PMII Komisariat STISIP Tasik Gelar Pendidikan Politik Bagi Generasi Milenial

- 14 Februari 2021, 19:23 WIB
Pendidikan politik bagi generasi muda digelar PMII Stisip Tasikmalaya di aula KONI Kota Tasikmalaya.
Pendidikan politik bagi generasi muda digelar PMII Stisip Tasikmalaya di aula KONI Kota Tasikmalaya. /Erwin RW/

Baca Juga: Miris, Meski Kondisi Hamil Tua WTS di Tasikmalaya Masih Jajakan Diri

Apalagi, lanjut Mubarok, Kita sebagai warga Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia harus bisa meningkatkan pemahaman politik yang paham, matang dan memiliki integritas.

Kualitas sumber daya sebagai penerus kepemimpinan dan pembangunan sosial, serta menjadi wahana bagi anggota dan kader PMII Kota Tasikmalaya, untuk berimprovisasi dan beraktualisasi diri dalam rangka menginternalisasi apa yang menjadi harapan bagi setiap warga untuk mewujudkan kehidupan politik.

"Diharapkan agar forum sekolah politik ini dijadikan sebagai ajang untuk melakukan sharing ide, pandangan dan sikap dalam upaya merumuskan pola-pola pergerakan pembaharuan politik dalam berbagai dimensi kehidupan sosial," katanya.

Ketua Umum Pengurus Cabang PMII Kota Tasikmalaya, Pipin Hidayat mengatakan, politik ini tidak bisa lepas dari ilmu hukum dan ilmu teknologi serta ilmu lainnya. Dimana para generasi muda khususnya mahasiswa sebagai kaum milenial, sekaligus warga pergerakan harus lebih peka terhadap realita sosial negara hari ini.

"Dan mampu merumuskan ilmu politik dengan baik, karena semua itu, ilmu itu suci, termasuk ilmu politik. Tetapi bagaimana caranya kita harus mau memahami setiap persoalan, dan ilmu itu sendiri," ujarnya.

Baca Juga: 1,5 Bulan Lagi Penerimaan CPNS

Ketua Koordinator GMNU Kota Tasikmalaya Myftah Farid mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi kegiatan yang diselenggarakan oleh PK PMII STISIP. Kegiatan tersebut sangat penting sebagai sarana pendidikan politik dan meningkatkan partisipasi politik.

"Kita berharap kader yang telah mengikuti kegiatan sekolah politik tersebut bisa mentransformasikan apa yang telah didapat kepada kader yang lain khususnya, umumnya kepada masyarakat luas," katanya.

Dikatakannya, pemahaman politik etis harus disebarluaskan kepada masyarakat supaya masyarakat mampu menjadi subjek politik bukan menjadi obyek politik.

Halaman:

Editor: Teguh Arifianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah