Kisah Inspiratif Deni Weje, Dari Ngawangkong Jadi Sakola Motekar

18 Desember 2023, 10:23 WIB
Deni Weje Bersama istri yang selalu mendukung perjuangannya, salah satunya mendirikan sekolah warga Sakola Motekar /Facebook/Deni Weje

KABAR PRIANGAN - Deni Wahyu Jayadi atau  lebih dikenal dengan nama Deni Weje merupakan sosok dibalik berdirinya Sakola Motekar. Salah satu sekolah warga yang berada di Ciamis, Jawa  Barat dan seudah berdiri sejak tahun 2018.

Keberadaan Sakola Motekar menawarkan bentuk pendidikan alternatif yang lebih merdeka. Karena berorientasi pada pengembangan potensi yang dimiliki setiap individu. Sehingga siswa tidak dipaksa untuk mampu menguasai banyak cabang ilmu yang diajarkan secara formal. Tetapi mempelajarinya dengan cara terlibat aktif dalam satu peristiwa.

Sakola Motekar yang digagas oleh Deni Weje ini cukup mendapat banyak perhatian dari masyarakat. Terbukti dalam waktu lima tahun sekolah tersebut telah memiliki banyak fasilitas. Seperti lahan hijau terbuka untuk berbagai kegiatan, aula, panggung pertunjukan, saung, perpustakaan, musola, dapur umum, toilet, dan lainnya.

Baca Juga: Dari Iseng Jadi Cuan, Dengan Modal Rp500 Ribu, Pemuda Ciamis Ini Raup Jutaan Rupiah dari Ternak Kura-Kura

Selain itu, ada banyak para penggiat yang ikut serta meramaikan kegiatan di Sakola Motekar. Mulai dari penulis, seniman, aktivis lingkungan, guru, bahkan dokter, terjun langsung memberikan ilmu yang dimiliki kepada para siswa di sekolah tersebut.

Capaiannya sekolah inipun tidak main-main. Salah satunya sebuah novel berjudul Harta Karun Permain karya Muhamad Rizky Ramdani, siswa di jenjang Pendidikan Rancage (setara paket C), yang merupakan hasil binaan dari kelas menulis Sakola Motekar.

Juga kelompok musik Ki Pamanah Rasa yang juga binaan Sakola Motekar telah menjuarai Festival Gamelang Kiai Kanjeng pada tahun 2021, Kahlil Satya Dzirroja, siswa jenjang Calakan (setara paket A) turut tergabung dalam kelompok musik tersebut sebagai penabuh gamelan.

Baca Juga: Sakola Motekar di Ciamis Ini Kembalikan Sistem Among Ki Hajar Dewantara dalam Proses Pendidikan

Pencapaian tersebut tentu bukan hal instan dan semudah membalik telapak tangan. Semua merupakan buah dari proses keuletan dan tekad kuat Deni Weje serta jejaring yang ia milik. Deni mengaku dirinya memang senang sekali ngawangkong atau ngobrol sambil berinteraksi dengan banyak komunitas. Sejak kuliah dia aktif di berbagai organisasi.

Kesupelan Deni yang membuatnya memiliki banyak dukungan dalam membangun Sakola Motekar. Baik yang bersifat moril maupun materil. Ia bahkan mengatakan bahwa sekolah tersebut lahir dari pertemuan Nujuhlikuran, ajang silaturahmi yang membahas satu tema tertentu.

Dari diskusi-diskusi tersebut munculah keresahan tentang penyesalan pada kehidupan yang telah lalu dan bagaimana cara untuk memaksimalkan potensi diri. Karena kesadaran itulah kemudian muncul solusi untuk saling belajar satu sama lain atau transfer ilmu.

Baca Juga: Seru dan Asyik! Kegiatan Minggu Ulin di Lembur Kaulinan Barudak Cibunar Ciamis

Transfer ilmu yang ada di Sakola Motekar tak hanya bergerak di bidang pendidik, justru awalnya diawali dengan kegiatan budaya yang terinspirasi dari Komunitas Icikibung Tasikmalaya melalui kegiatan permainan tradisional. Kegiatan tersebut terus berjalan hingga saat ini dalam agenda Minggu Ulin, dan banyak sekali mendapat respon positif dari berbagai kalangan, baik warga Ciamis maupun luar Ciamis.

Kemudian merambah pada bidang ekonomi dengan program Pasar Kinanti yang menjajakan pangan sehat dan Bank Sampah. Kegiatan tersebut merupakan bentuk aktivitas ekonomi yang bertujuan memanfaatkan potensi masyarakat sekitar.

Deni merasa bersyukur karena keluarganya turut mendukung apa yang menjadi perjuangannya. Selagi itu baik, tidak merugikan diri sendiri, dan memberi manfaat bagi banyak orang. Ia juga berharap apa yang dilakukan oleh Sakola Motekar dapat menjadi inspirasi bagi orang lain. Sehingga nilai-nilai kebaikan dapat terus melebar dan berkembang.***

Editor: Yuni Kartika

Tags

Terkini

Terpopuler