Bupati Garut, Kapolres, Dandim, Kajari dan Ketua DPRD Gagal Divaksin Sinovac Tahap Pertama, Ini Penyebabnya

- 1 Februari 2021, 20:34 WIB
Bupati Garut Rudy Gunawan menunjukan hasil screening/pemeriksaan yang dilakukan sebelum menjalni vaksinasi yang menyatakan kandungan gula  darahnya sedang tinggi sehingga ia gagal menjadi orang pertama yang menjalani vaksinasi di Garut.
Bupati Garut Rudy Gunawan menunjukan hasil screening/pemeriksaan yang dilakukan sebelum menjalni vaksinasi yang menyatakan kandungan gula darahnya sedang tinggi sehingga ia gagal menjadi orang pertama yang menjalani vaksinasi di Garut. /Aep Hendy/

KABAR PRIANGAN - Unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkominda) Garut, Senin (1/2/2021) berkumpul di Gedung Pendopo Kabupaten Garut di Jalan Kabupaten, Kecamatan Garut Kota. Rencananya mereka akan menjadi orang yang mendapatkan prioritas untuk mendapatkan vaksin Sinovac Covid-19 sebelum nantinya vaksinasi dilakukan kepada tenaga kesehatan dan masyarakat umum.

Namun pada pelaksanaannya, Bupati Garut dan unsur Forkominda lainnya gagal mendapatkan vaksin dikarenakan berbagai alasan dan pertimbangan. Mereka pun direncanakan untuk menjalani vaksinasi ulang setelah kondisi kesehatan mereka memungkinkan.

"Saya gagal divaksin hari ini karena gula darah saya sedang naik. Mungkin satu bulan lagi saya baru bisa menjalani vaksinasi," ujar Bupati Garut Rudy Gunawan yang langsung menghampiri para awak media beberapa saat setelah menjalani screening atau pemeriksaan sebelum menjalani vaksinasi di Gedung Pendopo Garut.

Tak hanya itu, Rudy saat itu juga langsung menunjukan hasil pemeriksaan medis yang baru saja dijalaninya. Menurutnya, hasil pemeriksaan menunjukan kandungan gula darahnya saat ini mencapai 8 sedangkan untuk dapat menjalani vaksinasi maksimalnya harus 7.

Meski gagal menjadi orang pertama di Garut yang mendapatkan vaksin Sinovac, akan tetapi Bupati mengaku dirinya sama sekali tak merasa kecewa. Ia berharap pada kesempatan selanjutnya ia sudah bisa menjalani vaksinasi sehingga bisa memberikan contoh kepada masyarakat jika vaksin Sinovac itu memang aman.

Pantauan di lokasi pelaksanaan launching dan penyuntikan perdana vaksin Sinovac, selain Bupati, ada juga unsur Muspida serta perwkilan tokoh masyarakat yang saat itu gagal menjalani vaksinasi. Dandim 0611 Garut Letkol CZi, Deni Iskandar, Kapolres Garut AKBP Adi Benny Cahyono, Kajari Garut Sugeng Hariadi dan Ketua DPRD Garut Euis Ida Wartiah juga gagal menjalani vaksinasi.

Sedangkan Wakil Bupati Garut Helmi Budiman dan Ketua Pengadilan Negeri Garut, saat itu dinyatakan lolos dalam tahapan screening. Dengan demikian, Helmi Budiman saat itu menjadi orang pertama di Garut yang menjalani vaksinasi diikuti Ketua Pengadilan Negeri Garut.

Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Garut Leli Yuliana menerangkan rencananya pada kegiatan launching dan penyuntikan perdana vaksin Sinovac di Garut akan diikuti 13 orang. Mereka terdiri dari unsur Forkominda dan perwakilan tokoh masyarakat.

"Namun dari 13 orang yang kita rencanakan mendapatkan vaksinasi pada kegiatan ini, hanya 7 orang yang akhirnya bisa. Sisanya sebanyak 6 orang belum dan tak bisa menjalani vaksinasi karena berbagai alasan," kata Leli saat ditemui seusai pelaksanaan launching di Gedung Pendopo Garut.

Dikatakan Leli, 6 orang yang terdiri dari unsur Muspida dan tokoh masyarakat yang gagal mendapatkan vaksin hari ini, di antaranya ada yang kandungan gula darahnya tinggi, tekanan darahnya tinggi, dan ada juga yang sebelumnya telah terkonfirmasi positif Covid-19.

Untuk yang terkendala akibat kondisi kesehatan yang kurang stabil, akan dijadwalakn ulang untuk mendapatkan vaksin sedangkan untuk yang sebelumnya sempat terkonfirmasi positif Covid-19, dipastikan tidak akan bisa mendapatkan vaksin.

Menurut Leli, pelaksanaan launching dan penyuntikan perdana vaksin Sinovac di Garut ini dilakukan setelah sebelumnya Kabupaten Garut menerima 12.200 dosis vaksin Covid-19 untuk tahap pertama.

Setelah kegiatan launching dan penyuntukan vaksin perdana di Gedung Pendopo ini, tutur Leli, dilanjutkan dengan vaksinasi untuk kalangan tenaga kesehatan yang akan dilaksankaan di sejumlah puskesmas dan rumah sakit. Ia melanjutkan, pelaksanaan vaksinasi Covid-19 dilakukan secara bertahap mulai Januari sampai April 2021 dengan saran tenaga kesehatan dan
petugas pelayanan publik.

Selanjutnya, vaksinasi dilakukan mulai April 2021 sampai Maret 2022 dengan sasaran masyarakat yang tergolong rentan terpapar Covid-19 dengan jumlah total mencapai 1,8 juta jiwa untuk tahap pertama.

 "Vaksinasi ini merupakan upaya pemerintah untuk mencegah dan memutus rantai penularan Covid-19 dan tidak ada efek sampingnya.Vaksinasi ini juga dilakukan di seluruh wilayah Indonesia," ucap Leli.***


Bupati Garut Rudy Gunawan menunjukan hasil screening/pemeriksaan yang dilakukan sebelum menjalni vaksinasi yang menyatakan kandungan gula
darahnya sedang tinggi sehingga ia gagal menjadi orang pertama yang menjalani vaksinasi di Garut.*

Editor: Teguh Arifianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah