Kandidat Cawalkot Jangan “GR” Dulu

- 3 Februari 2021, 21:41 WIB
Asep M Taman
Asep M Taman /Istimewa/

KABAR PRIANGAN - Munculnya sejumlah nama yang disebut-sebut bakal meramaikan Bursa calon Wali Kota Tasikmalaya 2022, seperti Agus Wahyudin, Zenzen, dan Nurhayati dari PPP, Muslim dari PDIP, termasuk tiga nama yang belakangan disebut-sebut oleh Gerindra, yaitu H. Nandang Suryana, Aslim, dan Viman, mendapatkan tanggapan dari pemerhati politik Tasikmalaya, Asep M. Tamam.
Menurut Asep, aturan main politik saat ini, penentuan siapa yang berhak maju dalam pilkada, ada di tangan Dewan Pengurus Pusat (DPP) masing-masing parpol. “Selama SK masih tersandera DPP, maka semua nama yang disebut-sebut tersebut masih terbuka untuk bisa dicalonkan,” katanya.
Makanya, menurut Asep, bagi politisi yang disebut-sebut sudah mendapatkan rekomendasi dari partai politik di tingkat daerah, sebaiknya jangan “GR” (gede rasa) dulu karena yang menentukan tetap SK DPP. “Begitu pun bagi yang tidak direkomendasikan, jangan patah semangat dulu. Jangan lelah untuk Berburu takdir,” kata Asep.

Baca Juga: Pilkada Kota Tasik, Gerindra Usung Tiga Nama
Bahkan kata dosen IAIC ini, Azies yang terlempar dari bursa di Partai Gerindra pun, masih terbuka peluangnya untuk maju melalui Partai Gerindra. Dia menghargai proses politik partai-partai dengan memunculkan nama-nama. Namun dia juga yakin, nantinya akan ada kejutan. “Dari pengalaman, penentuan SK biasanya di injury time. Dan biasanya, akan penuh dengan kejutan,” kata Asep.
Di lain pihak, Azies Rismaya Mahpud yang namanya tak masuk dalam bursa calon dari Partai Gerindra menegaskan bahwa isu yang menyebutkan bahwa keluarga besar Mayasari tidak merestui dirinya “makalangan” pada ajang Pilkada Kota Tasikmalaya, itu tidak benar.
Pernyataan itu dilontarkan oleh Azies untuk menanggapi adanya kabar bahwa dirinya tak mendapatkan restu dari Keluarga Besar Mayasari Grup untuk mencalonkan diri dalam Pilkada Kota Tasikmalaya 2022 mendatang.

Baca Juga: Azies: Saya Ingin Mengembalikan Nama Baik Mayasari
Baginya, direstui atau tidaknya dirinya untuk maju, merupakan hak pribadinya dalam mengambil dan menentukannya. "Disetujui atau tidak, itu hak saya sebagai warga. Kemudian terkait saya mau mendukung partai manapun atau siapapun, itu juga hak saya dan tidak boleh ada yang melarang," ujarnya.(Irman S)***

Editor: Zulkarnaen Finaldi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x