Petani di Baregbeg Ciamis Kecam Aksi Spesialis Pencuri Pisang, 4 Bulan Beraksi tak Tertangkap

6 Maret 2024, 13:08 WIB
Pisang hasil curian yang tertinggal pelaku di Baregbeg Kabupaten Ciamis. /kabar-priangan.com/DOK/

KABAR PRIANGAN - Akhir-akhir ini, pencurian pisang milik warga petani di sejumlah desa Kecamatan Baregbeg, Kabupaten Ciamis marak terjadi. 

Para petani pemilik pohon pisang di Kecamatan Baregbeg mengecam aksi pencurian pisang tersebut. 

Pencurian tersebut terjadi di wilayah Desa Baregbeg dan Desa Saguling dan terindikasi sejak Desember 2023 lalu hingga sekarang.

Baca Juga: KPS di Ciamis Soroti Sampah yang Cemari Sungai, Penanganan Pemerintah Dinilai Belum Serius

Hingga kini pelaku pencurian belum teridentifikasi, namun modus operandi yang digunakan mereka cukup mencolok, yaitu hanya mengambil buah pisang tanpa menebang pohonnya terlebih dahulu.

Kepala Dusun Baregbeg, Dedi membenarkan banyaknya laporan dari warga petani terkait maraknya aksi pencurian pisang di wilayah Desa Baregbeg dan Saguling. 

"Lebih dari empat orang yang mengaku kehilangan buah pisang, rata-rata dari yang melapor, pisang yang hilang itu jenis pisang lampeneng," ujar Dedi  

Baca Juga: Mahasiswa Ciamis Unjukrasa Tuntut Harga Beras Diturunkan, Bentrok dengan Aparat Keamanan

Hasil Curian

Kata Dedi, belum lama ini, ketahuan oleh warga ada beberapa karung buah pisang lampeneng yang diduga hasil curian dan akan dijual tapi keburu ketahuan warga. 

Dedi berharap pihak kepolisian dapat segera mengambil tindakan untuk mengidentifikasi dan menangkap pelaku pencurian.

Salah seorang warga, H. Pandi warga Desa Baregbeg, mengaku sangat resah dengan maraknya pencurian buah pisang karena sangat merugikan para petani. 

Baca Juga: Guru P3K di Ciamis Minta Penempatan Kerja Sesuai Domisili, Ada Guru Setiap Hari Tempuh 182 KM

"Bagi kami dari hasil panen buah pisang tersebut merupakan salah satu yang sangat diandalkan, untuk kebutuhan keluarga," ungkapnya

Dia menjelaskan bahwa hingga saat ini, jumlah pelaku masih belum diketahui karena mereka melancarkan aksinya pada waktu yang tidak dapat diprediksi.

"Kami sebagai petani merasa resah saat ini. Pisang merupakan salah satu sumber penghasilan utama kami, namun jika terus digondol oleh pencuri seperti ini, kami khawatir kehilangan hasil tani," ujarnya.***

 

 

 

 

 

 

 

Editor: Nanang Sutisna

Tags

Terkini

Terpopuler