Hari Raya Imlek, Kue Keranjang dan Filosofi Dibaliknya

- 13 Februari 2021, 12:04 WIB
Ilustrasi kue khas Imlek
Ilustrasi kue khas Imlek /Asep MS

KABAR PRIANGAN - Hari raya imlek, identik dengan pergantian shio dan kue keranjang. Kue keranjang atau orang menyebut dodol cina berasal dari daerah tiongkok.

Kue keranjang mendapat nama dari wadah cetakannya yang berbentuk kernjang, disebut juga nian gao atau ti kwe dalam dialek hokkian.

Baca Juga: Kader NU Dituntut Berikan Kontribusi Positif untuk Bangsa

Kue bertekstur kenyal dan lengket ini terbuat dari tepung ketan dan gula, di daerah asalnya tiongkok biasa dikonsumsi sebagai makanan penutup. 

Dodol cina, orang jawa barat menyebutnya demikian ternyata mampu disimpan dalam waktu lama. Untuk menyajikannya kembali jawadah korang sebutan lain untuk kue keranjang ini bisa digoreng atau dikukus.

Baca Juga: Lagi, Satu Pasien Positif Corona Meninggal Dunia

Selain enak dikonsumsi kue ini ternyata dalam hal penyajiannya pun ada filosofinya, kue keranjang ini disusun bertingkat.

Makin ke atas makin kecil ukuran kue keranjang yg disusun ini bermakna peningkatan dalam hal rezeki dan kemakmuran.***

Editor: Dede Nurhidayat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x