Benahi Hunian Padat Penduduk, Pemkab Garut Luncurkan Program Nata Lembur

- 2 Februari 2021, 20:38 WIB
Kabid Pemukiman Disperkim Garut, Asep Robby Nugraha.
Kabid Pemukiman Disperkim Garut, Asep Robby Nugraha. /Aep Hendy/

KABAR PRIANGAN - Tingkat hunian penduduk yang saat ini sudah semakin padat, menimbulkan permasalahan tersendiri. Secara umum, tingginya tingkat kepadatan penduduk
akan berdampak terhadap kenyamanan lingkungan akibat kesan kumuh yang timbul dari permasalahan tersebut.

Kepala Bidang Pemukiman pada Dinas Perumahan dan Pemukiman (Disperkim) Kabupaten Garut, Asep Robby Nugraha, menyebutkan melalui Disperkim, Pemkab Garut begitu konsen terhadap upaya penataan wilayah pemukiman penduduk. Hal ini untuk menghilangkan kesan kumuh yang selama ini identik dengan masalah kepadatan hunian penduduk.

"Kian padatnya tingkat hunian penduduk saat ini memang menjadi salah satu permasalahan yang tengah kita hadapi. Makanya kita kuncurkan sejumlah program untuk penanganan permasalahan yang satu ini," ujar Robby, Selasa (2/2/2021).

Baca Juga: Uang Premi Sebesar Rp 14 Miliar Belum Juga Dibayarkan, Puluhan Nasabah Bumiputera di Kota Tasik Turun ke Jalan

Dikatakannya, salah satu program yang diluncurkan Pemkab Garut melalui Disperkim adalah program Nata Lembur. Program ini untuk penanganan masalah kekumuhan yang terjadi di wilayah pemukiman yang padat penduduknya di daerah. 

Di samping, itu ada juga Nata Kota untuk daerah serupa yang ada di wilayah perkotaan. Robby menyatakan, program Nata Lembur dan Nata Kota ini merupakan gagasan langsung Bupati Garut, Rudy Gunawan.

Hal ini berangkat dari rasa keprihatinan menyusul banyaknya daerah kumuh baik di wilayah perkotaan maupun perdesaan sehingga melalui program itu diharapkan bisa mengurangi  kekumuhannya.

Baca Juga: Staf Kelurahan Banjar Terkonfirmasi Positif Covid-19, Pelayanan Ditutup Sementara

"Untuk tahun 2020 kemarin, Disperkim Garut telah membangun 25 unit rumah di Kampung Ancol, Desa Sindanggalih, Kecamatan Karangtengah. Kita buatkan rumah type 36 dengan harga sekitar 24 juta dan alhamdulillah mereka kini sudah tak lagi menempati rumah kumuh lagi," katanya.

Halaman:

Editor: Dede Nurhidayat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah