliki kepribadian yang jauh lebih baik dan bisa mengabdikan dirinya kepada masyarakat dengan kemampuan ilmu agamanya. Dengan demikian, mereka bisa diterima kembali dengan baik oleh masyarakat.

Dikatakannya, sebetulnya kerja sama pembinaan warga binaan berbasis pesantren ini sudah berjalan sejak tahun 2017 lalu. Mengingat ini merupakan program yang sangat luar biasa, maka hari ini pihaknya memperpanjang kerja sama dengan Kemenag dan MUI agar program ini kembali dilaksanakan. 

Untuk saat ini, katanya, sudah ada 80 warga binaan Lapas Garut yang atas kemauannya sendiri menyatakan siap untuk fokus dan mengikuti segala aturan yang diberlakukan untuk mendalami agama Islam di Pondok Pesantren Taubatul Mudznibin Lapas Garut.

Baca Juga: KPU Catat ada Seribu Lebih Pemilih dari Luar Kota yang Pindah Memilih ke Garut

Ini merupakan jumlah yang cukup banyak untuk tahap awal pembukaan kembali kegiatan ini dan diperkirakan seiring berjalannya waktu, jumlahnya akan terus bertambah. 

"Untuk efektifnya program pesantren di dalam Lapas ini, kami pun telah menyediakan fasilitas penunjangnya. Semuanya sudah lengkap sesuai dengan lima rukun pesantren yakni santri, ustad, masjid, pondok, dan kitabnya," katanya.

Rusdedy juga menyampaikan rasa optimisnya jika program pembinaan berbasis pesantren ini akan memberikan hasil yang sangat positif. Terlebih program ini mendapatkan dukungan dari berbagai kalangan termasuk tokoh agama, tokoh masyarakat, bahkan juga para pengasuh pondok pesantren.

Baca Juga: Puluhan Catin di Garut Ikuti Bimbingan Perkawinan, Ini Tujuannya

Hadir dalam kegiatan tersebut antara lain Kepala Kemenag Garut, Saepulloh, Ketua MUI Garut, KH A Sirodjul Munir, para pengasuh pondok pesantren, tokoh agama, serta tokoh masyarakat Kabupaten Garut.***

Editor: Nanang Sutisna

Tags

Terkini

Terpopuler